Liputan6.com, Jakarta Penyakit herpes menjadi penyakit kulit yang umum ditemui. Penyakit herpes bisa menimbulkan luka lepuh, perih, dan menyakitkan. Ada beberapa jenis penyakit herpes yang bisa menyerang manusia.
Baca Juga
Advertisement
Penyakit herpes disebabkan oleh infeksi kelompok virus herpesviridae. Beberapa kelompok ini menyebabkan jenis penyakit kulit yang berbeda. Penyakit herpes bisa timbul di mulut, area genital, anal, dan bagian keseluruhan tubuh.
Penyakit herpes berkembang sebagai akibat dari kontak langsung dengan virus. Berikut jenis penyakit herpes pada manusia, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (5/8/2020).
Herpes simpleks
Penyakit herpes simplex merupakan infeksi Herpes simpleks virus 1 dan herpes simplex virus 2. Virus herpes simpleks (HSV) adalah infeksi yang sangat umum di dunia. Penyakit herpes ini menyebar dengan cepat melalui kontak langsung dengan orang yang membawa HSV.
Virus herpes simpleks tipe 1 (HSV-1) adalah bentuk paling umum dari penyakit herpes simpleks. HSV-1 biasanya mengarah ke herpes oral, karena sebagian besar kasus HSV-1 memengaruhi mulut dan daerah sekitarnya. HSV-1 juga bisa memengaruhi area tubuh lainnya, seperti alat kelamin. Penyakit kulit ini dapat menyebar melalui kontak non-seksual dengan air liur, seperti berciuman.
Advertisement
Herpes genital
Herpes genital merupakan jenis herpes simpleks yang lebih sering menyerang area genital. Herpes genital disebabkan oleh HSV-1 dan paling banyak oleh HSV-2.
Virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2) menyebar melalui kontak seksual dan merupakan jenis infeksi menular seksual (IMS). Herpes genital ditandai dengan rasa sakit atau gatal, bintik merah, lepuh, hingga bisul. Gejala dapat mulai muncul sekitar dua hingga 12 hari setelah terpapar virus.
Herpes zoster
Penyakit herpes zoster disebabkan oleh virus Human herpes virus 3 (HHV-3). Virus ini juga disebut dengan varicella-zoster virus. Herpes zoster merupakan virus yang menyebabkan penyakit cacar air dan cacar api.
Virus ini biasanya menyebabkan lesi menyakitkan yang dapat memengaruhi seluruh tubuh. Jenis infeksi virus ini ditandai dengan ruam kulit merah yang dapat menyebabkan rasa sakit dan terbakar.
Cacar air, juga disebut varicella, ditandai dengan lepuh merah gatal yang muncul di seluruh tubuh. Sangat jarang mengalami infeksi cacar air lebih dari sekali. Namun, meski infeksi cacar air telah berakhir, virus dapat hidup dalam sistem saraf selama bertahun-tahun dan bisa aktif kembali menjadi penyakit cacar api atau shingles.
Advertisement
Epstein-Barr virus (Mononukleosis)
Virus Epstein-Barr atau Human herpes virus 4 (HHV-4) paling sering dikaitkan dengan infeksi mononukleosis. Jenis penyakit herpes ini menyebar melalui air liur dan dikenal oleh banyak orang sebagai "virus berciuman." Virus ini juga bisa menyebar dengan berbagi barang-barang pribadi, seperti sikat gigi atau peralatan makan.
Gejala mononukleosis di antaranya seperti kelelahan, sakit tenggorokan, demam, pembengkakan kelenjar getah bening, pembengkakan amandel, sakit kepala, dan ruam kulit. Gejala-gejala HHV-4 biasanya hilang dengan sendirinya selama dua sampai tiga minggu.
Infeksi cytomegalovirus
Cytomegalovirus (CMV) atau human herpes virus 5 (HHV-5) adalah virus umum yang dapat menyerang orang dari semua jenis kelamin dan usia. Kebanyakan orang tidak tahu mereka memiliki CMV karena jarang menyebabkan masalah pada orang sehat. Namun, bagi orang dengan kekebalan rendah atau ibu hamil, virus ini bisa menimbulkan masalah.
Setelah tertular CMV, banyak orang mengalami gejala mirip flu, walaupun banyak orang dengan virus tidak menunjukkan gejala. CMV menyebar dari orang ke orang melalui cairan tubuh, seperti darah, air liur, air seni, air mani dan ASI.
Advertisement
Roseola
Roseola merupakan jenis penyakit herpes yang disebabkan oleh Human herpes virus 6 (HHV-6). HHV-6 sangat umum pada anak-anak. Virus ini juga umum pada orang yang menerima transplantasi organ. Roseola juga bisa disebabkan oleh Human herpes virus 7 (HHV-7).
Roseola ditandai dengan gejala ruam dan demam. Seperti penyakit virus lainnya, roseola menyebar dari orang ke orang melalui kontak dengan sekresi pernapasan atau air liur orang yang terinfeksi.
Bayi berisiko paling tinggi untuk terserang roseola karena mereka belum punya waktu untuk mengembangkan antibodi mereka sendiri terhadap banyak virus.
Cara mencegah penyakit herpes
Sejumlah penyakit herpes tidak memiliki obat dan bisa bertahan di dalam tubuh dalam waktu yang lama. Maka dari itu, pencegahan penyakit ini sangat penting dilakukan. Berikut cara mencegah penyakit herpes:
- Hindari berbagi barang pribadi seperti handuk, pakaian, alat makan, sikat gigi, dan lain sebagainya.
- Hindari kontak fisik langsung dengan orang yang terinfeksi herpes
- Tidak berganti pasangan seksual
- Melakukan seks aman dengan kondom
- Makan makanan yang sehat dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. ini pada gilirannya, membantu tubuh melawan virus herpes.
- Mendapatkan vaksin
- Sering mencuci tangan dengan sabun
- Melakukan tes rutin. Pastikan Anda dan pasangan Anda dites IMS secara berkala.
Advertisement