Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini media sosial tengah diramaikan dengan sebuah potret rumah sederhana beralaskan tanah. Namun, bukan alas tanahnya saja yang menjadi sorotan publik. Akan tetapi kerapihan pada bagian dalam rumah tersebut yang mencuri perhatian.
Dilansir Liputan6.com dari mstar.my, Sabtu (22/8/2020) seorang aktivis asal Malaysia, Natipah Abu mengunggah beberapa potret sebuah rumah sederhana beralas tanah dan berdinding kayu di media sosial.
Advertisement
Baca Juga
Kedatangan Natipah ke rumah salah satu warga di daerah Baling, Kedah, Malaysia tersebut berawal dari adanya laporan masyarakat setempat untuk memperbaiki rumah sederhana tersebut. Menurut unggahan di akun Facebook pribadinya, rumah sederhana tersebut diketahui dihuni oleh sepasang suami istri dan keempat anaknya.
Melalui akun Facebook pribadinya, Natipah Abu juga menuturkan di rumah tersebut selalu dalam keadaan bersih kapan saja.
"Silakan datang kapan pun, rumah ini akan selalu dalam keadaan bersih dan rapi." tulis Natipah Abu
Dapur tetap bersih dan rapi
Menurut wanita berusia 47 tahun tersebut, ketika pertama berkunjung ke dalam, rumah, ia pun sempat terkesan. Pasalnya, meski hanya beralaskan tanah dan dinding dari kayu serta beberapa batu, akan tetapi seluruh ruangan tampak sangat rapi. Tak hanya itu saja, akan tetapi dapur yang berlantai tanah juga terlihat dijaga kebersihannya.
"biarpun dapur hanya berlantai tanah, akan tetapi dijaga bersih. Kamar mandi yang terletak di ujung dapur pun tak tercium bau kurang menyenangkan" tulis Natipah Abu.
Wanita yang aktif sebagai seorang aktivis masyarakat sejak 10 tahun lalu ini juga memperlihatkan bagaimana perabotan yang tersusun rapi. Ia juga menyebutkan jika perabotan yang berada di dalam rumah tersebut sebagian besar diterima dari pemberian orang lain.
Advertisement
Disiplin kebersihan
Bukan hanya pada ruang dapur saja, akan tetapi di bagian ruang tamu terlihat pula baju-baju yang tersusun rapi. Natipah juga mengungkapkan jika susunan baju rapi yang terlihat merupakan salah satu bentuk disiplin kuat sesama keluarga. Bahkan, dalam akun Facebooknya, ia juga mengungkapkan jika miskin bukanlah alasan untuk hidup dalam keadaan kotor.
Pasangan suami istri yang ditemui oleh Natipaj pun tetap menitikberatkan pada pendidikan anak-anaknya.
" Biasanya keluarga tak mampu akan kesulitan membayar iuran sekolah, tetapi mereka tidak. Anak-anak tidak sampai putus sekolah. Walaupun suami dan isteri ini masih muda, mereka mempunyai sikap bertanggungjawab," ujarnya.
Suami bekerja harian
Aktivis wanita tersebut juga mengungkapkan jika suami dari keluarga tersebut saat ini tengah bekerja di sebuah bengkel las selama dua minggu dengan gaji harian. Sebelumnya, ia juga pernah bekerja di bengkel las dengan gaji 50 ringgir sehari atau sekitar Rp 175 ribu.
"Saat ditanya tengtang gaji ditempat baru, ia menjawab dengan nada pelan "jujur saya tidak bisa bilang. Saya takut nanti juragan tak mau menerima saya'," ujarnya.
Kini Natipah bersama organisasinya tengah membantu untuk bisa memperbaiki rumah yang dihuni oleh keluarga kecil itu. Ia pun tengah mengusahakan mengenai adanya pemasangan aliran listrik. Ia pun berharap jika nantinya bantuan yang diberikan bisa bermanfaat pula untuk anak-anak mereka.
Advertisement