Liputan6.com, Jakarta Penyebab rematik bisa dipicu oleh berbagai faktor. Rematik merupakan penyakit yang menyerang sistem persendian. Penyebab rematik menyebabkan nyeri berkepanjangan yang bisa sangat menyakitkan.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu jenis rematik yang cukup umum adalah rheumatoid arthritis (RA). Penyebab rematik ini sangat terkait dengan sistem kekebalan tubuh. Rheumatoid arthritis (RA) adalah kelainan autoimun yang menyebabkan peradangan pada persendian.
Penyebab rematik atau rheumatoid arthritis ini kerap menyerang bagian tangan dan kaki. Penyebab rematik bisa menyebabkan kekakuan pada persendian. Dalam kasus parah, penyebab rematik juga bisa memengaruhi paru-paru, jantung, dan mata.
Berikut penyebab rematik atau rheumatoid arthritis, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(30/10/2020).
Penyebab rematik secara umum
Dilansir dari Mayo Clinic, rheumatoid arthritis terjadi ketika sistem kekebalan Anda menyerang sinovium, lapisan selaput yang mengelilingi persendian. Peradangan yang dihasilkan mengentalkan sinovium yang pada akhirnya dapat menghancurkan tulang rawan dan tulang di dalam sendi.
Pada kondisi ini tendon dan ligamen yang menahan sendi melemah dan meregang. Secara bertahap, sendi kehilangan bentuk dan kesejajarannya. Genetik adalah salah satu penyebab yang paling besar memengaruhi rematik. Selain itu, faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan risiko rematik.
Advertisement
Faktor penyebab rematik
Berikut faktor penyakit rematik, dirangkum dari Healthline:
Genetik
Riwayat dalam keluarga dapat meningkatkan peluang untuk mengembangkan rematik. Jika anggota keluarga menderita rheumatoid arthritis, Anda mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit tersebut.
Infeksi
Peneliti menduga agen infeksi seperti bakteri bisa menyebabkan peradangan yang memicu rheumatoid arthritis. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Science Translational Medicine dari Johns Hopkins University pada Desember 2016 menemukan bakteri yang diketahui menyebabkan infeksi gusi inflamasi kronis dapat memicu RA.
Virus juga dapat berperan dalam memicu RA. Menurut Klinik Cleveland, orang dengan RA, rata-rata, memiliki tingkat antibodi yang lebih tinggi terhadap virus Epstein-Barr.
Faktor penyebab rematik
Trauma
Para peneliti telah mengaitkan trauma fisik sebagai penyebab rematik yang cukup potensial. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Open Access Rheumatology, trauma dapat memicu peradangan yang dapat menyebabkan rematik.
Contoh trauma meliputi patah tulang, dislokasi sendi, dan kerusakan ligamen. Trauma biasanya menyebabkan peradangan yang suatu hari bisa menyebabkan rheumatoid arthritis.
Merokok
Merokok dapat memengaruhi penyebab rematik, tingkat keparahan gejala, dan efektivitas pengobatan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Arthritis Research and Therapy menemukan bahwa bahkan merokok ringan berhubungan dengan peningkatan risiko Rheumatoid Arthritis.
Studi tersebut juga menunjukkan bahwa merokok setiap hari dapat melipatgandakan risiko wanita terkena RA. Jika penderita rematik memerlukan operasi, merokok dapat meningkatkan kemungkinan komplikasi.
Advertisement
Faktor penyebab rematik
Hormon
Rheumatoid arthritis lebih banyak diderita wanita daripada pria. Diyakini, kadar hormon wanita dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit. Misalnya, beberapa wanita mungkin mengalami fluktuasi gejala rematik saat mereka hamil. Gejala seorang wanita bisa mereda saat dia hamil dan kemudian memburuk setelah kehamilan.
Menyusui, dan peningkatan kadar hormon yang terkait dengannya, juga dapat memperburuk gejala rematik. Menggunakan alat kontrasepsi juga dikaitkan dengan peningkatan risiko pengembangan rematik.
Iritan dan polutan
Meskipun kurang dipahami, beberapa paparan seperti asbes atau silika dapat meningkatkan risiko pengembangan rheumatoid arthritis. Para peneliti telah mengaitkan paparan iritan udara dengan pengembangan rematik, ini termasuk asap rokok, polusi udara, dan insektisida.
Faktor penyebab rematik
Obesitas
Menurut Arthritis Foundation, diperkirakan dua pertiga orang dengan rheumatoid arthritis mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Lemak dalam tubuh dapat melepaskan protein yang berhubungan dengan penyebab peradangan. Secara khusus, lemak melepaskan sitokin, yang juga merupakan senyawa yang dilepaskan pada sendi yang meradang.
Semakin seseorang kelebihan berat badan, semakin parah gejala rematik mereka. Obesitas juga tampaknya memengaruhi pengobatan rematik. Kelas obat anti-RA yang dikenal sebagai obat antirematik modifikasi penyakit (DMARDs), kurang efektif selama setahun pada orang yang kelebihan berat badan.
Advertisement
Gejala awal rematik
Kelelahan
Kelelahan bisa muncul sebelum timbulnya gejala lain dalam beberapa minggu atau bulan. Kelelahan terkadang disertai dengan perasaan tidak sehat atau bahkan depresi.
Kekakuan pagi
Rasa kaku di pagi hari seringkali merupakan tanda awal radang sendi seperti rematik. Kekakuan yang berlangsung selama beberapa menit biasanya merupakan gejala dari bentuk artritis yang dapat memburuk seiring waktu tanpa pengobatan yang tepat.
Kekakuan sendi
Kekakuan pada satu atau lebih sendi yang lebih kecil adalah tanda awal rheumatoid arthritis yang umum. Biasanya, kekakuan dimulai di persendian tangan. Biasanya muncul perlahan, meski bisa datang tiba-tiba dan memengaruhi banyak sendi selama satu atau dua hari.
Nyeri sendi
Kekakuan sendi sering kali diikuti dengan nyeri sendi atau nyeri saat bergerak atau saat istirahat. Ini juga memengaruhi kedua sisi tubuh secara merata.
Gejala awal rematik
Pembengkakan sendi ringan
Peradangan ringan pada persendian biasanya terjadi sejak dini, menyebabkan persendian bengkak. Pembengkakan ini biasanya berhubungan dengan panasnya persendian. Pembengkakan dapat berlangsung dari beberapa hari hingga beberapa minggu, dan pola ini diperkirakan akan meningkat seiring waktu.
Demam
Rheumatoid arthritis juga sering disertai demam. Nyeri sendi dan peradangan yang disertai demam mungkin merupakan tanda peringatan dini terkait rheumatoid arthritis.
Mati rasa dan kesemutan
Peradangan tendon bisa memberi tekanan pada saraf. Ini dapat menyebabkan mati rasa, kesemutan, atau rasa terbakar di tangan. Sendi tangan atau kaki bahkan dapat menghasilkan suara mencicit atau berderak saat tulang rawan yang rusak bergesekan dengan sendi saat bergerak.
Menurunnya pergerakan tubuh
Peradangan pada persendian dapat menyebabkan tendon dan ligamen menjadi tidak stabil atau berubah bentuk. Saat penyakit berkembang, beberapa sendi mungkin tidak dapat ditekuk atau diluruskan.
Â
Advertisement