Liputan6.com, Jakarta Penyebab mimisan bisa dipicu banyak faktor. Mimisan merupakan kondisi umum yang bisa dialami anak dan orang dewasa. Mimisan tiba-tiba cukup umum terjadi, terutama pada anak-anak.
Baca Juga
Advertisement
Hidung memiliki banyak pembuluh darah yang rapuh. Mimisan mungkin terlihat menakutkan, tetapi jarang penyebab mimisan menunjukkan adanya masalah medis yang serius. Penyebab mimisan bisa berasal dari cedera, infeksi, atau udara yang kering.
Ada dua macam mimisan, anterior dan posterior. Mimisan anterior terjadi ketika pembuluh darah di depan hidung pecah dan berdarah. Mimisan posterior terjadi di belakang atau bagian terdalam hidung. Ada sejumlah faktor yang menjadi penyebab mimisan posterior dan anterior.
Meski bukan kondisi darurat, penyebab mimisan tetap perlu diperhatikan. Berikut penyebab mimisan pada anak dan dewasa, dirangkum liputan6.com dari berbagai sumber, Senin(7/9/2020).
Penyebab mimisan anterior
Mimisan anterior terjadi ketika dinding di antara kedua lubang hidung mengalami pendarahan. Bagian depan hidung ini mengandung banyak pembuluh darah halus. Jenis mimisan ini paling sering dialami anak-anak.
Terkadang, penyebab mimisan anterior tidak diketahui. Namun, penyebab umumnya meliputi:
Mengorek bagian dalam hidung
Mengorek bagian dalam hidung terutama dengan jari kuku yang panjang dapat mengiritasi bagian dalam hidung. Ini dapat merobek pembuluh darah dan menyebabkan mimisan.
Pukulan
Pukulan atau benturan di hidung dapat merusak pembuluh darah halus pada selaput lendir.
Sinusitis
Peradangan pada sinus dapat menjadi salah satu penyebab mimisan anterior. Sinis merupakan rongga berisi udara pada tulang dan tengkorak yang mengelilingi hidung.
Pilek
Pilek, flu, atau alergi hidung dapat menyebabkan mimisan karena berbagai alasan. Orang dengan kondisi ini lebih sering membuang ingus. Selain itu, bagian dalam hidung mungkin mengalami iritasi dan nyeri saat infeksi virus, sehingga lebih rentan terhadap pendarahan.
Advertisement
Penyebab mimisan anterior
Udara kering
Iklim panas dengan kelembapan rendah, iklim kering dapat menyebabkan kekeringan dan pecah-pecah di dalam hidung. Udara kering adalah penyebab paling umum mimisan. Hidup di iklim kering dan menggunakan sistem pemanas sentral dapat mengeringkan selaput hidung. Kekeringan ini menyebabkan pengerasan kulit di dalam hidung dan meningkatkan risiko robeknya pembuluh darah.
Berada di dataran tinggi
Dengan meningkatnya ketinggian, ketersediaan oksigen menurun, membuat udara lebih tipis dan lebih kering. Ini dapat menjadi penyebab mimisan.
Penggunaan obat-obatan tertentu
Penggunaan obat-obatan tertentu secara berlebihan, seperti pengencer darah atau obat antiinflamasi non steroid (NSAID) seperti Ibuprofen dapat menyebabkan mimisan.
Penyakit hati
Penyakit hati dapat mengganggu pembekuan darah dan menyebabkan mimisan yang sering atau parah.
Penyebab mimisan posterior
Mimisan posterior terjadi lebih jauh ke belakang dan lebih tinggi dari hidung di daerah di mana cabang arteri memasok darah ke hidung. Darah juga cenderung mengalir dari belakang hidung ke tenggorokan. Mimisan posterior biasanya lebih berat dan serius. Mimisan ini lebih sering terjadi pada orang dewasa. Mimisan posterior dapat disebabkan oleh:
Trauma atau iritasi
Contoh trauma yang biasanya dapat menyebabkan mimisan meliputi: Meniup hidung terlalu keras atau terlalu sering, sering mengorek atau menggaruk hidung, menghirup bahan kimia seperti amonia, sering terpapar asap rokok, kontak yang terlalu lama dengan udara keringdan cedera pada hidung atau tengkorak.
Kondisi medis
Kondisi medis yang bisa menjadi penyebab mimisan posterior meliputi tekanan darah tinggi, aneurisma arteri karotis, kekurangan kalsium, kelainan darah, seperti hemofilia atau leukemia, tumor di sekitar atau di hidung, penyakit radang dan gangguan kekebalan, aterosklerosis, dan Penyakit Von Willebrand (kelainan darah genetik).
Mimisan posterior juga bisa terjadi setelah operasi pada kepala atau hidung.
Advertisement
Cara menghentikan mimisan
Duduk tegak dan condongkan tubuh ke depan
Duduk tegak dan condong ke depan mencegah darah mengalir ke tenggorokan yang bisa menyebabkan tersedak atau muntah. Fokus pada pernapasan melalui mulut alih-alih hidung dan cobalah untuk tetap tenang.
Jangan menyumbat hidung
Beberapa orang akan menempelkan kapas atau tisu ke hidung untuk menghentikan pendarahan. Ini sebenarnya dapat memperburuk pendarahan karena semakin mengiritasi pembuluh darah. Sebaliknya, gunakan tisu atau waslap basah untuk menampung darah yang keluar dari hidung.
Semprotkan dekongestan di hidung
Semprotan dekongestan, seperti Afrin, mengandung obat yang mengencangkan pembuluh darah di hidung. Ini tidak hanya dapat meredakan peradangan dan hidung tersumbat, tetapi juga dapat memperlambat atau menghentikan pendarahan.
Pijat hidung
Beri pijatan atau jepitan lembut pada bagian tulang hidung selama sekitar 10 menit. Ini dapat membantu menekan pembuluh darah dan menghentikan pendarahan. Ulangi langkah tersebut hingga 15 menit.
Gunakan es batu
Menempatkan es atau kompres dingin di atas batang hidung dapat menyempitkan pembuluh darah dan membantu menghentikan pendarahan. Tempelkan kompres es ke hidung dan pipi untuk menenangkan area tersebut dan hindari aktivitas berat selama beberapa hari ke depan.