Liputan6.com, Jakarta Timbulnya sakit kepala merupakan salah satu jenis gangguan kesehatan yang paling umum dan bisa dialami siapa saja. Berbagai gejala ketika sakit kepala bisa dengan mudah dirasakan oleh penderita. Namun lain halnya untuk memahami apa yang menjadi penyebab sakit kepala tersebut, yang jelas bukan perkara mudah. Hal tersebut karena banyak faktor yang bisa menjadi penyebab sakit kepala itu sendiri.
Sebelum membahas lebih dalam mengenai apa saja penyebab sakit kepala, perlu untuk dipahami jika terdapat dua jenis sakit kepala yang penting untuk diketahui, yaitu jenis sakit kepala primer dan sakit kepala sekunder.
Advertisement
Baca Juga
Penyebab sakit kepala primer bisa dikarenakan gangguan pada kepala, seperti otot, pembuluh darah atau saraf maupun saraf. Sedangkan penyebab sakit kepala sekunder, bisa dikarenakan adanya penyakit yang memang sudah ada sebelumnya, seperti cedera di leher, peradangan atau gangguan yang ada pada pembuluh darah di dalam otak, termasuk stroke, tekanan dalam otak sangat tinggi, atau bahkan tumor otak.
Agar lebih dalam untuk memahami apa saja penyebab sakit kepala yang cukup umum terjadi, di bawah ini Liputan6.com melansir dari Klikdokter.com berbagai penyebab sakit kepala yang perlu diketahui agar dapat dilakukan penanganan segera, Sabtu (19/9/2020).
1. Sakit kepala tipe tegang
Melansir dari Verywell Health, sakit kepala tipe tegang adalah sakit kepala yang paling sering dialami oleh banyak orang. Para ahli juga percaya apabila sakit kepala tipe tegang berasal dari aktivasi reseptor nyeri myofascial atau sebuah jaringan yang menutupi otot.
Umumnya, gejala dari sakit kepala tipe tegang ini berupa nyeri pada otot, leher, atau bahu seseorang. Penyebab timbulnya sakit kepala tipe tegang bisa karena stres, hipertensi, pola makan yang tidak teratur, kurang tidur, serta posisi tubuh yang salah.
Namun, biasanya jenis sakit kepala ini memiliki intensitas yang ringan. Selain itu, durasi sakit kepala sakit kepala ini juga tidak lama. Lalu beberapa ciri seseorang mengalami sakit kepala tipe tegang, pada bagian dahi terasa seperti ditekan, kemudian kepala terasa berat, dan juga pegal.
Advertisement
2. Migrain
Migrain merupakan salah satu jenis sakit kepala yang biasanya dirasakan oleh kaum hawa. Sebab, migrain sendiri kerap dipengaruhi oleh adanya hormon estrogen yang dimiliki perempuan. Umumnya, jenis sakit kepala ini diikuti dengan rasa mual dan muntah apabila tidak segera diobati. Jika sudah begitu, maka akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Migrain sendiri menjadi lebih sulit diatasi, sebab migrain memiliki durasi yang lebih lama dan penyebab sakit kepala ini bisa karena berbagai faktor. Apabila migrain yang dirasakan berlangsung lama dan tidak kunjung mereda, maka ada baiknya untuk segera konsultasi pada dokter agar diberikan pengobatan yang tepat.
3. Sakit kepala cluster
Penyebab sakit kepala cluster biasanya dikarenakan gaya hidup, seperti perokok atau penggemar minuman alkohol yang mengonsumsinya berlebihan.
Slah satu ciri khas sakit kepala cluster yaitu sakit kepala akan datang tiba-tiba dengan intensitas yang cukup berat. Kemudian, penderita sakit kepala cluster akan merasakan sakitnya hanya ada di salah satu sisi kepala.
Selain rasa nyeri pada kepala, sakit kepala tipe cluster juga biasanya akan disertai dengan mata yang merah serta berair. Jadi tidak heran, apabila sakit kepala cluster justru sering kali disalahartikan sebagai glaukoma. Apabila sakit kepala cluster memang sudah menyerang, maka cara yang paling baik adalah periksakan ke dokter.
Advertisement
4. Tatanan rambut yang tidak tepat
Kemudian, penyebab skait kepala selanjutnya karena tatanan rambut yang kurang tepat. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh The City of London Migraine Clinic, banyak wanita mengalami sakit kepala karena rambut yang tatanannya terlalu ketat. Berdasarkan penelitian tersebut, dengan menggerai rambut atau melonggarkan ikatan, justru berguna untuk mengurangi dan bahkan menghilangkan keluhan sakit kepala yang terjadi.
5. Stres
Di saat stres dan rasa cemas berlebihan melanda, tubuh cenderung meresponnya dengan bernapas lebih pendek. Hal tersebut mengakibatkan asupan oksigen yang masuk dan mengalir ke otak justru berkurang. Tidak sampai disitu saja, kemudian pembuluh darah akan menyempit, dan akhirnya timbul sakit kepala.
Menurut dr. Nadia Octavia dari KlikDokter, apabila Anda sedang dalam kondisi yang berpotensi memicu stres, usahakan untuk menarik napas panjang. Kemudian coba tahan selama 5-7 detik, dan buang secara perlahan. Ulangi metode tersebut beberapa kali hingga stres dapat terkontrol dan emosi mulai stabil.
Advertisement
6. Paparan sinar matahari
Meski sinar matahari memiliki banyak manfaat bagi kehidupan, namun paparan sinar matahari juga dapat menjadi penyebab sakit kepala. Hal ini akan semakin parah apabila Anda memiliki riwayat penyakit kepala migrain. Maka dari itu, ada baiknya untuk hati-hati dengan cahaya matahari.
Hal tersebut karena paparan sinar matahari langsung ke penderita migrain dapat dengan mudah menimbulkan serangan sakit kepala sebelah. Sebab, sinar matahari bisa memberikan rangsangan ke pusat thalamus di otak sehingga timbulnya sakit kepala sulit untuk dihindari.