Liputan6.com, Jakarta Seorang ibu tentunya akan berupaya untuk membuat buah hatinya bahagia. Segala upaya akan dilakukan untuk sang buah hati. Kasih sayang seorang ibu seakan tak pernah pudar dan akan selalu bertambah setiap harinya.
Jika buah hatinya sedang sakit, seorang ibu tentunya akan berupaya untuk memberikan yang terbaik demi kebahagiaan anaknya. Kisah haru dialami seorang ibu yang anaknya menderita demensia. Wanita tersebut menyiapkan momen manis untuk buah hatinya sebelum anaknya lupa tentang dirinya, ibunya atau bahkan segalanya.
Advertisement
Baca Juga
Buah hatinya yang berusia 5 tahun, menderita penyakit yang langka. Gadis kecil tersebut telah didiagnosis dengan sindrom Sanfillipo langka dengan gejala lupa segalanya atau yang disebut demensia. Hal tersebutlah yang membuat sang ibu menyiapkan momen dan kenangan manis bersama putri kecilnya ini.
Kisah haru seorang ibu yang menyiapkan momen manis untuk buah hatinya ini dirangkum Liputan6.com dari Mirror pada Kamis (20/8/2020).
Siapkan Momen Manis Untuk Putri Kecilnya
Wanita yang bernama Stacey Reynolds menyiapkan kenangan manis untuk buah hatinya yang menderita demensia. Stacey menyiapkan liburan manis ke Disneyland Paris bersama gadis kecilnya sebelum buah hatinya ini lupa dengan dirinya atau bahkan lupa segalanya.
Gadis kecil berusia 5 tahun yang bernama Skyle Rae telah didiagnosis dengan sindrom Sanfillipo langka. Gejalanya adalah demensia yang berarti dia kadang-kadang bahkan tidak dapat mengenali ibunya.
Selain lupa dengan sekitarnya, buah hati Stacey juga akan kehilangan penglihatannya karena penyakit langka masa kecil yang dideritanya. Hal tersebutlah yang membuat Stacey menyiapkan perjalanan manis dan ingin menghabiskan waktu bersama buah hatinya.
Wanita berusia 25 tahun ini bertekad untuk mengisi kehidupan putrinya dengan kebahagiaan dan menggalang dana untuk membawa putrinya ke Disneyland Paris sebelum dia kehilangan penglihatannya. Skyla Rae didiagnosis pada bulan Maret dengan sindrom Sanfillipo tipe 3 setelah awalnya didiagnosis dengan perkembangan terlambat dan autisme ketika dia masih kecil.
Penyakit tersebut terutama menyerang otak dan sumsum tulang belakang juga telah menyebabkan Skyla Rae juga didiagnosis dengan demensia masa kanak-kanak, membuatnya tidak dapat berkomunikasi, berjalan, atau menelan makanan.
“Penyakit ini membunuhnya, dia bisa pergi besok atau dalam waktu enam bulan. Waktu tersebut bisa terjadi kapan saja, jadi kami mencoba dan hidup setiap hari seolah-olah itu mungkin yang terakhir baginya," tutur Stacey.
Advertisement
Skyle Rae Gadis Kecil yang Selalu Ceria
Stacey menuturkan jika buah hatinya dulu adalah putri kecil yang selalu memancarkan kebahagiaan. Selalu ada seulas senyum yang diberikan Skyle Rae kepada dirinya.
"Dulu dia adalah anak kecil yang bahagia, selalu mengatakan 'mumi' dan 'aku mencintaimu' dan sekarang dia bahkan tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun - dia akhirnya akan kehilangan kemampuannya untuk melakukan segalanya,” tambah Stacey.
“Dia dulu bisa berjalan, berkomunikasi, makan dan sekarang dia hanya dalam keadaan hidup dan itu hanya akan menjadi lebih buruk," tambah Stacey.
Ingin Habiskan Waktu Bersama Buah Hati
Sebelum putri kecilnya kehilangan penglihatan dan pendengarannya, Stacey menuturkan bahwa dirinya ingin menghabiskan waktu bersama Skyle Rae dan seluruh anggota keluarga.
"Kami belum pernah berlibur sebelumnya, jadi akan menyenangkan bagi mereka semua untuk pergi bersama ke tujuan impian mereka dan menghabiskan waktu berkualitas bersama, sebelum Skyla-Rae kehilangan pendengaran dan penglihatannya,” tutur Stacey.
"Saya ingin dia dapat mengalami semua suara dan pemandangan dan menikmati dirinya sendiri untuk yang terakhir kalinya," tambah Stacey.
Advertisement