Sukses

Cara Mandi Wajib untuk Sucikan Diri dari Hadas Besar, Lancarkan Ibadah

Cara mandi wajib yang benar harus dipahami setiap umat Muslim.

Liputan6.com, Jakarta Cara mandi wajib sangat penting diketahui umat Muslim, pria ataupun wanita. Cara mandi wajib merupakan syarat sah untuk menghilangkan hadas besar. Cara mandi wajib berbeda dengan mandi biasa.

Mandi wajib yang juga dikenal sebagai mandi jubub wajib hukumnya. Dengan melakukan tata cara mandi wajib yang benar, seorang Muslim akan bersih dari hadas besar dan bisa melakukan ibadah seperti sedia kala.

Cara mandi wajib harus mematuhi rukun dan hukum yang telah ditetapkan. Cara mandi wajib tak boleh terlewat atau sembarangan dilakukan. Berikut cara mandi wajib yang berhasil dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (10/8/2020).

2 dari 7 halaman

Hukum mandi wajib

Sebelum mengetahui cara mandi wajib, Anda perlu mengetahui dasar hukum mandi wajib. Hukum mandi junub atau mandi wajib sudah diperintahkan oleh Allah SWT dalam Alquran yaitu Surat Al Maidah dan An-Nisa'.

Allah SWT berfirman,

"Dan jika kamu junub, maka mandilah." (QS. Al Maidah: 6).

Dalam surat An-Nisa', Allah SWT juga menyuruh umat Muslim mandi junub jika dalam keadaan junub.

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu salat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri masjid) sedang kamu dalam keadaan junub, terkecuali sekadar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun." (QS. An-Nisa': 43).

Ibnu ‘Abbas bahwa Maimunah mengatakan,

"Aku pernah menyediakan air mandi untuk Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu beliau menuangkan air pada kedua tangannya dan mencuci keduanya dua kali-dua kali atau tiga kali. Lalu dengan tangan kanannya beliau menuangkan air pada telapak tangan kirinya, kemudian beliau mencuci kemaluannya. Setelah itu beliau menggosokkan tangannya ke tanah. Kemudian beliau berkumur-kumur dan memasukkan air ke dalam hidung. Lalu beliau membasuh muka dan kedua tangannya. Kemudian beliau membasuh kepalanya tiga kali dan mengguyur seluruh badannya. Setelah itu beliau bergeser dari posisi semula lalu mencuci kedua telapak kakinya (di tempat yang berbeda).” (HR. Bukhari no 265 dan Muslim no 317).

3 dari 7 halaman

Kondisi hadas besar yang diharuskan mandi wajib

Tujuan mandi wajib atau mandi junub adalah untuk membersihkan tubuh dan mensucikan diri dari hadas besar. Hadas adalah keadaan tidak suci pada pada diri seorang muslim yang menyebabkan ia tidak boleh salat, tawaf dan ibadah lainnya. Berikut macam hadas besar yang mengharuskan mandi junub:

- Keluarnya air mani pada perempuan atau laki-laki baik sengaja maupun tidak

- Jimak, atau berhubungan badan

- Haid pada wanita

- Nifas pada wanita

4 dari 7 halaman

Rukun mandi wajib

Ada beberapa hal yang harus dilakukan saat mandi wajib. Langkah-langkah ini menjadi rukun atau pokok dalam cara mandi wajib. Rukun mandi wajib di antaranya adalah:

- Mengguyur air keseluruh badan

- Mengguyur kepala tiga kali, kemudian guyur bagian tubuh yang lain.

Dengan memenuhi rukun dan niat, maka mandi wajib dianggap sah. Sementara untuk berkumur, memasukkan air dalam hidung, menggosok badan, dan lainnya merupakan perkara yang disunnahkan menurut mayoritas ulama.

5 dari 7 halaman

Niat mandi wajib

Niat menjadi cara mandi wajib yang paling penting. Niatlah yang membedakan antara mandi wajib dan mandi biasa. Mandi junub atau mandi besar ini dilakukan untuk membersihkan diri seusai haid, nifas, dan jimak. Oleh karena itu, untuk niatnya pun berbeda-berbeda yang dibaca atau dilafazkan sesuai dengan kondisi.

Berikut niat mandi wajib yang bisa diucapkan:

Niat Secara Umum

Niat ini merupakan niat umum yang bisa dibaca oleh pria dan wanita yang sedang dalam kondisi hadas besar.

"Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Janabati Fardlon Lillahi Ta’ala"

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari jinabah, fardlu karena Allah Ta’ala

Niat Mandi Wajib usai Haid

"Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitul Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minal Haidi Fardlon Lillahi Ta’ala"

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari haidl, fardlu karena Allah Ta’ala.

Niat Mandi Wajib usai Nifas

Bismillahi Rahmani Rahim Nawaitu Ghusla Liraf’il Hadatsil Akbar Minan Nifasi Fardlon Lillahi Ta’ala

Artinya:

Dengan menyebut nama Allah Aku niat mandi untuk menghilangkan hadats besar dari nifas, fardlu karena Allah Ta’ala.

6 dari 7 halaman

Tata cara mandi wajib

1. Membaca doa niat mandi junub hukumnya wajib. Doa niat mandi junub inilah yang membedakannya dari mandi biasa. Cara membaca doa niat mandi junub ini bisa dalam hati atau bersuara.

2. Membasuh tangan sampai 3 kali. Hal ini bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.

3. Membersihkan bagian tubuh yang dianggap kotor dan tersembunyi menggunakan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan lain–lain.

4. Mengulangi mencuci kedua tangan. Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang. Caranya mengusap-usapkan tangan ke tanah/tembok kemudian dibilas air langsung atau dicuci dengan sabun baru disiram air.

5. Berwudhu seperti tata cara wudhu saat hendak salat.

6. Mengguyur kepala dengan air sebanyak 3 kali hingga basah semua.

7. Mengguyur tubuh dengan air, yang dimulai dari sisi kanan kemudian dilanjutkan dengan sisi kiri masing-masing 3 kali.

8. Pastikan seluruh anggota tubuh dibersihkan dari kotoran-kotaran.

7 dari 7 halaman

Beda cara mandi wajib pria dan wanita

Tata cara mandi wajib pria dan wanita pada dasarnya sama saja. Yang membedakan adalah niat yang diucapkan. Namun ada satu keistimewaan lagi bagi perempuan, yaitu saat membasuh keseluruhan rambut, perempuan tidak harus menguraikan rambutnya.

Sebagaimana yang terdapat pada hadits, dari Ummu Salamah beliau bertanya kepada Nabi Muhammad SAW,

“Wahai Rasulullah, aku seorang perempuan yang gelungan rambutnya besar. Apakah aku harus membuka gelungan rambutku ketika mandi junub?”

Nabi Muhammad SAW menjawab:

“Jangan (kamu buka). Cukuplah kamu menyela-nyelai kepalamu dengan air tiga kali, kemudian guyurlah kepala dan badanmu dengan air, sehingga kamu telah suci.” (HR. Muslim no. 330).

Video Terkini