Liputan6.com, Jakarta Manfaat ‘Me Time’ untuk kesehatan penting untuk diketahui bagi kamu yang kini tengah merasa jenuh. Setelah merasa suntuk karena berbagai hal, sebaiknya kamu meluangkan waktu untuk memahami dan mengenal diri kamu lebih jauh.
Walaupun tengah disibukkan dengan segudang aktivitas, kamu perlu menyisihkan sedikit waktu untuk menenangkan dan memanjakan diri kamu. Manfaat ‘Me Time’ untuk kesehatan penting untuk diperhatikan. Tak hanya fisik yang butuh diperhatikan, namun mental juga harus menjadi perhatian kamu.
Baca Juga
Advertisement
Masalah yang kamu hadapi dalam kehidupan sehari-hari nyatanya dapat menimbulkan beban tersendiri bagi kondisi mental, dan ‘Me Time’ adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan pikiran kamu.
Meskipun manusia merupakan makhluk sosial yang perlu berinteraksi dengan orang lain, ada kalanya seseorang butuh waktu untuk sendiri. Oleh sebab itu penting mengetahui manfaat ‘Me Time’ untuk kesehatan agar pikiran kamu lebih jernih dan tenang.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang manfaat ‘Me Time’ untuk kesehatan yang penting untuk diketahui, Jumat (9/10/2020).
Manfaat ‘Me Time’ untuk Kesehatan
1. Meningkatkan Konsentrasi dan Produktivitas
Manfaat ‘Me Time’ untuk kesehatan yang pertama yakni dapat meningkatkan konsentrasi dan produktivitas. Kehidupan sehari-hari penuh dengan berbagai hal yang dapat mengganggu dan mengalihkan pikiran. Masalah tertentu bisa jadi begitu membekas sehingga kamu terus memikirkannya saat bekerja, beraktivitas, bahkan hingga beristirahat.
‘Me Time’ memiliki manfaat untuk menghilangkan pikiran tersebut. Ketenangan yang kamu dapatkan dari menghindari hiruk-pikuk kehidupan untuk sejenak juga berguna untuk meningkatkan konsentrasi dan produktivitas kerja di kemudian hari.
2. Menyegarkan Tubuh dan Pikiran
Menyegarkan tubuh dan pikiran merupakan manfaat ‘Me Time’ untuk kesehatan selanjutnya yang bisa kamu dapatkan. Rasa jenuh, informasi berlebih, dan konflik yang berasal dari kehidupan sehari-hari juga dapat pikiran menjadi jenuh dan kusut. Hal tersebut berpengaruh terhadap kemampuan seseorang dalam berpikir, mengambil keputusan, dan menyelesaikan masalah.
Waktu untuk diri sendiri amat berguna untuk menyegarkan pikiran karena otak akan terbebas dari berbagai hal yang mengganggunya. Jika pikiran terasa segar, tubuh tentunya akan merasakan hal yang sama.
3. Memberikan Kesempatan untuk Memahami Diri Sendiri
Penting untuk kamu memahami diri sendiri. Hal tersebut memiliki banyak manfaat yakni kamu dapat mengenal diri kamu sendiri. Dengan menyendiri sejenak, kamu dapat merenungkan banyak hal yang selama ini tidak terpikirkan. Selain itu,kamu dapat mempertimbangkan lebih dalam mengenai berbagai keputusan yang akan kmau ambil di masa depan.
Selain itu pula, kamu juga dapat memahami diri sendiri dengan lebih baik melalui perenungan yang kamu lakukan saat menyendiri.
4. Menurunkan Tingkat Stres
Manfaat ‘Me Time’ untuk kesehatan selanjutnya yakni dapat menurunkan tingkat stres. Pikiran yang terbebani tentunya akan membuat kamu stres hingga overthinking. ‘Me Time’ dengan melakukan hobi atau kegiatan yang disukai tanpa gangguan orang lain dapat menurunkan tingkat stres. Dengan demikian, risiko terkena berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung pun akan berkurang.
5. Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
Manfaat ‘Me Time’ dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini disebabkan oleh efek ‘Me Time’ sendiri yang dapat membuat bahagia, lalu pada akhirnya bisa berdampak baik terhadap daya tahan tubuh.
Menurut penelitian yang dipublikasikan di jurnal Psychosomatic Medicine, orang yang memiliki emosi positif, berupa perasaan bahagia, berenergi, dan tenang cenderung lebih jarang terkena penyakit flu. Tentunya emosi positif tersebut bisa kamu peroleh setelah menghabiskan waktu sendirian.
Advertisement
Manfaat ‘Me Time’ untuk Kesehatan
6. Menurunkan Risiko Penyakit Jantung
Menurunkan risiko penyakit jantung merupakan manfaat ‘Me Time’ selanjutnya yang bisa kamu rasakan. Manfaat ‘Me Time’ yang diisi hobi menyenangkan akan membuat kamu menjadi santai. Kamu pun akan menjadi lebih bahagia sesudahnya. Creambath dan refleksi merupakan contoh dua hal yang bisa kamu lakukan saat ‘Me Time’.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh European Heart Journal, seseorang yang memiliki perasaan bahagia akan mengalami penurunan risiko penyakit jantung hingga 22 persen.
7. Memperbaiki Hubungan dengan Orang Lain
Interaksi sosial dapat membuat kamu merasa jenuh terhadap orang lain. Akibatnya, masalah kecil yang ditimbulkan pasangan, anggota keluarga, atau teman bisa saja berubah menjadi konflik yang lebih besar.
Salah satu manfaat ‘Me Time’ adalah untuk menenangkan diri sendiri. Begitu merasa lebih tenang, kamu akan siap untuk berinteraksi kembali dengan orang lain. Selain itu kamu pun lebih mampu meminta maaf atas perilaku negatif yang mungkin telah kamu lakukan sebelumnya.
8. Meningkatkan Kemampuan Bersosialisasi
Menyendiri sejenak justru memberikan manfaat bagi kemampuan bersosialisasi. Menghabiskan waktu dengan diri sendiri selama ‘Me Time’ memiliki manfaat dalam meningkatkan beberapa aspek, di antaranya :
- Kemampuan berkomunikasi dan memahami orang lain
- Pemahaman terhadap diri sendiri
- Kecerdasan intelektual dan emosional
- Rasa percaya diri
- Perasaan bahagia saat berinteraksi dengan orang lain
- Motivasi untuk mengembangkan diri sendiri
Jadi, tidak ada salahnya mencoba menyendiri untuk memperoleh manfaat ‘Me Time’ saat merasa jenuh menjalani kehidupan sehari-hari. Jika dilakukan sesuai porsinya, hal ini justru berguna bagi kesehatan kamu.
9. Lebih Produktif dan Kreatif
Manfaat ‘Me Time’ untuk kesehatan selanjutnya yakni membuat kamu menjadi lebih produktif dan kreatif. Memiliki pekerjaan atau tugas yang menumpuk pastinya akan terasa sangat melelahkan. Beristirahat sejenak dari rutinitas yang padat akan sangat baik untuk meningkatkan produktivitas kita setelahnya.
Pentingnya waktu untuk diri sendiri dapat memunculkan ide kreatif yang lebih banyak ketimbang saat bersama orang lain. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Washington University, Amerika Serikat, orang yang memikirkan ide sambil berkelompok cenderung memiliki lebih sedikit ide ketimbang orang yang menyendiri untuk mencari ide, lalu bekerja berkelompok.