Sukses

5 Perbedaan Kefir dan Yogurt, Ketahui Manfaatnya

Kefir dan yogurt sama-sama terbuat dari susu.

Liputan6.com, Jakarta Kefir dan yogurt merupakan produk fermentasi yang cukup populer. Makanan fermentasi dikemas dengan probiotik, bakteri yang membantu mendukung mikrobioma usus dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Banyak orang beranggapan bahwa kefir dan yogurt adalah produk fermentasi susu yang sama. Tapi, ada beberapa perbedaan antara yogurt dan kefir. Mengetahui perbedaan kedua produk ini sangat penting jika Anda hendak memilih sumber probiotik yang tepat.  

Meski keduanya berasal dari fermentasi susu, kefir dan yogurt punya sejumlah perbedaan. Perbedaan ini termasuk cara pembuatannya, jenis bakteri yang ada di dalamnya, serta rasa dan konsistensinya.Kefir dan yogurt memiliki rasa asam khas makanan difermentasi, tetapi ada banyak perbedaan di antara keduanya.

Berikut perbedaan kefir dan yogurt, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa(6/10/2020).

2 dari 7 halaman

Cara membuat

Kefir

Kefir dibuat dengan cara memfermentasi susu dengan biji kefir. Kefir adalah kombinasi dari bakteri dan fermentasi ragi. Kombinasi bakteri dan ragi disebut "biji kefir". Butiran biji kefir menyerupai kuntum kembang kol kecil. Komposisi bakteri dan ragi pada butiran kefir cenderung bervariasi menurut asal dan lingkungan pembudidayaannya.

Meskipun kefir biasanya dibuat dari susu sapi, kefir juga dapat diproduksi dari susu hewan lain, seperti kambing atau domba, atau dari susu nabati.

Yogurt

Yogurt dibuat dengan memanaskan susu dengan proses pasteurisasi. Susu kemudian difermentasi dengan berbagai kultur bakteri hidup, dan diinkubasi pada suhu tertentu untuk mendorong pertumbuhan bakteri. Kultur memfermentasi laktosa, gula alami yang ditemukan dalam susu. Ini menghasilkan asam laktat, yang memberi yogurt rasa yang khas.

Kefir merupakan hasil fermentasi susu dengan suhu ruangan. Sementara yogurt merupakan hasil fermentasi susu dengan suhu tinggi atau dipanaskan.

3 dari 7 halaman

Rasa

Kefir

Kefir memiliki rasa asam dan tajam. Karena proses fermentasi, kefir mungkin terasa sedikit berkarbonasi. Rasa susu kefir lebih asam daripada rasa yogurt. Rasa kefir bisa makin kuat berdasarkan waktu fermentasinya.

Yogurt

Yogurt dapat memiliki rasa beragam. Namun, rasa yogurt tidak terlalu kuat seperti kefir. Yogurt biasanya memiliki rasa yang ringan, bahkan dalam keadaan tanpa pemanis atau tanpa rasa. Yogurt juga tidak memiliki rasa karbonasi seperti kefir.

4 dari 7 halaman

Tekstur

Kefir

Kefir memiliki tekstur dan konsistensi yang lebih encer daripada yogurt. Ini membuat kefir cocok dijadikan minuman.

Yogurt

Yogurt sebaliknya, memiliki konsistensi yang jauh lebih kental. Yogurt biasanya dimakan dengan cara disendok. Meski saat ini juga sudah banyak produk yogurt yang dikemas dalam minuman.

5 dari 7 halaman

Kandungan probiotik

Kefir

Kefir dibuat dengan campuran bakteri dan ragi. Kefir cenderung mengandung lebih banyak mikroorganisme yang ramah usus. Kefir dapat mengandung hingga 61 strain bakteri dan ragi. Dua dari ragi menguntungkan yang paling umum pada kefir adalah Saccharomyces cerevisiae dan Saccharomyces unisporus.

Yogurt

Sementara yogurt hanya dibuat dengan fermentasi bakteri. Biasanya yogurt dibuat dengan bantuan Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus. Meski sama-sama memiliki kandungan probiotik, kefir dianggap memiliki lebih banyak probiotik yang menguntungkan.

6 dari 7 halaman

Kandungan nutrisi

Karena sama-sama mengandung probiotik, yogurt dan kefir memiliki jenis nutrisi yang hampir sama. Namun, nilai nutrisinya bisa sedikit berbeda.

Kefir

Dalam 100 gram kefir rendah lemak, terdapat 43 kalori, 3.79 gram protein, 1.02 gram lemak, 4.77 gram karbohidrat, dan 4.61 g total gula.

Yogurt

Sementara dalam 100 gram yogurt tanpa lemak, terdapat 63 kalori, 5.25 gram protein, 1.55 gram lemak, 7.04 gram karbohidrat, dan 7.04 gram total gula.

7 dari 7 halaman

Manfaat kefir dan yogurt

Manfaat kefir dan yogurt yang paling utama terdapat pada kandungan probiotiknya. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang ketika dicerna, memberikan banyak manfaat kesehatan. Probiotik biasanya berbentuk bakteri baik, tetapi beberapa jenis ragi juga dapat berfungsi sebagai probiotik.

Beberapa bakteri membantu mencerna makanan, menghancurkan sel-sel penyebab penyakit, atau memproduksi vitamin. Berikut manfaat kefir dan yogurt:

Seimbangkan bakteri di dalam pencernaan

Ketika dikonsumsi dalam jumlah yang cukup, probiotik dapat membantu memulihkan keseimbangan alami bakteri usus. Ini dapat memberi banyak manfaat kesehatan pencernaan. Misalnya, probiotik dapat mengurangi risiko dan keparahan diare dari berbagai penyebab.

Tingkatkan kekebalan tubuh

Probiotik dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan dan menghambat pertumbuhan bakteri usus berbahaya. Selain itu, beberapa probiotik telah terbukti meningkatkan produksi antibodi alami dalam tubuh. Mereka juga dapat meningkatkan sel kekebalan seperti sel penghasil IgA, limfosit T, dan sel pembunuh alami.

Bantu turunkan berat badan

Probiotik dapat membantu menurunkan berat badan. Beberapa probiotik mencegah penyerapan lemak makanan di usus. Probiotik juga dapat membantu merasa kenyang lebih lama, membakar lebih banyak kalori, dan menyimpan lebih sedikit lemak.

Sehatkan jantung

Probiotik dapat membantu menjaga kesehatan jantung dengan menurunkan kolesterol LDL jahat dan tekanan darah. Bakteri penghasil asam laktat tertentu dapat mengurangi kolesterol dengan memecah empedu di usus. Dengan memecah empedu, probiotik dapat mencegahnya diserap kembali di usus, di mana ia dapat masuk ke darah sebagai kolesterol. Mengkonsumsi probiotik juga dapat menurunkan tekanan darah.

Sehatkan tulang

Karena terbuat dari susu, kefir dan yogurt mengandung beberapa nutrisi penting untuk menjaga kesehatan tulang, termasuk kalsium, protein, kalium, fosfor dan vitamin D. Semua vitamin dan mineral ini sangat membantu mencegah osteoporosis.

Video Terkini