Liputan6.com, Jakarta Saat akad nikah selesai dilaksanakan, orang yang perasaannya paling campur aduk antara bahagia dan sedih biasanya adalah orangtua mempelai wanita. Perasaan bahagia karena putrinya telah mendapatkan pendamping hidupnya dan sedih karena sang buah hati tidak tinggal bersamanya lagi.
Baca Juga
Tak jarang pula orangtua mempelai wanita meneteskan air mata setelah akad nikah anaknya usai dilaksanakan. Suasana pun seketika dapat berubah menjadi haru dan diwarnai dengan pelukan hangat antara mempelai wanita dan orangtuanya. Namun hal berbeda justru terjadi di sebuah acara pernikahan pasangan asal Malaysia ini.
Advertisement
Jika biasanya mempelai wanita dan orangtuanya yang menangis haru setelah akad nikah, kali ini justru sebaliknya. Mempelai pria menangis sesenggukan di depan ibunya setelah akad nikahnya usai dilaksanakan. Potret kejadian tersebut beredar di media sosial setelah sang ibu membagikannya melalui Facebook.
"Dengan sekali lafaz, sudah punya istri yang sah. Baru sesaat jadi suami orang, datang kepada mama meminta ampun dan maaf dengan menangis tersedu-sedu," ungkap sang ibu seperti dikutip oleh Liputan6.com dari mStar, Kamis (3/9/2020).
Dikenal sebagai Anak yang Keras
Ibu yang bernama Zamara Buang itu mengatakan bahwa putranya, Muhammad Aqil Aidid Ramli telah menikah dengan wanita pilihannya di Masjid Al-Munawwarah di kawasan Selangor Jumat malam lalu. Menurut wanita berusia 51 tahun itu, acara tersebut adalah momen yang sangat berharga karena merupakan upacara pernikahan untuk putra satu-satunya, yang saat ini telah berusia 23 tahun.
"Setelah mengucapkan taklik, ia tiba-tiba datang ke saya, sujud dan cium kaki saya. Allahuakhbar bukan hanya penghulu, para tamu undangan terkejut melihat dia," kata Zamara.
Ibu empat anak ini tidak menyangka drama penuh air mata itu terjadi. Hal itu karena Zamara mengenal Aqil sebagai anak berhati keras dan punya jiwa yang kuat. Sang putra sujud meminta maaf pada Zamara dan menangis di acara pernikahannya.
"Meskipun ia manja, tapi sebenarnya ia anak yang tegar. Ia anak yang tegas dan kita hampir tidak pernah melihatnya menangis kecuali saat ia masih kecil ketika kena marah," tutur Zamara.
Advertisement
Menasehati Sang Putra Setelah Jadi Suami
Terkejut dengan tindakan Aqil, Zamara yang merupakan seorang pengusaha konveksi di Shah Alam itu berusaha membujuk putranya meski ia sendiri juga ikut merasa terharu dan berlinang air mata. Sang anak menangis terseduh-seduh dihadapannya skitar 10 menit lamanya.
Menurut Zamara, yang lebih ia khawatirkan adalah persiapan dan kesediaan putranya yang merupakan seorang pengusaha kafe di Puchong dalam membina bahtera rumah tangga. Zamara menasehati putranya agar tidak melakukan kekerasan terhadap istrinya ketika ada masalah. Ia juga siap membantu dan memberi saran jika suatu hari terjadi pertengkaran.
"Yang terpenting adalah jangan sampai memukul istrinya. Tanggung jawab yang berat sebagai seorang suami. Jika ada masalah, ia bisa bicara pada kami dan tidak menjadikan pertengkaran sebagai cara untuk menyelesaikan masalah," pungkas Zamara.