Sukses

Gagal 200 Kali Main Mesin Capit Berhadiah, Pria Ini Kesal dan Lapor Polisi

Ia mencoba mesin capit itu hingga 200 kali secara berturut-turut namun tetap saja gagal.

Liputan6.com, Jakarta Mesin capit atau crane game merupakan alat permainan yang cukup populer dan banyak dimainkan oleh orang-orang dari berbagai usia. Mesin permainan ini biasanya dapat dijumpai pada pusat-pusat rekreasi yang ada di mall. Daya tarik permainan ini adalah hadiah yang dapat diambil ketika berhasil mengeluarkannya dari dalam mesin tersebut dengan menggunakan capitnya.

Meskipun terlihat mudah, namun sebenarnya permainan ini cukup sulit dan tidak semua orang dapat memenangkan hadiahnya. Hadiah dari permainan ini biasanya berupa boneka, mainan dan lain sebagainya. Perlu dicoba berkali-kali untuk berhasil memenangkan hadiahnya. Bahkan ada pula orang yang sudah berkali-kali mencobanya namun tetap gagal.

Seperti dialami oleh seorang pria asal Jepang yang bernama Ogarun ini. Ia sudah berkali-kali mencoba permainan tersebut pada sebuah pusat gim, namun Ogarun tak berhasil memenangkan satu boneka pun. Ia mencoba permainan mesin capit itu hingga sebanyak 200 kali secara berturut-turut namun tetap saja gagal.

Ogarun adalah seorang penggemar berat permainan mesin capit. Bahkan ia dijuluki sebagai "UFO Cathers" di Jepang. Kejadian tersebut berawal dari ketika Ogarun datang pada salah satu pusat gim di Jepang awal bulan ini. Saat bermain di pusat gim tersebut, ia merasa frustrasi dengan sebuah mesin capit. Ia gagal berkali-kali meski terus mencoba seperti Liputan6.co lansir dari Oddity Central, Rabu (14/10/2020).

2 dari 3 halaman

Kalah 200 kali Berturu-turut

Pria itu mencoba memainkan mesin capit tersebut hingga 200 kali berturut-turut namun selalu gagal. Tak hanya itu, Ogarun juga sempat berdebat dengan staf di pusat gim itu. Hingga akhirnya ia menelepon pihak berwajib karena menduga ada yang janggal dengan mesin capit tersebut.

Ketika tiba di pusat gim itu, polisi meminta operator untuk mendemonstrasikan bahwa mesin capit tersebut bisa dikuasai. Namun rupanya operator itu juga gagal, bahkan hingga 300 kali berturut-turut. Ogarun mengunggah foto operator pusat gim yang mencoba mendapatkan hadiah di bawah pengawasan petugas berwajib pada akun Twitter miliknya.

Pada unggahan tersebut Ogarun menjelaskan bahwa foto itu diambil setelah operator pusat gim tersebut gagal lebih dari 300 kali. Namun operator tersebut akhirnya berhasil memindahkan satu hadiah dari dalam mesin.

"Saya tidak bisa menang sama sekali, jadi sekarang polisi ada di sini, polisi tengah menyelidiki anggota staf yang masih belum menang," ungkap Ogarun seperti dikutip oleh Liputan6.com dari Oddity Central, Rabu (14/10/2020).

Kisah Ogarun yang kalah bermain mesin capit berhadiah sebanyak 200 kali berturut-turut ini menjadi viral dan mendapat banyak perhatian dari warganet. Banyak warganet yang berbagi pendapatnya tentang insiden tersebut. Sebagian besar warganet yang berkomentar menggambarkan mesin capit sebagai penipuan.

“Semua orang tahu kekuatan crane sebanding dengan berapa banyak uang yang telah dimasukkan,” komentar seorang warganet. 

“Permainan ini hanya memasukkan koin Anda ke dalam slot,” komentar warganet lainnya.

3 dari 3 halaman

Perusahaan Mesin Capit Jepang Memberikan Pernyataan

Terkait kasus tersebut, kepolisian setempat juga tidak mengambil tindakan apa pun terhadap pusat gim atau pabrik mesin untuk kali ini. Menanggapi komentar dan pemikiran buruk tentang permainan tersebut, perusahaan yang memproduksi mesin capit di Jepang SEGA, mengeluarkan pernyataan mengenai hal itu.

“Secara keseluruhan, game crane dimaksudkan untuk dinikmati sebagai cara bagi pelanggan untuk mencoba keterampilan dan keberuntungan mereka, dan dimainkan dengan mengetahui bahwa ketika mereka memasukkan uang, hadiah belum tentu keluar. Tentu saja, kami berusaha keras agar staf kami mengetahui situasi pelanggan, jadi jika ada yang tidak beres, Anda dipersilakan untuk menghubungi mereka, dan minta mereka membantu anda sedikit. Itu adalah operasi fundamental perusahaan kami," pernyataan pihak SEGA menanggapi insiden tersebut.

Video Terkini