Sukses

Kisah Ibu Bertemu Bayinya Setelah 20 Hari Terpisah Usai Lahiran Ini Bikin Haru

Bayinya tertular virus Corona Covid-19 sejak masih berada di kandungan.

Liputan6.com, Jakarta Menantikan kelahiran buah hati adalah momen-momen yang membahagiakan sekaligus mendebarkan bagi calon orangtua, terlebih sang ibu. Kelahiran sang bayi melengkapi kebahagiaan dan memberi harapan baru di tengah-tengah keluarga. Namun di masa pandemi saat ini, kekhawatiran melanda banyak ibu hamil beserta suaminya. 

Para calon orangtua ini takut akan terjadi sesuatu yang buruk diakibatkan oleh virus itu terhadap kehamilan. Apalagi jika virus Corona Covid-19 tertular kepada sang ibu, tentu akan bisa membawa masalah bagi proses melahirkan dan sang bayi. Seperti dialami oleh Wendy Figueroa dan bayinya yang harus terpisah selama 20 hari setelah proses melahirkan.

Wendy terpaksa merelakan bayinya tetap di Rumah Sakit Parkland di Dallas, melawan infeksi Corona Covid-18. Putri kecilnya yang diberi nama Alexa itu tertular virus Corona Covid-19 oleh Wendy saat berada di dalam kandungan. Sebelumnya Wendy dirawat di rumah sakit karena demam, sakit kepala, dan gejala gastrointestinal.

Dari hasil pemeriksaan tim medis ia dinyatakan positif Corona Covid-19 dan kemudian ia melahirkan putrinya. Namun sayangnya Wendy tidak dapat menggendong bayinya setelah melahirkan akibat terinfeksi virus tersebut.

“Mereka menunjukkannya kepada saya dari kejauhan dan kemudian membawanya pergi,” kata Wendy seperi dikutip oleh Liputan6.com dari USA Today, Rabu (26/8/2020).

2 dari 3 halaman

Tertular Saat Masih di Kandungan

Wendy merasa sangat sedih karena tidak dapat bertemu dengan bayi yang baru dilahirkannya itu. Sangat sulit baginya untuk menerima keadaan tersebut dan ia menangis hampir setiap malam teringat sang bayi.

“Sulit untuk mengandung bayi selama sembilan bulan dan ketika ia lahir, kamu bahkan tidak bisa menggendongnya. Sulit bagi seorang ibu,” cerita Wendy.

Malangnya, dua puluh empat jam setelah Alexa lahir, dia juga dinyatakan positif Corona Covid-19. Dokter memastikan diagnosisnya pada hari berikutnya dengan tes kedua. Dokter Amanda Evans, pakar penyakit menular anak di University of Texas Southwestern Medical Center yang mengawasi studi kasus tersebut mengatakan bahwa virus itu terdeteksi di plasenta ibu, yang membuat para ahli yakin bahwa Alexa terinfeksi sebelum ia lahir.

“Bahkan jika bayi terpapar cairan ibu atau cairan tubuh saat keluar dari jalur lahir, kemungkinan tidak akan mempengaruhi jaringan plasenta,” kata Evans.

Alexa mulai menunjukkan gejala demam dan beberapa tanda kesulitan bernapas dalam waktu 24 jam setelah ia lahir. Pihak medis memperdiksi ia mungkin telah terinfeksi di dalam rahim dan bukan saat proses kelahiran. Hal itu karena penelitian menunjukkan bahwa kemungkinan bayi paling awal mengalami gejala Corona Covid-19 terjadi sekitar 48 jam setelah infeksi.

Dokter Mambarambath Jaleel, seorang dokter neonatal di UT Southwestern dan direktur medis dari unit perawatan intensif neonatal di Rumah Sakit Parkland, juga mengesampingkan penularan melalui pernapasan karena Alexa langsung dipisahkan dari ibunya saat lahir. Meskipun Alexa lahir prematur sekitar 35 minggu dan membutuhkan bantuan oksigen untuk beberapa saat, dia berhasil pulih dari virus tanpa komplikasi.

Namun Wendy tidak dapat membawa bayinya pulang sampai 20 hari setelah proses melahirkan. Wendy hanya bisa melihat putri kecilnya melalui video call dengan pihak rumah sakit setiap tiga setengah jam sekali.

“Melihatnya melalui kamera, itu tidak sama, saya akan menangis melihat gadis kecil saya melalui kamera karena tidak dapat menyentuhnya," kata Wendy.

3 dari 3 halaman

Membawa Pulang Bayinya Setelah Terpisah 20 Hari

Ketika Wendy keluar dari rumah sakit, ia harus menghabiskan 14 hari lagi di rumah untuk karantina sebelum bisa membawa pulang Alexa. Setelah Alexa menjalani perawatan medis, dokter juga yakin bayi itu tidak akan menularkan virus.

Setelah 20 hari terpisah, Wendi akhirnya bisa membawa pulang bayinya. Suami Wendy, kedua putri, dan putranya sangat ingin bertemu Alexa, karena tidak ada yang diizinkan mengunjunginya di rumah sakit saat itu. Wendy tidak bisa mengungkapkan kebahagiaan yang ia rasakan saat akhirnya mendapat telepon untuk menjemput bayi perempuannya tersebut.

Kejadian itu adalah salah satu pengalaman tersulit dalam hidupnya. Wendy tidak pernah menyangka kehamilannya akan berubah seperti itu, apalagi ia hanya meninggalkan rumah untuk pemeriksaan dokter. Wendy juga selalu memakai masker dan tidak ada anggota keluarganya yang dinyatakan positif terkena virus.

“Itu sebabnya saya ingin memberi tahu semua orang yang hamil untuk menjaga diri mereka sendiri, cobalah menjaga diri sebisa mungkin, karena itu sangat sulit,” Pungkas Wendy.