Liputan6.com, Jakarta Memiliki ruam merah pada kulit sudah pasti sangat mengganggu. Terasa gatal, perih, dan terkadang seperti terbakar. Cara mengobati ruam merah pada kulit ini bisa dijadikan solusinya.
Pada umumnya, masalah ruam merah pada kulit disebabkan oleh iritasi dan peradangan. Ada banyak sekali pemicunya, mulai dari pembersih, pakaian, perhiasan, dan masih banyak lagi lainnya. Nah, cara mengobati ruam merah pada kulit ini bisa sekaligus mencegahnya.
Advertisement
Baca Juga
Cara mengobati ruam merah pada kulit ini mengandalkan bahan alami. Bahan alami dipilih karena senyawa kimia yang dimilikinya lebih aman digunakan. Meski beberapa bahan alami ada yang memberikan efek lebih lama.
Berikut Liputan6.com ulas cara mengobati ruam merah pada kulit dari berbagai sumber, Rabu (5/8/2020).
Daun Kemangi dan Lidah Buaya
Daun Kemangi
Daun kemangi dikenal memiliki kandungan zat anti-gatal yang disebut kapur barus dan thymol. Daun kemangi akan memberikan efek mengurangi keinginan untuk menggaruk bagian tubuh gatal. Tak heran jika cara mengobati ruam merah pada kulit bisa mengandalkan daun kemangi.
Sifat antimikroba dan antibakteri yang dimilikinya efektif mengobati beberapa ruam merah pada kulit, termasuk psoriasis dan panu. Cukup balurkan kemangi segar yang sudah ditumbuk halus pada kulit yang bermasalah, kemudian diamkan selama kurang lebih tiga puluh menit.
Lidah Buaya
Lidah buaya memiliki sifat yang mampu mendinginkan. Untuk kulit yang mengalami ruam merah juga cocok mengandalkannya. Gel lidah buaya bisa digunakan untuk meredakan iritasi dan melembapkan kulit.
Bahkan gelnya juga bisa membantu mencegah iritasi berkembang menjadi infeksi. Pertumbuhan sel kulit akan terangsang karenanya, hingga proses penyembuah ruam kulit bisa lebih cepat. Cara mengobati ruam merah pada kulit ini terbilang cukup aman.
Namun, beberapa orang dengan kulit sensitif disarankan untuk mengujinya terlebih dulu. Oles sedikit lidah buaya pada kulit punggung tangan untuk memeriksa tanda-tanda reaksi. Bila sampai 24 jam tidak ada tanda serius yang muncul, lidah buaya aman digunakan.
Advertisement
Cuka Apel dan Minyak Kelapa
Cuka Apel
Cuka apel bisa diandalkan sebagai cara mengobati ruam merah pada kulit. Hal ini disebabkan karena zat antiseptik, anti-jamur, dan anti-bakteri yang dimilikinya. Efeknya bisa mengurangi gatal, terutama pada kulit yang kering. Bahkan, pada kasus parah cuka apel juga bisa sekaligus menangkan kulit.
Teteskan cuka sari apel ke kapas atau kain lap lalu oleskan pada daerah yang terkena iritasi, gatal, dan ruam. Bisa juga campurkan dengan tanah liat. Jadi, ganti air sebagai campuran tanah liat dengan cuka sari apel.
Minyak Kelapa
Minyak kelapa dibuat dengan mengekstraksi minyak dari kelapa mentah atau biji kelapa kering. Hal ini pulalah yang membuat minyak kelapa bisa diandalkan sebagai cara mengobati ruam merah pada kulit. Minyak ini akan menjadi pereda peradangan dengan meningkatkan kadar antioksidan.
Dilansir dari Healthline, antioksidan akan bekerja menstabilkan radikal bebas di dalam tubuh. Sekaligus menetralkan atom reaktif yang menyebabkan peradangan, salah satunya masalah gatal karena ruam. Minyak kelapa juga efektif digunakan sebagai pelembap kulit, terutama untuk orang yang kulitnya cenderung kering.
Daun Peppermint dan Tea Tree Oil
Daun Peppermint
Daun Peppermint disebut juga dengan daun mint. Daun ini bisa dijadikan sebagai cara mengobati ruam merah pada kulit. Terutama ruam yang disebabkan oleh gatal akibat alergi. Hal ini disebabkan karena sifatnya yang menyejukkan.
Dalam sebuah studi pada 2016, minyak daun mint terbukti dapat mengurangi rasa gatal parah. Namun tetap saja tidak disarankan mengoleskan secara langsung minyak peppermint pada kulit yang luka karena gatal. Mengoleskannya secara langsung justru akan memicu sensasi panas terbakar.
Campurkan minyak daun mint dengan pelembap yang biasa kamu gunakan sebagai obat gatal tradisional. Campuran ini hanya bisa digunakan pada rasa gatal alergi yang ringan, bukan gatal parah. Â
Tea Tree Oil
Tea tree oil disebut juga sebagai minyak daun teh. Minyak ini bisa diandalkan sebagai cara mengobati ruam merah pada kulit. Hal ini disebabkan sifat antiperadangan dari minyak daun teh. Minyak ini bisa sekaligus menyembuhkan infeksi yang menyebabkan kulit gatal hingga ruam.
Namun, tidak disarankan untuk langsung memakai minyak pohon teh pada kulit yang gatal saat alergi. Penggunaan yang benar, campurkan obat tradisional alami ini ke pelembap yang biasa digunakan. Jika sudah, oleskan ke bagian tubuh yang gatal dan ruam beberapa kali dalam sehari.Â
Advertisement
Centella Asiatica dan Oatmeal
Centella Asiatica
Centella asiatica dikenal dengan sebutan pegagan. Tanaman herbal yang satu ini bisa diandalkan sebagai cara mengobati ruam merah pada kulit. Hal ini disebabkan karena kandungan anti alergi, antipruritus, dan anti peradangan yang dimilikinya.
Menurut sebuah penelitian, serum ekstrak pegagan telah disuntikkan pada domba dan tikus. Kemudian hasilnya menunjukkan aktivitas antialergi, antipruritus, dan antiinflamasi. Hal ini sama ketika diuji dengan obat antihistamin ketotifen fumarate.
Meski begitu, masih diperlukan penelitian lanjutan untuk mengetahui tingkat keamanannya. Mulai dari dengan cara diminum atau dioles sebagai obat gatal alami saat alergi dan ruam. Lebih baik konsultasikan terlebih dahulu sebelum mulai menggunakannya.
Oatmeal
Oatmeal selain dikenal sebagai makanan yang lezat dan sehat, ternyata juga bisa digunakan sebagai obat kulit. Terutama pada kulit yang gatal akibat alergi hingga mengalami ruam merah. Hal ini disebabkan karena oatmeal memiliki sifat humektan. Sifat ini bisa sekaligus melembapkan kulit yang meruam.Â
Menurut penelitian dari International Journal of Molecular Science, menunjukkan minyak dalam gandum bisa membantu memperbaiki kulit. Kandungan zat anti-inflamasi seperti minyak linoleat, asam oleat, dan avenanthramides penyebabnya.Â
Cara mengobati ruam merah pada kulit dengan oatmeal:
- Isi bak mandi dengan air hangat.
- Campurkan satu cangkir (atau satu paket) oatmeal koloid ke dalam air.
- Benamkan diri di dalam air dan rendam selama 30 menit, jangan lebih.Â
- Bilas dengan air hangat
Penyebab Ruam Merah Pada Kulit
Pembersih
Penyebab iritasi kulit yang pertama adalah pembersih rumah dan perabot rumah tangga. Bahan kimia yang digunakan di dalam pembersih rumah tangga ini dapat memiliki efek iritasi pada kulit.
Makanan
Makanan juga dapat menjadi salah satu penyebab iritasi kulit. Alergi makanan tentu dapat menyebabkan reaksi iritasi pada kulit mulai dari gatal-gatal dan ruam. Hal ini dikenal dengan istilah atopi dermatitis. Makanan yang sering menyebabkan alergi tersebut adalah dimaksud adalah seafood, telur dan susu sapi.
Pakaian
Penyebab iritasi kulit selanjutnya adalah pakaian dengan bahan tertentu. Bahan pakaian kasar seperti wol, dapat menjadi masalah bagi orang yang menderita kelainan kulit yang disebut dermatitis atopik, bentuk paling umum dari eksim.
Hawa Panas
Panas juga menjadi salah satu penyebab iritasi kulit lainnya. Hawa panas, terutama selama musim kemarau, dapat memperburuk masalah kulit yang berhubungan dengan berkeringat.
Nikel Perhiasan
Nikel adalah bahan alergen yang sering menjadi penyebab iritasi kulit. Hal ini dapat ditemukan dalam perhiasan kostum, watchbands, ritsleting, dan barang-barang sehari-hari lainnya. Solusinya adalah secepatnya lepas kan bahan tersebut dari tubuh.
Advertisement
Penyebab Ruam Merah Pada Kulit
Sabun
Pemakaian sabun yang tidak berpelembab pada wajah dan tubuh dapat mengikis minyak dari kulit. Apalagi jika hal itu dilakukan lebih dari 2 kali sehari, tak ayal dapat menyebabkan iritasi pada kulit.
Bunga
Penyebab iritasi lainnya adalah bunga. Bunga tulip dan daffodil dapat menyebabkan gatal pada kulit sebagai reaksi alergi. Sebagian orang mengalami iritasi kulit akibat kontak dengan tanaman-tanaman ini selama sepekan atau bertahan selama sebulan.
Gigitan Serangga
Gigitan serangga bisa menjadi penyebab iritasi kulit pada sebagian orang. Umumnya iritasi ini menyebabkan timbulnya ruam kemerahan. Iritasi yang disebabkan oleh gigitan serangga bisa bermacam-macam, ada yang ringan dan ada juga yang parah.
Produk Berbahan Karet
Bahan karet pada tali bra ataupun pinggang celana dapat menjadi salah satu penyebab iritasi kulit terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif. Maka dari itu, pilih bra, kondom, ataupun celana dalam dengan bahan lain yang tidak menyebabkan iritasi.
Tabir Surya
Beberapa kandungan di dalam tabir surya yang seharusnya menjadi pelindung kulit dari paparan sinar matahari, juga berisiko menyebabkan iritasi. Salah satunya adalah tabir surya yang berbahan dasar para-aminobenzoic acid (PABA).