Liputan6.com, Jakarta Cara mencegah microsleep mungkin masih kurang dihiraukan oleh pengemudi. Padahal memahami cara mencegah microsleep akan sangat berguna menyelamatkan nyawa selama di perjalanan. Microsleep sendiri merupakan kondisi tertidur singkat hanya dalam waktu 30 detik hingga 1 menit. Namun jangan sepelekan waktu tidur singkat tersebut, meski hanya sebentar namun potensi kecelakaan di jalanan sangat besar.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan microsleep menjadi penyebab kecelakaan yang cukup tinggi. Terutama bagi para pengemudi kendaraan dengan rute jauh, seperti pengemudi bus, truk, dan angkutan antar kota dan bahkan antar pulau. Tertidur sedikit saja maka nyawa pengemudi dan bahkan orang yang ikut menumpang menjadi taruhannya.
Saat pengemudi mengalami microsleep, mungkin masih cukup beruntung apabila kondisi jalan cukup sepi dan tidak dalam kecepatan tinggi. Namun beda cerita apabila sedang di kondisi jalan cukup ramai dan terdapat kendaraan dari arah berlawanan. Ketika terjadi microsleep maka bisa saja kendaraan yang dikemudikan justru masuk ke jalur berlawanan dan terjadilah kecelakaan.
Sebelum membahas lebih dalam mengenai cara mencegah microsleep, sebenarnya ada beberapa tanda-tanda pengemudi akan mengalami microsleep. Beberapa di antaranya adalah timbulnya rasa bosan dan konsentrasi sudah mulai pecah alias tidak fokus saat berkendara. Salah satu indikator tidak fokus saat mengemudi bisa berupa salah arah jalan atau tidak melihat adanya rambu-rambu lalu lintas yang berlaku di jalan.
Lalu bagaimana cara mencegah microsleep tersebut? Ada beberapa cara mencegah microsleep yang cukup mudah dilakukan, seperti yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber di bawah ini, Selasa (1/9/2020).
1. Pastikan istirahat cukup sebelum mengemudi
Sebenarnya cara mencegah microsleep yang paling utama adalah dengan menjaga kondisi badan dengan istirahat yang cukup. Terutama jika akan mengemudi dalam jarak yang cukup jauh. Istirahat yang cukup akan memberi badan tenaga tambahan dan rasa kantuk tidak cepat muncul.
Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk istirahat? Sebanarnya cukup lakukan istirahat cukup dengan tidur berkualitas selama 6-8 jam. Hal tersebut akan cukup ampuh mencegah timbulnya microsleep saat mengemudi kendaraan dalam jarak jauh.
Advertisement
2. Perhatikan posisi duduk
Apabila istirahat dirasa sudah cukup, maka selanjutnya sebelum berkendara perlu memposisikan kursi kemudi senyaman mungkin. Sebab posisi duduk yang tepat dan nyaman bisa menjadi cara mencegah microsleep yang cukup ampuh.
Akan tetapi, kondisi nyaman di sini bukan berarti bangku harus dibuat layaknya sedang bersantai. Usahakan bangku kemudi tetap pada sudut 90°. Sebab posisi duduk dengan sudut tersebut cukup ampuh untuk mencegah rasa kantuk yang menjadi penyebab besar timbulnya microsleep.
3. Berhenti sejenak dan regangkan badan
Setelah berkendara beberapa jam, jangan paksakan untuk melanjutkannya hingga sampai tujuan. Ada baiknya untuk berhenti sejenak baik di rest area atau lokasi yang memungkinkan untuk istirahat, lalu lakukan gerakan peregangkan selama 10-15 menit. Cara mencegah microsleep ini cukup ampuh dilakukan.
Apabila setelah melakukan peregangan selama 10-15 menit dan tubuh terasa kembali segar dan tidak mengantuk, maka lanjutkan perjalanan tersebut. Tapi, jika kondisi tubuh tetap dirasa tidak mendukung untuk melanjutkan perjalanan dan masih sangat terasa ngantuk, maka ada baiknya untuk melakukan cara mencegah microsleep selanjutnya.
Advertisement
4. Berhenti untuk tidur sejenak
Jika melakukan peregangan masih belum cukup ampuh sebagai cara mencegah microsleep, maka ada baiknya lanjutkan istirahat dengan tidur sejenak di lokasi istirahat tersebut. Apabila di jalan tol, maka bisa memanfaatkan adanya rest area. Sedangkan jika di jalan biasa, maka bisa berhenti di minimarket atau restoran terdekat.
Pastikan tidur cukup minimal 30 menit. Usahakan kondisi sekitar tidak terlalu ramai dan cukup nyaman untuk beristirahat. Pastikan melanjutkan perjalanan apabila badan memang sduah cukup siap dan bugar serta tidak ada rasa mengantuk sedikit saja.
5. Putar lagu
Mungkin cara mencegah microsleep juga cukup sederhana untuk dilakukan, namun nyatanya sangat efektif. Sebab rasa kantuk biasanya timbul karena adanya rasa bosan yang menyerang. Ketika bosan umumnya pengemudi cenderung bisa melamun. Padahal kondisi melamun sangat berbahaya ketika mengemudi.
Atau, jika memang tidak ada pemutar musik, maka pengemudi bisa mengobrol dengan penumpang yang ada di sampingnya. Hal ini agar pengemudi bisa tetap menjaga konsentrasi. Itulah mengapa para penumpang jangan meninggalkan pengemudi sendirian untuk tidur, terutama saat perjalanan di malam hari.
Advertisement
6. Konsumsi makanan dan minuman sehat
Lalu cara mencegah microsleep yang terakhir dengan mengonsumsi berbagai makanan dan minuman sehat. Jenis makanan tersebut bisa kacang-kacangan atau makanan yang rendah karbohidrat. Sebab dikhawatirkan jika terlalu banyak mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat tinggi, seperti roti atau nasi, justru membuat kekenyangan dan rasa kantuk bisa timbul lebih cepat.
Sedangkan untuk jenis minuman, sebenarnya tidak terlalu spesifik, tapi usahakan mengonsumsi air putih dalam jumlah banyak. Sebab air putih akan membantu untuk membawa suplai oksigen ke otak dan mampu mencegah dari rasa kantuk yang berlebihan.
Pastikan juga apabila ingin mengonsumsi minuman selain air putih, kandungan gulanya tidak terlalu banyak. Sebab kandungan gula terlalu banyak juga berbahaya dan bisa menjadi penyebab timbulnya rasa kantuk berlebihan.