Sukses

Pengertian Puisi, Unsur, Ciri, Jenis, dan Begini Membuatnya

Penjelasan lengkap pengertian puisi, unsur, ciri, dan lain sebagainya.

Liputan6.com, Jakarta Puisi merupakan salah satu karya sastra yang sudah cukup tua. Meski begitu, popularitas puisi masih saja mendunia. Bahkan kini, banyak sekali penyair-penyair muda yang melahirkan banyak karya untuk semakin melestarikannya. Nah, untuk bisa turut melestarikan juga, simak dulu pengertian puisi ini.

Banyak orang mengira, pengertian puisi hanya sebatas pada karya sastra yang penuh dengan makna konotasi. Begitu juga memiliki makna samar dan tersirat. Padahal sebenarnya, pengertian puisi berkaitan pula dengan nyanyian dan makna yang mendalam dengan kehidupan.

Para ahli memberi penjelasan mengenai pengertian puisi dengan berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang inilah kemudian membuat puisi bisa terus berevolusi. Hingga membuatnya tetap eksis dan tak kalah dengan karya sastra lain, padahal sebenarnya strukturnya pun tak jauh berbeda.

Berikut Liputan6.com ulas pengertian puisi, unsur, ciri, jenis, dan cara membuatnya dari berbagai sumber, Senin (5/10/2020).

2 dari 7 halaman

Pengertian Puisi dari Ahli

Putu Arya Tirtawirya

Pengertian puisi ialah suatu ungkapan secara implisit dan samar, maknanya yang tersirat, dimana kata-katanya condong pada makna konotatif.

Muhammad Hj. Salleh

Pengertian puisi ialah sebuah bentuk karya sastra yang kental dengan musik bahasa serta suatu kebijaksanaan oleh si penyair dan tradisinya. Karena semua kekentalan itu, sesudah puisi tersebut dibaca akan menjadikan kita lebih bijaksana.

Herbert Spencer

Pengertian puisi adalah suatu bentuk pengucapan gagasan yang sifatnya emosional dengan mempertimbangkan suatu keindahan.

Herman Waluyo

Pengertian puisi menurut definisi Herman Waluyo adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia.

James Reevas

Pengertian puisi menurut definisi James Reevas adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat.

Usman Awang

Menurut Usman Awan, Pengertian puisi bukanlah suatu nyanyian orang putus asa yang mencari ketenangan dan kepuasan dalam puisi yang ditulisnya.

Herman J. Waluyo

Pengertian puisi yaitu suatu karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan si penyair dengan cara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dalam pengonsentrasian sebuah struktur fisik dan struktur batinnya.

3 dari 7 halaman

Unsur-Unsur Puisi

Terlepas dari pengertian puisi, mengetahui unsur-unsur puisi juga diperlukan. Unsur-unsur puisi inilah yang nantinya dapat memperindah penyair membuat puisinya. Ada dua unsur-unsur puisi yang sangat berpengaruh pada setiap syair yang akan dibuat. Unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik, berikut penjelasannya.

Unsur Intrinsik Puisi

- Diksi

Pemilihan kata dengan mempertimbangkan makna, komposisi bunyi dalam rima dan irama, kedudukan kata di tengah konteks kata lainnya, dan kedudukan kata dalam suatu puisi keseluruhan.

- Imaji atau daya bayang

Membangun puisi dengan menggunakan kata-kata yang konkret dan khas untuk menimbulkan imaji visual, auditif, ataupun taktil.

- Majas atau gaya bahasa

Bahasa yang dipakai penyair untuk mengungkapkan suatu ide dengan cara yang tidak biasa, atau kata bermakna kiasan.

- Bunyi

Kata-kata tertentu sehingga menimbulkan efek nuansa tertentu.

- Rima

Persamaan bunyi atau perulangan bunyi dalam puisi yang bertujuan menimbulkan efek keindahan.

- Ritme

Dinamika suara dalam puisi agar tidak dirasa monoton bagi penikmat puisi. Tema adalah ide atau gagasan pokok yang ingin disampaikan pengarang.

Unsur Ekstrinsik Puisi

Unsur ekstrinsik puisi terdiri dari aspek historis, aspek psikologis, aspek filsafat, dan aspek religius. Aspek historis adalah unsur kesejarahan puisi. Aspek psikologis adalah aspek kejiwaan pengarang yang termuat dalam puisi.

Aspek filsafat adalah berkaitan erat dengan karya sastra secara keseluruhan. Aspek religius adalah mengacu pada tema yang umum diangkat dalam puisi oleh penyair.

4 dari 7 halaman

Ciri-Ciri Puisi

Tak hanya pengertian puisi dan unsur yang dimiliki. Sebelum membuat karya sastra seperti puisi ini, ciri yang dimiliki harus dipahami juga. Ada dua jenis puisi yang kini tengah berkembang di masyarakat, yakni puisi lama dan puisi baru. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dan akan sangat membantu pengarang memutuskan karya yang akan dibuat nantinya.

Puisi Baru

1. Nama pengarang jelas.

2. Secara lisan maupun tertulis.

3. Tidak terikat aturan rima, jumlah baris, dan suku kata.

4. Mempunyai bentuk yang rapi dan simetris.

5. Persajakan akhir yang teratur.

6. Majas dinamis dan berubah-ubah.

7. Berisi tentang sebuah kehidupan.

8. Memakai pola sajak pantun dan syair meskipun dengan pola yang lain.

9. Umumnya puisi 4 seuntai.

10. Di setiap baris atasnya sebuah gatra atau kesatuan sintaksis.

11. Di setiap gatra terdiri dua kata, pada umumnya 4 sampai 5 suku kata.

Puisi Lama

1. Puisi lama memiliki ciri-ciri puisi yang biasanya berisi puisi rakyat dan tidak ada nama pengarangnya.

2. Masih terikat aturan seperti jumlah baris setiap bait, sajak, serta jumlah suku kata pada setiap baris.

3. Biasanya disampaikan dari mulut ke mulut atau disebut sastra lisan.

4. Menggunakan majas tetap dan klise.

5. Berisi cerita kerajaan, fantastis, serta istanasentris.

5 dari 7 halaman

Jenis-Jenis Puisi

Puisi Lama

Puisi lama merupakan puisi yang masih terikat oleh aturan-aturan lama seperti jumlah baris, jumlah bait, bunyi sajak atau rima, jumlah suku kata pada tiap baris, dan irama. Berikut beberapa jenis puisi lama:

- Mantra, adalah sajak yang berisi ucapan-ucapan yang masih dianggap mempunyai suatu kekuatan gaib.

Pantun, adalah bentuk puisi lama yang memiliki ciri-ciri puisi yang bersajak a-b-a-b, tiap baris terdiri 8 hingga 12 suku kata, dua baris awal pantun merupakan sampiran, dan dua baris akhir merupakan isi, dan tiap bait terdiri dari 4 baris.

- Karmina, adalah jenis pantun lebih pendek.

- Gurindam, adalah jenis puisi lama yang terdiri dari dua baris dalam satu bait, bersajak a-a-a-a, dan berisi nasihat-nasihat.

- Syair, adalah jenis puisi lama yang berasal dari negara Arab, mempunyai ciri tiap bait terdiri 4 baris, bersajak a-a-a-a, berisi nasihat atau sebuah cerita.

- Talibun, adalah jenis puisi lama yang memiliki ciri-ciri puisi seperti sebuah pantun genap, yang tiap baitnya terdiri dari sebuah bilangan genap seperti 6, 8, maupun 10 baris.

Puisi Baru

Puisi baru adalah sebuah puisi yang sudah tidak terikat oleh aturan tertentu layaknya puisi lama. Jenis puisi baru ini memiliki bentuk yang lebih bebas dibandingkan dengan puisi lama baik dalam jumlah baris, suku kata, maupun rima. Berikut beberapa jenis puisi baru:

- Balada, adalah sebuah puisi yang berisi cerita-cerita. Balada terdiri dari 3 bait, masing-masing bait terdiri dari 8 larik, larik pertama memiliki skema rima a-b-a-b-b-c-c-d, kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c, dan skema rima yang terakhir dalam satu bait pertama digunakan sebagai referensi dalam bait-bait selanjutnya.

- Himne, adalah puisi baru yang digunakan sebagai pujaan untuk Tuhan, tanah air, pahlawan, dan Lembaga.

- Ode, adalah puisi baru yang berisi sanjungan bagi orang yang berjasa. Nada dan gaya Ode sangatlah resmi, bernada anggun, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi maupun suatu peristiwa.

- Epigram, adalah puisi yang berisi tuntunan atau ajaran hidup.

- Romansa, adalah puisi yang berisi luapan perasaan penyair tentang cinta kasih.

- Elegi, adalah puisi yang berisi sebuah kesedihan.

- Satire, adalah puisi yang berisi sindiran atau kritikan.

- Distikon, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 2 baris atau puisi seuntai.

- Terzinaa, adalah puisi yang pada tiap baitnya terdiri dari 3 baris.

- Kuatrain, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 4 baris.

- Kuint, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 5 baris.

- Sektet, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 6 baris.

- Septime, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 7 baris.

- Oktaf atau Stanza, adalah puisi yang tiap baitnya terdiri dari 8 baris.

- Soneta, adalah jenis puisi baru yang memiliki ciri-ciri puisi terdiri dari 14 baris yang dibagi menjadi 2, pada 2 bait pertama terdiri 4 baris, dan pada 2 bait kedua terdiri 3 baris

 

6 dari 7 halaman

Contoh Puisi Lama dan Baru

Puisi Lama Romansa

Puisi romansa menjadi salah satu jenis puisi yang paling digemari oleh kalangan anak muda. Pasalnya puisi ini menggunakan bahasa-bahasa yang romantis dan puitis. Puisi romansa merupakan jenis puisi yang mengungkapkan perasaan kasih sayang atau cinta kepada seseorang menggunakan bahasa yang puitis. Berikut contoh puisi romansa:

Buat Silviana Maccari

Kerling danau di pagi hari Lonceng Gereja bukit Itali Jika musimmu tiba nanti Jemputlah abang di teluk Napoli Kerling danau di pagi hari Lonceng gereja bukit Itali

Sedari abang lalu pergi Adik rindu setiap hari Kerling danau di pagi hari Lonceng gereja bukit Itali Andai abang tak kembali Adik menunggu sampai mati Bukit tandus di kebun anggur Pasir teduh di bawah nyiur Abang lenyap hatiku hancur Mengejar bayang di salju gugur

Puisi Baru Epigram

Puisi epigram merupakan puisi yang berisi petuah atau tuntunan ajaran hidup. Epigram berasal dari Bahasa Yunani yang disebut epigramma yang memberi unsur pengajaran yang membawa nasihat kebenaran untuk dijadikan sebuah pedoman serta teladan hidup. Berikut contoh puisi epigram:

Sajak Kepada Kawan (Karya Chairil Anwar)

Sebelum ajal mendekat dan mengkhianat, mencengkam dari belakang ‘tika kita tidak melihat, selama masih menggelombang dalam dada darah serta rasa, belum bertugas kecewa dan gentar belum ada, tidak lupa tiba-tiba bisa malam membenam, layar merah berkibar hilang dalam kelam, kawan, mari kita putuskan kini di sini: Ajal yang menarik kita, juga mencekik diri sendiri!

Jadi Isi gelas sepenuhnya lantas kosongkan, Tembus jelajah dunia ini dan balikkan Peluk kucup perempuan, tinggalkan kalau merayu, Pilih kuda yang paling liar, pacu laju, Jangan tambatkan pada siang dan malam

Dan Hancurkan lagi apa yang kau perbuat, Hilang sonder pusaka, sonder kerabat. Tidak minta ampun atas segala dosa, Tidak memberi pamit pada siapa saja!

Jadi Mari kita putuskan sekali lagi: Ajal yang menarik kita, ‘kan merasa angkasa sepi, Sekali lagi kawan, sebaris lagi: Tikamkan pedangmu hingga ke hulu Pada siapa yang mengairi kemurnian madu!

7 dari 7 halaman

Tips Membuat Puisi

Banyak Membaca

Cara membuat puisi yang paling utama adalah membaca. Sebelum menulis puisi sebaiknya banyak membaca buku-buku karya sastra berbentuk puisi. Dengan banyak membaca buku sastra tentu akan memperkaya referensi, sehingga akan menambah inspirasi kamu.

Menentukan Tema

Dalam proses pembuatan puisi, hal yang tidak boleh dilewatkan adalah menentukan tema. Sebelum menulis pastikan tema yang akan kamu angkat di dalam puisi tersebut sudah jelas.

Perhatikan Diksi dan Rima

Cara membuat puisi selanjutnya yaitu memperhatikan diksi dan rima. Diksi merupakan pilihan kata yang selaras. Kamu harus memilih kata yang benar-benar selaras serta memiliki makna dalam setiap baitnya.

Proses Merangkai Kata

Setelah mendapatkan tema serta telah memilih diksi yang pas, maka segeralah menulis. Ungkapkan segala hal yang sedang kamu rasakan, kemudian tuangkan dalam bentuk tulisan. Ekspresikan semua yang ada di hati dan pikiran. Cobalah untuk selalu jujur dalam menulis sebuah puisi.

Mencari Judul

Selanjutnya, cara membuat puisi yang tak boleh terlewat adalah judul. Sebenarnya judul bisa kamu buat sebelum menulis puisi. Akan tetapi untuk pemula silahkan cari judul yang paling menarik setelah kamu selesai menulis puisi.

 

Video Terkini