Liputan6.com, Jakarta Jenis paragraf punya banyak macam dan bentuk. Paragraf merupakan gabungan dari tiga hingga tujuh kalimat yang berisi pikiran, gagasan, atau ide pokok. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat karena berisi satu gagasan dalam sebuah topik.
Baca Juga
Advertisement
Ada banyak jenis paragraf yang bisa dipelajari. Jenis paragraf dibagi berdasarkan tujuan dan letak kalimat utamanya. Jenis paragraf ini memiliki fungsi sendiri dalam sebuah tulisan.
Mengetahui jenis paragraf bisa membantumu menentukan jenis paragraf mana yang akan ditulis. Mengenali jenis paragraf juga bisa membantu penyusunan karya yang baik sesuai dengan kaidah penulisan yang benar. Berikut jenis paragraf yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (26/10/2020).
Jenis paragraf menurut letak kalimat utamanya
Paragraf deduktif
Paragraf deduktif merupakan jenis paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf. Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
Paragraf Induktif
Paragraf Induktif merupakan kebalikan dari paragraf deduktif. Jenis paragraf ini memiliki kalimat utama di akhir paragraf. Paragraf induktif dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.
Paragraf campuran
Paragraf campuran merupakan jenis paragraf yang memiliki kalimat utama di awal dan akhir paragraf. Jenis paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama lagi sebagai penjelas.
Advertisement
Jenis paragraf menurut tujuannya: Paragraf Narasi
Paragraf narasi adalah jenis paragraf yang bertujuan menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-ciri dari paragraf narasi adalah ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian. Cerita dalam paragraf narasi dituliskan secara runtut dan urut.
Paragraf narasi dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris adalah narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara tepat. Sementara narasi sugestif adalah narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan, khayalan, atau imajinasi pengarang.
Â
Jenis paragraf menurut tujuannya: Paragraf Deskripsi
Paragraf deskiripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Jenis paragraf ini bertujuan menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.
Ciri-ciri paragraf deskiripsi adalah menggambarkan suatu benda, orang, makhluk, tempat, atau suasana tertentu. Penggambaran dilakukan dengan melibatkan panca indra (pendengaran, penglihatan, penciuman, pengecapan, dan perabaan). Paragraf ini bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat atau merasakan sendiri objek yang dideskripsikan. Paragraf ini biasanya menjelaskan ciri-ciri objek seperti warna, ukuran, bentuk, dan keadaan suatu objek secara terperinci.
Advertisement
Jenis paragraf menurut tujuannya: Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca. Tujuan dari paragraf ini adalah memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca.
Pembaca juga perlu melakukan proses berpikir dan melibatkan pengetahuan untuk memahami paragraf ini. Ciri-ciri paragraf eksposisi adalah memaparkan definisi dan memaparkan langkah-langkah, metode atau melaksanakan suatu tindakan.
Gaya penulisan paragraf eksposisi bersifat informatif. Paragraf eksposisi juga menginformasikan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra. Paragraf eksposisi umumnya juga menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan, mengapa dan bagaimana.
Ada banyak jenis paragraf eksposisi seperrti eksposisi definisi, klasifikasi, proses, ilustrasi, berita, pertentangan, perbandingan, dan analisis.
Jenis paragraf menurut tujuannya: Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta. Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Tujuan dari paragraf ini adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.
Ciri-ciri paragraf argumentasi adalah menjelaskan suatu pendapat agar pembaca yakin. paragraf argumentasi membutuhkan paparan akta untuk membuktikan pendapatnya. Isi dari paragraf ini biasnaya menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman dan penelitian. Penutup paragraf argumentasi biasanya berupa kesimpulan.
Ada tiga jenis pola paragraf argumentasi; pola analogi, pola generalisasi, dan pola hubungan sebab akibat. Pola analogi adalah penalaran induktif dengan membandingkan dua hal yang banyak persamaannya. Pola generalisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umum berdasarkan sejumlah data. Sementara pola hubungan sebab akibat adalah paragraf yang dimulai dengan mengemukakan fakta khusus yang menjadi sebab, dan sampai pada simpulan yang menjadi akibat.
Advertisement
Jenis paragraf menurut tujuannya: Paragraf Persuasi
Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar melakukan sesuatu. Paragraf persuasi merupakan jenis paragraf yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Dalam paragraf persuasi penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.
Mirip dengan argumentasi, paragraf persuasi juga memerlukan fakta dan data untuk meyakinkan pembaca. Ciri-ciri paragraf persuasi adalah berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah. Paragraf persuasi harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya. Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
Paragraf persuasi edapat mungkin menghindari konflik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.