Liputan6.com, Jakarta Membeli saham kini menjadi hal yang sangat menggiurkan. Tentu saja untuk berinvestasi dan bisa mendapat keuntungan lebih besar. Hal inilah yang kemudian membuat cara membeli saham IPO menarik untuk diketahui.
Baca Juga
Advertisement
Alih-alih mendiamkan uang di tabungan lebih baik mulai berinvestasi dengan menerapkan cara membeli saham IPO. Saham IPO merupakan kondisi ketika perusahaan akan menjual sebagian sahamnya kepada publik atau masyarakat. Momen ini tentu ditunggu oleh lebih banyak orang untuk menggandakan uangnya.
Sudah ada banyak perusahaan yang memilih menjadikan perusahaannya berstatus IPO. Selain cara membeli saham IPO menjadi lebih mudah, calon investor juga boleh saja menawar dan menjualnya. Jadi, jika ingin mulai membelinya pahami juga bahwa saham ini bukan milik individu. Saham ini milik perusahaan dan sudah bisa menjadi milik publik.
Berikut Liputan6.com ulas cara membeli saham IPO dan tips bagi pemula dari berbagai sumber, Jumat (17/7/2020).
Cara Membeli Saham IPO
Observasi Nilai
Observasi saham tetap harus dilakukan sebelum memutuskan untuk membeli saham, para investor wajib melihat kinerja saham melalui grafik historinya. Namun, karena IPO belum memiliki histori harga, Anda bisa mengobservasi dari prospektus dan riset-riset terkait yang tersebar di media massa.
Lihat Jumlah Saham
Umumnya, semakin besar jumlah saham yang dilepas di atas 30 persen, akan semakin baik. Pasalnya, ini berarti makin banyak masyarakat yang bisa memiliki saham. Begitu juga secara teori, transaksi saham akan lebih likuid pada pasar sekunder. Calon pembeli saham harus lebih jeli memantau jumlahnya.
Â
Advertisement
Cara Membeli Saham IPO
Porsi Saham
Cek perbandingan alokasi saham yang dialokasikan kepada investor asing dan investor lokal juga untuk investor institusi dan investor ritel. Seharusnya tidak timpang ke satu pihak alias cukup seimbang. Jika masih nampak timpang berarti ada yang tidak beres dengan saham yang akan dibeli.
Awasi Tren Pasar
Ditilik dari catatan historis di bursa, beberapa saham IPO dengan fundamental bagus bisa jadi merosot karena di-release saat tren pasar sedang negatif. Kondisi ini bisa saja terjadi karena naik turunnya saham IPO sangat dipengaruhi oleh daya beli trader dan investor saat itu. Maka dari itu investor harus cermat mengawasi tren pasar. Tren pasar akan sangat memengaruhi penawaran dan pembelian dalam kesepakatan yang dilakukan.
Rekam Jejak
Track record kinerja penjamin emisi calon emiten adalah pegangan investor. Hal inilah yang menuntut investor wajib tahu. Track record umumnya dinilai dari tingkat kesuksesan dan nilai oversubscribe (yang mengindikasi bahwa saham itu punya banyak peminat).
Selain track record penjamin emisi calon emiten, Anda juga sebaiknya mengecek track record penjamin emisi pasca listing. Jadi, jika harga saham emiten naik, berarti strategi sang penjamin emisi memang patut diandalkan.
Cara Membeli Saham IPO
Laporan Keuangan
Jangan beli kucing dalam karung. Anda bisa melihat kualitas keuangan suatu perusahaan dari laporan keuangannya. Jangan sampai terkecoh membeli saham IPO dari perusahaan dengan laporan keuangan yang tidak sehat.
Cek laporan keuangan setidaknya dari tiga tahun terakhir, lantas bandingkan juga dengan kinerja calon emiten dengan perusahaan lain yang sejenis. Beberapa indikator untuk dicek misalnya price earning ratio (PER), price book value (PBV), serta net asset value (NAV).
Profil Peminat
Simpelnya, semakin banyak peminat indikasi saham semakin baik. Apalagi jika yang berburu adalah investor asing, yang berarti mereka melihat ada potensi besar di saham IPO tersebut.
Advertisement
Tips untuk Pemula Membeli Saham
Pahami Saham
Mempelajari dan memahami apa itu saham dan bagaimana mekanisme saham tersebut dapat dijalankan. Hal ini sangat perlu dilakukan dan menjadi hal yang sangat fundamental. Apabila dilewatakan, hanya akan membuat Anda menjadi bingung dan tidak tahu langkah apa yang harus dilakukan ketika bermain saham.
Pilih Perusahaan
Tentukan mana perusahaan sekuritas yang akan membantu Anda untuk menjadi perantara ketika bermain saham. Sebab, perusahaan sekuritas ini memiliki peran sebagai perantara untuk Anda melakukan jual beli saham dan akan membantu dalam pembukaan rekening saham di BEI. Itulah mengapa, Anda perlu menentukan dan juga memastikan perusahaan sekuritas mana yang akan dipercaya.
Pilih Saham
Sebelum membeli saham tersebut, jangan lupa untuk memilih jenis saham yang paling menguntungkan. Selain menguntungkan, saham tersebut juga harus memiliki risiko yang rendah. Kondisi mengenai risiko saham tersebut bisa Anda lihat dari kondisi perusahaannya, grafik harga saham perusahaan tersebut, serta Anda juga bisa meminta masukan dari perusahaan sekuritas yang Anda percaya untuk memilih saham terbaik.
Tips untuk Pemula Membeli Saham
Beli Saham
Selanjutnya, ketika Anda sudah menentukan mana saham yang akan dibeli, maka Anda bisa mulai untuk membeli saham yang sudah dipilih tersebut. Untuk membeli saham tersebut, Anda bisa membeli melalui broker untuk membeli saham yang Anda inginkan atau Anda juga bisa membelinya sendiri melalui aplikasi trading saham online.
Umumnya, perusahaan sekuritas yang memiliki reputasi baik dan dipercaya sudah memiliki sistem trading sendiri yang bisa Anda unduh dan pasang di ponsel pintar milik Anda. Dan, biasanya aplikasi tersebut juga mencangkup berbagai informasi seperti pergerakan saham dari perusahaan peserta.
Pantau Pasar
Cara membeli saham bagi pemula yang kelima adalah dengan memantau pasar saham. Biasanya, perdagangan saham di pasar sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi, politik, keamanan, serta berbagai faktor lainnya. Itulah mengapa, sangat penting bagi Anda untuk memantau kondisi pasar saham secara berkala.
Selain itu, Anda juga harus belajar mencermati naik turunnya harga saham. Tentu saja, tujuannya agar Anda bisa mendapatkan keuntungan dari investasi saham, karena Anda jadi mengetahui kapan harus membeli dan menjual saham supaya mendapat keuntungan yang maksimal.
Advertisement