Liputan6.com, Jakarta Demam merupakan kondisi ketika suhu tubuh manusia lebih tinggi dari biasanya. Sedangkan suhu normal tubuh manusia sekitar 36 sampai 37 derajat Celcius. Hal ini tentu membuat jenis demam yang harus diwaspadai penting sekali dipahami. Tentu saja agar penanganan benar bisa segera dilakukan.
Jenis demam yang harus diwaspadai ini bisa mengindikasikan adanya kondisi kesehatan tertentu. Misalnya saja seperti demam berdarah, malaria, infeksi virus corona, dan masih banyak lagi lainnya. Demam bisa tinggi secara mendadak, naik turun, disertai nyeri sendi, dan sesak napas.
Advertisement
Baca Juga
Jika jenis demam yang harus diwaspadai ini terus diabaikan, sudah pasti akan membahayakan nyawa penderitanya. Agar bisa terhindar dari jenis demam ini, ketika kondisi demamnya masih ringan sebaiknya segera redakan. Praktikkan beberapa tips meredakan demam ringan sebagai salah satu solusi penanganannya.
Berikut Liputan6.com ulas jenis demam yang harus diwaspadai dan tips penanganannya dari berbagai sumber, Rabu (22/7/2020).
Demam Tinggi Mendadak
Demam yang tinggi secara mendadak termasuk jenis demam yang harus diwaspadai. Salah satu penyakit yang bisa menyebabkan demam tinggi mendadak ini adalah penyakit demam berdarah (DBD). Tinggi demam ini bisa mencapai 40 derajat Celcius.
Sedangkan pemicunya adalah gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus. Beberapa penderita mungkin ada yang mengalami batuk dan pilek. Meskipun bagi penderita DBD mayoritas akan mengalami demam tinggi selama dua sampai tujuh hari berturut-turut.
Pentingnya penangan demam ini, agar komplikasi tidak terjadi. Misalnya saja seperti komplikasi getah bening dan pembuluh darah. Hingga terjadi perdarahan dari hidung dan gusi. Kemudian terjadi pembesaran hati, kegagalan sistem peredaran darah, dan bisa menghilangkan nyawa penderitanya.
Gejala yang dialami penderita:
- Sakit kepala parah diikuti sakit pada bagian belakang mata
- Nyeri otot dan sendi yang parah dan kelelahan
- Mual dan muntah
- Muncul ruam kulit, yang muncul dua hingga lima hari setelah timbulnya demam
- Perdarahan ringan (seperti hidung berdarah, gusi berdarah, atau mudah memar)
Advertisement
Demam Naik Turun
Sedikit berbeda dengan demam yang tinggi mendadak. Demam yang naik turun ini hampir mirip seperti gejala flu atau pilek. Padahal sebenarnya kondisi ini termasuk jenis demam yang harus diwaspadai. Sebab jenis demam ini bisa mengindikasikan penyakit malaria.
Demam yang naik turun karena malaria akan disertai dengan penderita yang mengakami kedinginan (menggigil). Suhu tubuh penderitanya bisa mencapai 40 derajat celcius dan terus berkeringat.
Demam naik turun ini terkadang akan membuat penderita sehat sesaat dan sesaatnya lagi demam tinggi. Rentan waktu kekambuhannya sekitar 8 hingga 10 jam, 48 jam, atau 72 jam. Komplikasi juga bisa dialami penderitanya. Misalnya saja seperti pecahnya sejumlah sel darah merah, gagal ginjal, anemia, dan edema paru.
Gejala yang dialami penderita:
- Sakit kepala
- Nyeri otot
- Tubuh menggigil dan kedinginan
- Tubuh berkeringat
- Mual dan muntah
Demam dengan Nyeri Sendi
Beberapa orang pasti ada yang akan mengalami demam disertai nyeri sendi. Bukan karena pegal dan kelelahan. Kondisi dari jenis demam yang harus diwaspadai ini justru mengindikasi penyakit chikungunya. Pemicu utamanya adalah gigitan nyamuk yang mirip pemicu DBD.
Penderita bisa sampai sangat lemah karena nyeri sendi yang dialami sangat melemahkan. Bahkan nyeri ini bisa terjadi sampai berminggu-minggu, tergantung perkembangan infeksi virusnya.
Beberapa kasus bisa bertahan sampai berbulan-bulan bahkan tahun. Meskipun sebenarnya tidak banyak yang mengalaminya. Namun, komplikasi masih bisa menyerang penderita. Mulai dari sakit mata, saraf, jantung, pencernaan, dan sebabkan kematian.
Gejala yang dialami penderita:
- Sakit kepala
- Mual dan muntah
- Kelelahan
- Ruam pada sendi yang terasa nyeri
Advertisement
Demam dengan Sesak Napas
Infeksi coronavirus merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus corona dan menimbulkan gejala utama berupa gangguan pernapasan. Namun, gejala utama yang bisa terlihat dan mudah dikenali adalah demam yang dialami penderitanya. Demam akan terasa sangat tinggi, yakni lebih dari 38 derajat celcius disertai sesak napas dan batuk kering.
Tidak heran jika demam ini termasuk jenis demam yang harus diwaspadai. Demam yang dialami tidak biasa karena bisa menyebabkan penderitanya menggigil. Terkadang ada yang mengalami diare, sakit kepalam konjungtivitis, hilangnya kemampuan indra penciuman/perasa, dan muncul ruam di kulit.
Komplikasi seperti gagal napas, gagal jantung akut, dan infeksi sekunder akibat kuman lainnya dapat terjadi bila kondisi ini tidak segera diatasi atau bila penyakit mengalami perburukan dengan sangat cepat.
Hingga saat ini, belum ada terapi anti-virus yang terbukti efektif untuk mengatasi infeksi 2019-novel coronavirus. Beberapa anti-virus yang telah berhasil menangani infeksi MERS-CoV dan SARS-CoV sebelumnya, belum menunjukkan hasil memuaskan untuk mengatasi infeksi virus corona yang baru ini.
Penderita yang terinfeksi virus corona akan menerima terapi yang bersifat suportif untuk mengurangi gejala. Misalnya anti-piretik untuk menurunkan suhu tubuh dan cairan untuk mencegah dehidrasi, serta terapi oksigen pada pasien yang mengalami sesak napas. Pada kondisi yang berat, bantuan napas melalui mesin ventilator dapat diberikan pada pasien untuk menyokong fungsi organ vital lainnya.
Tips Meredakan Demam Ringan
Obat
Kandungan paracetamol dan ibuprofen yang ada pada obat penurun demam akan menurunkan panas dan juga meredakan nyeri demam termasuk saat kamu merasa sakit kepala. Kandungan keduanya sangat efektif dalam meringankan demam dan sakit kepala, konsumsi pada malam hari dan keesokan harinya tubuh akan terasa jauh lebih baik.
Air Hangat
Mengonsumsi air hangat bisa memperlancar sirkulasi pada pembuluh darah, membuat otot-otot tubuh menjadi rileks. Dengan cara ini akan membantu mengatasi rasa nyeri dari sendi-sendi yang sakit. Akan lebih baik lagi jika saat mengonsumsi obat penurun demam dilarutkan bersama dengan air hangat. Kondisi tubuh pun akhirnya akan semakin membaik pada esok hari.
Sayur dan Buah
Makan sayur selagi hangat agar tubuh menjadi rileks dan demam pun turun. Untuk makanan penutup, kamu juga bisa mengonsumsi buah. Kamu bisa memilih buah jeruk, apel, dan juga anggur yang baik dikonsumsi pada saat demam dan sakit kepala. Jika kamu bosan memakan buah secara langsung, kamu bisa menyajikannya dalam bentuk jus tanpa tambahan es batu.
Koyo
Menempelkan koyo di dahi sangat efektif untuk menurunkan demam, nyeri, dan juga sakit kepala. Mungkin efek yang dirasakan adalah dingin dan kurang nyaman, namun jika kamu memakainya saat tidur maka tidak akan terasa. Selain koyo, kamu juga bisa meng-kompres kepala dengan air hangat lalu ditempelkan pada dahi.
Istirahat dan Tidur
Bisa jadi tubuhmu demam dan sakit kepala karena kelelahan akibat terlalu banyak bekerja. Maka dari itu, demam dan sakit kepala menjadi reminder agar kamu meng-istirahatkan tubuh lebih lama. Saat sedang demam dan sakit kepala sebaiknya hindari aktivitas begadang yang tidak perlu. Selain itu, hindari juga overthinking karena hal tersebut hanya akan memperburuk rasa sakit kepala yang sedang kamu alami.
Â
Advertisement