Liputan6.com, Jakarta Penyebab kelenjar getah bening masih jarang diperhatikan orang-orang. Padahal limfa atau kelenjar getah bening, merupakan struktur jaringan kecil yang merupakan berperan sebagai sistem kekebalan tubuh. Ukuran kelenjar getah bening cukup kecil, seukuran kacang hijau atau kepala peniti.
Meski kecil, kelenjar getah bening di tubuh jumlahnya ratusan. Kelenjar ini biasanya terdapat di bagian tubuh seperti ketiak, usus, paru-paru, leher, paha bagian dalam, serta lain sebagainya.
Advertisement
Baca Juga
Kelenjar ini adalah bagian penting untuk sistem kekebalan tubuh. Getah bening mengumpulkan dan menyaring cairan. Jika ada yang menjadi penyebab kelenjar getah bening bermasalah, seperti infeksi, cedera atau bahkan kanker, maka penyebab kelenjar getah bening bermasalah tersebut menyebabkan ukuran getah bening membesar hingga bengkak.
Itulah mengapa, sangat penting untuk mengetahui berbagai penyebab kelenjar getah bening bermasalah. Sebab dengan mengetahui apa saja yang menjadi penyebab kelenjar getah bening mengalami gangguan, bisa lebih cepat dicegah dan dilakukan penanganan segera.
Berikut Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber mengenai apa saja penyebab kelenjar getah bening bermasalah, gejala, serta makanan yang bisa membantu pencegahan penyakit pada kelenjar getah bening tersebut, Minggu (1/11/2020).
Penyebab Kelenjar Getah Bening Bermasalah
1. Faktor Genetik
Salah satu penyebab kelenjar getah bening bermasalah, bisa dikarenakan faktor keturunan alias genetik. Risiko untuk terkena penyakit pada kelenjar getah bening, bisa meningkat pada orang yang memiliki anggota keluarga inti seperti ayah, ibu, atau saudara kandung, yang mungkin menderita masalah pada kelenjar getah bening mereka.
Â
2. Usia
Kanker kelenjar getah bening (limfoma) terutama jenis hodgkin, besar dipengaruhi oleh usia. Limfoma sendiri bisa terjadi pada orang yang berusia 15-30 tahun serta usia di atas 55 tahun. Di sisi lain, risiko limfoma non-hodgkin bisa meningkat seiring usia, terutama pada usia lanjut (lansia), yaitu di usia lebih dari 60 tahun.
Advertisement
Penyebab Kelenjar Getah Bening Bermasalah
3. Imunitas Lemah
Kondisi sistem kekebalan tubuh (imun) yang lemah, bisa menjadi salah satu faktor penyebab kelenjar getah bening mengalami kanker, seperti yang diakibatkan Human Immunodeficiency Virus (HIV) atau penggunaan obat imunosupresan.
Â
4. Tertular Virus Epstein-Barr (EBV)
Penuluran Virus Epstein-Barr (EBV) bisa menjadi penyebab kelenjar getah bening bermasalah. Masalah yang timbul akibat virus ini yaitu demam kelenjar. Orang yang pernah mengalami demam kelenjar lebih tinggi risikonya mengalami limfoma jenis hodgkin yang umumnya menjangkiti leher dan kepala.
Penyebab Kelenjar Getah Bening Bermasalah
5. Jenis Kelamin
Berdasar data dari GLOBOAN (IARC) pada tahun 2012, penyebab kelenjar getah bening mengalami kanker bisa disebabkan jenis kelamin. Hal ini dibuktikan dari banyaknya penderita penyakit kelenjar getah bening dari kalangan pria dibanding wanita. Hampir sebanyak enam persen penduduk laki-laki terkena limfoma jenis non-hodgkin, sedangkan pada wanita hanya 0,7 persen saja.
Â
6. Efek Samping Obat
Penyebab kelenjar getah bening bermasalah bisa dikarenakan efek samping obat tertentu. Hal ini tidak lain dari kandungan yang ada di beberapa jenis obat seperti obat antikejang dan obat pencegah malaria yang bisa menyebabkan kelenjar getah bening bengkak.
Advertisement
Penyebab Kelenjar Getah Bening Bermasalah
7. Paparan Bahan Kimia Beracun
Adanya paparan bahan kimia yang beracun, bisa menjadi salah satu pemicu penyakit pada kelenjar getah bening. Beberapa bahan kimia tersebut seperti senyawa pestisida herbisida dan pewarna rambut.
Â
8. Kanker
Selanjutnya, penyebab kelenjar getah bening menjadi bengkak juga bisa dikarenakan kanker. Meski begitu, penyebab kelenjar getah bening bermasalah ini jarang terjadi. Ada dua jenis kanker yang bisa memengaruhi kesehatan kelenjar getah bening, yaitu kanker kelenjar getah bening dan leukemia atau kanker darah. Lalu ada juga jenis kanker lain yang menyebar (bermetastasis) dan bisa memengaruhi kesehatan kelenjar getah bening dan akhirnya memicu pembengkakan pada pada kelenjar tersebut.
Gejala Penyakit Kelenjar Getah Bening
Menurut Infodatin Limfoma yang dirilis oleh Departemen Kesehatan, ada beberapa gejala umum yang biasa dirasakan para penderita kanker kelenjar getah bening:
- Sering demam.
- Sering lelah dan lemas.
- Keringat berlebih di malam hari.
- Berat badan turun drastis.
- Amandel membesar.
- Sakit kepala.
- Tidak selera makan.
- Sesak napas dan batuk.
- Bengkak pada kelenjar getah bening di area leher, ketiak, serta lipatan paha.
- Tubuh menggigil dan suhu tubuh tidak stabil.
- Sering gatal tanpa sebab hingga ruam.
Advertisement
Cara Mengobati Penyakit Kelenjar Getah Bening
Dalam upaya mengobati penyakit kelenjar getah bening, perlu memahami jenis yang dialami (limfoma hodgkin atau non-hodgkin). Tapi, umumnya proses pengobatan perlu tindakan kemoterapi dan radiasi.
Kemoterapi biasanya dilakukan 6-8 siklus. Sedangkan penanganan radiasi, dilakukan di area kelenjar getah bening yang berubah menjadi ganas. Apabila pengobatan dilakukan pada stadium 1 dan 2, maka kemungkinan sembuhnya sangat besar.
Makanan Pencegah Penyakit Kelenjar Getah Bening
Anggur
Anggur adalah sumber polifenol yang disebut resveratrol. Resveratrol teruji dapat menghambat pertumbuhan kanker dan tumor pada kelenjar getah bening, hati, lambung dan payudara. Itulah mengapa anggur sangat cocok dikonsumsi pengidap kanker kelenjar getah bening.
Â
Makanan Fermentasi
Kandungan probiotik pada jenis makanan ini sangat baik bagi kesehatan usus dan mengatur keseimbangan pH. Asam laktat alami serta enzim yang dihasilkan saat fermentasi, punya dampak yang menguntungkan bagi metabolisme dan efek yang baik dalam menghambat pertumbuhan kanker.
Â
Kunyit
Zat kurkumin pada kunyit berperan mengurangi peradangan dan membantu tubuh mendeteksi serta menghancurkan sel kanker yang bermutasi. Zat kurkumin juga bisa mencegah kanker tidak menyebar ke anggota tubuh lain.
Â
Sayuran Hijau
Pengidap kanker getah bening, ada baiknya memilih sayuran hijau. Sebab menurut AICR, dalam sayuran hijau ada kandungan karotenoid yang akan menghambat pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Advertisement