Liputan6.com, Jakarta Harga Solar Industri HSD Pertamina di bulan ini terdapat sedikit penurunan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Meski tidak seberapa, namun penurunan harga Solar Industri HSD Pertamina tersebut cukup berpengaruh bagi banyak sektor industri yang menggunakan jenis bahan bakar ini.
Solar Industri HSD Pertamina sendiri adalah salah satu jenis bahan bakar yang memang khusus didesain bagi mesin yang biasa digunakan pada alat-alat industri, seperti genset, alat berat, mesin kapal laut, mesin kereta api dan mesin industri lainnya. HSD sebenarnya merupakan singkatan dari High Speed Diesel dan jenis mesin diesel yang menggunakan bahan bakar ini merupakan jenis mesin diesel dengan kecepatan tinggi diatas 1000 RPM.Â
Baca Juga
Advertisement
Selain itu, biasanya jenis Solar Industri HSD Pertamina juga bisa digunakan sebagai bahan bakar langsung mesin tungku pembakaran atau furnace burner, mesin pemanas atau pengering atau dryers, serta jenis mesin pemanas ketel uap atau boiler. Sebab, jenis Solar Industri HSD Pertamina tersebut memang mampu memberikan hasil bakar yang lebih baik dan bersih.
Solar Industri HSD Pertamina dihasilkan dari minyak mentah atau crude oil. Kemudian minyak mentah tersebut melalui proses destilasi atau pemanasan kemudian dilakukan penguapan dengan tekanan tinggi atau atmospheric destillation. Dengan proses yang tidak sama dengan solar biasa tersebut, tidak heran jika harga Solar Industri HSD Pertamina ini bisa dikatakan lebih mahal dari harga Solar Pertamina yang biasa digunakan jenis mobil-mobil yang beredar di tengah masyarakat.
Sedangkan harga Solar Industri HSD Pertamina ini sendiri berbeda di tiap-tiap area. Harga Solar Industri HSD Pertamina tersebut dibagi menjadi empat area. Adanya perbedaan pada harga Solar Industri HSD Pertamina di tiap wilayah tersebut tidak lain karena letak geografis yang menjadi rintangan pada proses distribusi.
Lalu seperti berapa harga Solar Industri HSD Pertamina yang berlaku pada bulan September 2020 ini? Di bawah ini Liputan6.com telah merangkum informasi mengenai harga Solar Industri HSD Pertamina, yang didapatkan dari berbagai sumber, Senin (14/9/2020).
Harga Solar Industri HSD Pertamina
Harga dasar Solar Industri HSD Pertamina di tiap area distribusi:
Harga dasar solar industri Area I = Rp 9.600,00
Harga dasar solar industri Area II = Rp 9.600,00
Harga dasar solar industri Area II = Rp 9.700,00
Harga dasar solar industri Area IV = Rp 9.850,00
Â
Harga tebus Solar Industri HSD Pertamina tiap area distribusi dan sektor industri:
Area Distribusi 1
Sektor bisnis Industri = Rp 10.726,75
Sektor bisnis Tambang = Rp 11.126,45
Sektor bisnis Shipping = Rp 11.078,20
(Harga yang tecantum sudah termasuk PPn, PPh, PBBKB)
Â
Area Distribusi 2
Sektor bisnis Industri = Rp 10.726,99
Sektor bisnis Tambang = Rp 11.367,70
Sektor bisnis Shipping = Rp 11.295,33
(Harga yang tecantum sudah termasuk PPn, PPh, PBBKB)
Â
Area Distribusi 3
Sektor bisnis Industri = Rp 10.837,91
Sektor bisnis Tambang = Rp 11.241,75
Sektor bisnis Shipping = Rp 11.193,00
(Harga yang tecantum sudah termasuk PPn, PPh, PBBKB)
Â
Area Distribusi 4
Sektor bisnis Industri = Rp 11.004,64
Sektor bisnis Tambang = Rp 11.414,70
Sektor bisnis Shipping = Rp 11.365,20
(Harga yang tecantum sudah termasuk PPn, PPh, PBBKB)
Advertisement
Pembagian Area Distribusi Solar Industri HSD Pertamina
Dari harga Solar Industri HSD Pertamina yang tercantum di atas, bisa dilihat jika terdapat perbedaan tergantung setiap daerahnya. Perbedaan harga Solar Industri HSD Pertamina ini masih wajar, selayaknya perbedaan yang ada pada jenis bahan bakar minyak lain yang dijual untuk konsumsi umum. Berikut ini merupakan penjelasan daerah mana saja yang ada di tiap area distribusi tersebut:
Area 1: Sumatera, Jawa, Bali, Madura
Area 2: Kalimantan
Area 3: Sulawesi, NTB
Area 4: Maluku, NTT, Irian Jaya
Kriteria Solar Industri HSD yang Baik
Mengingat kebutuhan akan bahan bakar yang baik dan penggunaannya terhadap mesin diesel dengan harga fantastis, maka tidak heran jika Solar Industri HSD harus memiliki beberapa kriteria yang diperlukan. Tentunya hal tersebut untuk menghindari adanya kerusakan pada mesin yang menggunakan Solar Industri HSD tersebut dan menyebabkan kerugian yang tidak sedikit. Berikut ini penjelasan tentang ciri-cirinya:
1. Angka RON Solar Industri HSD harus tinggi, yaitu antara 45 hingga 52.
2. Spesifikasi dari Solar Industri HSD harus sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan oleh MIGAS di Indonesia.
3. Kadar air dari Solar Industri HSD harus rendah, sehingga tidak akan menyebabkan timbulnya korosi pada mesin diesel yang digunakan.
4. Kadar sulfur dala Solar Industri HSD harus rendah, sehingga bersih dari endapan kotoran pada ruang bakar mesin.
5. Kualitas daya bakar memiliki panas yang cukup dan tidak berlebihan.
6. Solar Industri HSD harus mampu menghasilkan tenaga yang besar pada mesin diesel.
7. Lalu, yang terakhir tidak adanya penambahan zat aditif atau kimia pada jenis Solar Industri HSD.
Advertisement