Liputan6.com, Jakarta Jika dibandingkan dengan pria, tentu payudara wanita lebih sensitif. Meski pria juga bisa berisiko terkena kanker payudara, wanita berisiko lebih besar mengalaminya. Kanker payudara terjadi ketika ada sel kanker yang berkembang di payudara. Sel kanker ini membelah diri hingga menjadi bermassa dan membentuk benjolan. Hal ini membuat gejala kanker payudara wanita harus lebih diperhatikan.
Baca Juga
Advertisement
Mengenali lebih dini gejala kanker payudara wanita, akan membuat penanganan sel kanker lebih cepat dilakukan. Jika tak segera ditangani, sel kanker payudara bisa terus menyebar ke kelenjar getah bening. Parahnya, bisa sampai menyebar ke seluruh tubuh penderitanya dan picu komplikasi yang membahayakan nyawanya.
Hal yang patut dijadikan perhatian, tak hanya gejala kanker payudara wanita. Memahami berbagai jenis faktor yang dapat meningkatkan risikonya pun sangat diperlukan. Apalagi, penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Hanya saja, para pakar memperkirakan lima sampai sepuluh persen berkaitan dengan mutasi gen yang diturunkan secara genetik.
Berikut Liputan6.com ulas gejala kanker payudara wanita dari berbagai sumber, Sabtu (29/8/2020).
Gatal dan Ketiak Sakit
Gatal
Penyebab gatal di payudara biasanya berhubungan dengan bra yang terlalu ketat atau infeksi. Akan tetapi, ketika gatal terjadi di area puting terus menerus jelas harus diwaspadai. Gatal ini bisa mengindikasi gejala kanker payudara wanita.
Beberapa wanita ada yang sampai mengalami eksim di area puting payudaranya. Seolah kekeringan, kemerahan, ruam merah, dan gatal. Pada kondisi ini wanita harus benar-benar melakukan pemeriksaan. Terutama jika kondisinya tak kunjung sembuh setelah satu hingga dua minggu.
Ketiak Sakit
Ketiak yang sakit bisa menjadi gejala kanker payudara wanita. Meski banyak juga wanita yang mengalami hanya karena keringat dan bakteri yang bersarang. Akan tetapi, kanker payudara tetap perlu dikhawatirkan.
Mengingat jaringan payudara sampai ke bagian samping dada hingga ketiak. Besar kemungkinan bahwa kanker payudara bisa menyebabkan gejala di area tersebut ketiak. Hingga sebabkan kelenjar getah bening di ketiak mengalami pembengkakan.
Selain itu, waspadailah benjolan yang teraba keras di sekitar payudara. Kemudian benjolan itu tidak bergerak saat disentuh. Lebih waspadai lagi jika ada riwayat keluarga kanker payudara. Tak hanya kanker payudara, kondisi ini bisa menjadi gejala kanker getah bening.
Advertisement
Jerawat dan Keluar Cairan
Jerawat
Jerawat yang muncul di payudara bisa menjadi gejala kanker payudara wanita. Hal ini mungkin akan lebih berisiko terjadi pada wanita yang sering berolahraga. Meski begitu, biasanya jerawat akan hilang sendiri dibarengi dengan higien yang baik.
Wanita hanya perlu mewaspadainya ketika tak hanya jerawat yang muncul. Waspadai ketika muncul luka di sekitar payudara. Apalagi jika luka ini tak kunjung hilang setelah 1-2 minggu. Sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk lebih mewaspadainya.
Keluar Cairan
Gejala kanker payudara wanita bisa terlihat dari cairan yang keluar dari putingnya. Bukan benjolan, tetapi gejala awalnya adalah cairan seperti ASI. Hanya saja, cairan yang keluar ini tak berwarna putih tetapi berwarna hijau.
Selain keluar cairan, penderita biasanya akan mengalami perubahan bentuk puting. Entah itu semakin membesar, mengkerut, atau masuk ke dalam. Jadi, ketika mengalaminya segera konsultasikan dengan dokter.
Menurut sebuah penelitian konferensi UK National Cancer Research Institute (NCRI) 2016. Satu dari enam wanita yang terdiagnosis kanker payudara mengalami tanda yang kurang terlihat (alias bukan benjolan), misalnya kelainan pada puting susu dan penurunan berat badan.
Perubahan Kulit dan Puting
Perubahan Kulit
Ketika terjadi perubahan kulit payudara, hal ini harus diwaspadai ya. Perubahan ini bisa menjadi salah satu gejala kanker payudara wanita. Kulit payudara yang terkena kanker akan berubah menjadi merah, gelap, atau lebih terang dibanding kulit sekitar.
“Dalam istilah medis, pelebaran pori tersebut disebut sebagai peau d’orange atau perubahan yang menyerupai kulit jeruk,” ujar dr. Dyan dikutip dari KlikDokter.
Tak hanya warna, perubahan pori-pori payudara juga bisa menjadi gejalanya. Perhatikan juga kerutan dan lekukan masuk pada kulit payudara. Seperti muncul ruam atau kemerahan di area payudara. Cermati juga kulit bersisik atau penebalan pada kulit sekitar payudara.
Perubahan Puting
Selain area kulit payudara, perubahan puting juga termasuk gejala kanker payudara wanita. Tak semua puting yang tertarik ke dalam mengindikasi kanker. Hal ini hanya tak berlaku bagi wanita yang sudah dari sananya memiliki bentuk puting demikian.
Berbeda jika puting susu yang awalnya tidak demikian tetapi tiba-tiba berubah tertarik ke dalam. Bagi wanita yang merasa mengalaminya, segera periksakan diri ke dokter. Kondisi ini terjadi karena sel kanker akan membentuk jaringan parut di sana. Hingga puting payudara wanita tertarik ke dalam.
Advertisement
Bengkak, Nyeri, dan Menggelitik
Bengkak dan Nyeri
Payudara yang bengkak dan nyeri sebenarnya sudah lumrah terjadi. Seperti saat wanita akan mengalami datang bulan. Bengkak dan nyeri menjadi respon tubuhnya. Hal ini berbeda jika bengkak dan nyeri terjadi di luar siklus menstruasi atau saat hamil.
Bengkak dan nyeri bisa menjadi gejala kanker payudara wanita. Menurut Debra Pratt, MD, OB-GYN dan ahli kanker dari Texas Oncology, AS, mengatakan bahwa kondisi ini berhubungan dengan ukuran dan posisi tumor.
Pada akhirnya perubahan ukuran dan bentuk payudara akan terjadi. Hal ini ditandai dengan pembengkakan yang terasa nyeri. Untuk itu penting untuk memeriksakan diri ketika mengalami nyeri dan bengkak yang mencurigakan.
Sensasi Menggelitik
Sensasi menggelitik bisa menjadi gejala kanker payudara wanita. Sensasi ini banyak dialami wanita dan muncul dari dalam payudara. Rasa menggelitiknya seolah ada duri dalam payudara.
Dikatakan oleh Sherry Ross, MD, OB-GYN dan penulis buku “She-ology” mengatakan, sensasi aneh seperti itu bisa terjadi tanpa alasan sama sekali. Namun, jika sensasi yang dirasakan abnormal dan berulang, sebaiknya segera buat janji dengan dokter.
Sensitif dan Pembuluh Darah Terlihat
Sensitif
Kondisi ini hampir mirip dengan bengkak dan nyeri. Hanya saja sensasinya lebih tak mengenakkan karena tersentuh sedikit terasa tak nyaman dan nyeri. Payudara yang sensitif bisa menjadi gejala kanker payudara wanita.
Kanker payudara biasanya akan membuat puting mengalami iritasi meski hanya gunakan bra. Kemudian payudara terasa nyeri saat terkena derasnya air pancuran saat mandi. Bisa juga ketika merasa tak suka saat pasangan menyentuh payudara.
Meski sebenarnya, ketika sedang PMS wanita akan mengalaminya. Hal yang harus diwaspadai, yakni ketika kondisi ini terjadi di luar siklus menstruasi. pemeriksaan ke dokter sangat perlu dilakukan sebagai langkah antisipasinya.
Pembuluh Darah Terlihat
Pembuluh darah yang terlihat bisa menjadi gejala kanker payudara wanita. Meski sebenarnya semburat pembuluh darah ini bisa dipengaruhi warna kulit, jumlah lemak subkutan, kehamilan, atau genetik.
Akan tetapi, tak semua pembuluh darah yang terlihat pada payudara normal terjadi. Hal ini bisa menjadi gejala kanker yang harus segera mendapat pemeriksaan. Terutama bagi wanita yang tak pernah melihat pembuluh darah di payudaranya. Kemudian pembuluh itu semakin membesar, gelap, dan semakin menonjol.
“Pembuluh darah yang terlihat dapat menunjukkan adanya tumor karena mereka butuh aliran darah lebih banyak, yang berarti lebih banyak pembuluh darah. Bisa tumor menghalangi aliran darah, sehingga mengakibatkan pembuluh darah di dekatnya membengkak,” ungkap Dr. Sherry dikutip dari KlikDokter.
Advertisement
Faktor Risiko Kanker Payudara Wanita
Ada beberapa faktor risiko yang patut menjadi perhatian karena dapat meningkatkan potensi kanker payudara di kemudian hari. Faktor risiko ini ada yang tidak dapat dimodifikasi, dan ada pula yang tidak.
Nah, faktor risiko yang dapat dimodifikasi ini bisa diusahakan untuk diubah dengan menerapkan pola hidup sehat, sehingga risiko kanker payudara bisa diminimalkan.
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi meliputi:
- Usia
Kanker payudara umumnya dialami mereka yang berusia di atas 50 tahun.
- Genetik
Seseorang yang memiliki riwayat kanker di keluarganya, baik orang tua maupun saudara kandung, berpotensi lebih besar untuk memiliki kanker payudara di kemudian hari.
- Riwayat menstruasi
Seorang wanita yang pertama kali haid saat berusia kurang dari 12 tahun atau mengalami menopause di atas usia 55 tahun berisiko lebih tinggi mengalami kanker payudara. Hal ini disebabkan karena fluktuasi hormonal bulanan terjadi lebih lama.
- Riwayat kanker payudara
Adanya riwayat kanker payudara atau kelainan payudara lainnya di masa lalu juga meningkatkan risiko. Kelainan payudara yang dimaksud adalah hiperplasia atipik atau karsinoma lobular in situ.
- Riwayat radiasi
Ada riwayat radias di area dada, terutama yang dialami sebelum usia 30 tahun.