Liputan6.com, Jakarta Unsur intrinsik merupakan unsur penting dalam sebuah karya sastra. Komponen wajib dalam karya sastra ini sangat penting untuk membangun cerita yang ada. Tanpa unsur intrinsik, sebuah karya tidak akan terbentuk.
Setiap karya sastra pasti memiliki unsur intrinsik di dalamnya. Karya sastra bisa dibagi menjadi dua, prosa dan puisi. Kedua jenis karya sastra ini memiliki unsur intrinsiknya sendiri.
Baca Juga
Advertisement
Prosa merupakan karya yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu cerita, ide, atau fakta. Contoh prosa adalah cerpen, dongeng, novel, esai, hikayat, dan banyak lagi. Sementara puisi merupakan jenis tulisan berisi pesan yang disampaikan melalui diksi dan pola tertulis.
Baik prosa dan puisi, keduanya memiliki unsur intrinsik yang berbeda. Berikut ulasan mengenai unsur intrinsik, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(15/9/2020).
Pengertian unsur intrinsik
Unsur intrinsik merupakan bahan penyusun karya sastra yang bersumber dari karya itu sendiri. Unsur intrinsik harus ada dalam sebuah karya. Jika salah satu unsur tidak dicantumkan, maka tulisan tersebut tidak bisa disebut karya sastra.
Kebalikan unsur intrinsik adalah unsur ekstrinsik. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung memengaruhi struktur karya sastra. Unsur ekstrinsik contohnya adalah nilai-nilai yang terkandung, latar belakang, dan situasi sosial.
Advertisement
Unsur intrinsik pada prosa
Prosa merupakan karya yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu cerita, ide, atau fakta. Prosa merupakan tulisan-tulisan yang banyak ditemui di surat kabar, majalah, novel, serta berbagai jenis media lainnya.
Ada dua jenis prosam yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama adalah prosa bahasa indonesia yang belum terpengaruhi budaya barat, dan prosa baru ialah prosa yang dikarang bebas tanpa aturan apa pun.
Pada prosa ada unsur intrinsik yang harus dipenuhi. Unsur intrinsik pada prosa juga umumnya sama dengan drama. Unsur intrinsik ini di antaranya adalah tema, tokoh, alur, latar, gaya bahasa, sudut pandang, hingga pesan.
Jenis-jenis unsur intrinsik pada prosa
Tema
Unsur intrinsik dalam prosa yang pertama adalah tema. Tema merupakan sebuah ruh atau nyawa yang ada di dalam karya prosa. Tema bisa disebut ide utama dalam membuat cerita, karena tema adalah penentu latar belakang dari cerita tersebut.
Tokoh
Tokoh merupakan unsur intrinsik penting dalam prosa. Tokoh merupakan pelaku atau orang yang terdapat di dalam cerita. Selain tokoh, penokohan juga jadi bagian dari unsur intrinsik. Penokohan merupakan penentuan watak atau karakter dari tokoh tersebut. Penokohan ini bisa digambarkan dalam sebuah ucapan, pemikiran dan pandangan saat menyelesaikan suatu masalah.
Alur
Alur sebagai unsur intrinsik adalah jalan cerita. Prosa memiliki alur yang jelas. Alur bisa memiliki tahapan mulai dari perkenalan, penanjakan, klimaks, anti klimaks dan penyelesaian. Alur yang digunakan oleh penulis ada 2 macam, yaitu alur maju yang menggambarkan cerita urut dari perkenalan tokoh, hingga penyelesaian konflik.
Sedangkan alur mundur adalah alur cerita yang jalan ceritanya tidak runtu. Penulis bisa menceritakan tentang konflik terlebuh dahulu, kemudian menceritakan tentang awal konflik terjadi, dan pengenalan tokoh.
Latar
Unsur intrinsik lainnya dalam prosa adalah latar. Unsur ini mengacu pada latur waktu, suasana, dan tempat terjadinya cerita. Latar ini bisa membuat pembaca cerpen lebih paham tentang kapan, dimana dan sedang apa tokoh yang diceritakan.
Sudut pandang
Unsur intrinsik yang tak kalah penting adalah sudut pandang. Sudut padandang merupakan arah pandang seorang penulis dalam menyampaikan sebuah cerita.
Terdapat sudut pandang sebagai orang pertama, sudut pandang orang kedua, dan sudut pandang orang ketiga. Ada juga sudut pandang dari penulis yang berasal dari sudut pandang orang yang berada di luar cerita.
Gaya bahasa
Gaya bahasa dalam unsur intrinsik merupakan ciri khas dari penulis saat menuliskan cerita. Gaya bahasa ini bisa dibedakan dari penggunaan majas, diksi dan pemilihan kalimat yang tepat di dalam cerpennya. Ada penulis yang menggunakan bahasa bakuada juga yang menggunakan bahasa santai.
Amanat
Amanat adalah pesan moral yang ditulis oleh penulis cerita, yang bisa dipetik oleh pembacanya, setelah membaca karya tersebut. Amanat atau pesan moral, biasanya tidak ditulis secara langsung, melainkan tersirat.
Advertisement
Unsur intrinsik pada puisi
Puisi merupakan jenis karya sastra yang disampaikan melalui diksi dan pola tertulis. Menurut KBBI puisi adalah sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.
Unsur intrinsik dalam puisi berbeda dengan prosa. Unsur intrinsik inilah yang membedakan antara puisi dan prosa. Unsur intrinsik pada puisi seperti kebahasaan, pengujaran, peruangan, dan bunyi.
Macam unsur intrinsik pada puisi
Kebahasaan
Kebahasaan merupakan unsur intrinsik berupa pilihan diksi untuk membingkai makna puisi. Dalam unsur ini ada tiga faktor yang harus diperhatikan: makna konotatif, konstruksi diksi yang tidak tunduk pada hukup bahasa, dan pilihan diksi.
Pengujaran
Pengujaran dalam unsur intrinsik adalah unsur yang berisi subjek dan objek ujaran. Subjek berfungsi menghadirkan wacana puisi sementara objek berisi unsur seperti tema atau latar.
Peruangan
Peruangan merupakan unsur intrinsik dalam puisi yang membingkai bentuk puisi. Berbeda dengan prosa yang terbentuk dalam susunan kalimat dan paragraf, puisi dibingkai melalui bait dan larik. Penyusunan peruangan berupa bait dan larik inilah yang membuat puisi terbentuk.
Bunyi
Unsur intrinsik puisi yang terakhir adalah bunyi. Karena terdiri dari irama, matra, dan rima bunyi menjadi unsur intrinsik puisi yang sangat penting. Bunyi membuat puisi yang dibacakan lebih bermakna dan indah.
Advertisement