Liputan6.com, Jakarta Raden Oma Irama atau Rhoma Irama lahir di Tasikmalaya, 11 Desember 1946. Ia dikenal sebagai salah satu penyanyi dangdut senior serta bintang film. Pada awalnya, Rhoma Irama lebih dikenal dengan nama Oma Irama, akan tetapi setelah pulang dari menjalankan ibadah haji, namanya berganti menjadi R.H. Oma Irama atau akrab disebut Rhoma Irama.
Kariernya semakin cemerlang bersama grup musik Soneta yang ia pimpin sendiri. Bahkan dirinya bisa dibilang telah menjadi legenda musik dangdut Indonesia dengan salah satu karya lagu Kata Pujangga yang sangat terkenal. Dirinya juga memplokamirkan jenis musiknya sebagai musik dakwah (Voice of Moslem) sejak 1973.Â
Baca Juga
Advertisement
Hingga kini Rhoma Irama juga masih eksis bersama Soneta dan aktif memimpin PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia), disamping sejumlah organisasi sosial dan dakwah yang ia geluti.
Pada karya lagu Kata Pujangga sendiri, lirik yang tertuang dikenal sangat memikat penggemarnya. Bahkan kepiawaiannya tersebut tidak hanya tertuang di lagu Kata Pujangga, namun juga beberapa lagu lain ciptaannya. Rasanya tidak heran, jika Raja Dangdut ini sangat dikagumi oleh hampir semua kalangan.
Berikut ini Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber, mengenai Rhoma Irama dan salah satu lirik lagu yang sangat terkenal, yaitu lagu Kata Pujangga, Senin (9/11/2020).
Kerap Jadi Bintang Film
Selain piawai dalam menciptakan lagu-lagu yang memikat dan indah, pria kelahiran Tasikmalaya ini juga acap kali membintangi film ketika dirinya masih muda. Bahkan, Rhoma Irama dikenal memiliki karakter sendiri ketika sedang tampil di atas panggung, tidak lupa dilengkapi gitar yang menjadi ciri khasnya.
Advertisement
Film yang Dibintangi Rhoma Irama
Melansir dari Kapanlagi.com beberapa film yang pernah dibintangi oleh sang Kesatria Bergitar, antara lain:
Oma Irama Penasaran (1976)
Pengorbanan (1976)
Gitar Tua Oma Irama (1977)
Darah Muda (1977)
Rhoma Irama Berkelana I (1978)
Rhoma Irama Berkelana II (1978)
Begadang (1978)
Raja Dangdut (1978)
Cinta Segitiga (1979)
Camelia (1979)
Perjuangan dan Doa (1980)
Melody Cinta Rhoma Irama (1980)
Badai di Awal Bahagia (1981)
Satria Bergitar (1984)
Cinta Kembar (1984)
Pengabdian (1985)
Kemilau Cinta di Langit Jingga (1985)
Menggapai Matahari (1986)
Menggapai Matahari II (1986)
Nada-Nada Rindu (1987)
Bunga Desa (1988)
Jaka Swara (1990)
Nada dan Dakwah (1991)
Tabir Biru (1994)
Dawai 2 Asmara (2010)
Sajadah Ka'bah (2011)
Lirik Lagu Kata Pujangga
Salah satu lagu yang cukup terkenal yaitu lagu Kata Pujangga. Bahkan lagu ini masih lekat di telinga pendengarnya hingga saat ini. Berikut ini lirik lagu Kata Pujangga yang mahsyur tersebut.
Â
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
Hai begitulah kata para pujangga
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
Hai begitulah kata para pujangga
Aduhai begitulah para pujangga
Taman suram tanpa bunga
Â
Ada yang dicinta giat bekerja
Entah apa entah siapa
Karena cinta jiwa gairah
Tanpa cinta hidup pun hampa
Â
Ternyata amat utama adanya cinta
Hai begitulah kata para pujangga
Aduhai begitulah para pujangga
Tapi jangan cinta buta
Â
Soal cinta soal kita
Cinta kebutuhan manusia
Siapa saja memerlukannya
Karena cinta punya daya
Â
Ternyata amat utama adanya cinta
Hai begitulah kata para pujangga
Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga
Hai begitulah kata para pujangga
Aduhai begitulah para pujangga
Advertisement
Kata-Kata Mutiara Rhoma Irama
Dikenal dengan lirik yang indah dan sarat akan nilai moral, beliau terdapat pula kata-kata mutiara Rhoma Irama tentang kehidupan yang bisa dijadikan pelajaran bagi kehidupan.
1. Dalam kehidupan dunia tiada insan yang bebas dari cobaan.
2. Dunia hanyalah persinggahan dari sebuah perjalanan panjang, dunia bukanlah tujuan namun hanya ladang tempat bertanam.
3. Hidup memang perlu rupiah, tetapi bukan segalanya.
4. Seribu satu macam cara orang mencari makan, dari menjual koran sampai menjual kehormatan.
5. Saya tidak mau diadu domba dengan Gus Dur. Gus Dur adalah kyai saya, sahabat saya, dan guru saya.
6. Bukan pula dukun tempat kau menghiba, bukan kuburan tempat memohon doa,
tiada keramat yang ampuh di dunia, selain dari doa ibumu jua.
7. Darah muda darahnya para remaja, yang selalu merasa gagah, tak pernah mau mengalah.
8. Bila ada kezaliman atas suatu bangsa, murka Tuhan pasti datang sebagai pembalasan. Banyak sudah bangsa-bangsa yang dihancurkan Tuhan sebaiknya itu semua dijadikan pedoman.
9. Selagi masih ada kesempatan tobatlah dan beriman. Bila nyawa sudah di kerongkongan tertolak penyesalan.
10. Setiap keindahan yang tampak oleh mata itulah perhiasan, perhiasan dunia.
11. Tak akan berhenti aku berkelana. Sebelum kudapat apa yang kucari.
12. Biasanya para remaja berpikirnya sekali saja tanpa menghiraukan akibatnya. Wahai kawan para remaja, waspadalah dalam melangkah agar tidak menyesal akhirnya.
13. Hai kawula muda kau punya gairah dan tenaga. Gunakanlah masa muda untuk bekerja sebelum menjadi tua dan tak berdaya.
14. Apa pun derita, apa pun sengsara, aku coba tersenyum dan tersenyum lagi.
15. Setiap keindahan perhiasan dunia, hanya isteri salehah perhiasan terindah.
16. Masa muda masa yang berapi-api, yang maunya menang sendiri, walau salah tak peduli.
17. Memang sudah diatur dalam hidup ini semua berbeda, ada yang miskin, ada yang sedang, dan ada juga orang kaya.
18. Menyumbang sebenarnya menyumbang, memberi dengan keikhlasan.
19. Bila kau sayang pada kekasih, lebih sayanglah pada ibumu.
20. Jangan kau sia-sia kan segala karunia Tuhan, kita dilebihkan dengan akal dan pikiran, Jangan kau campurkan yang benar dan kebatilan, katakanlah yang benar walau pahit kau rasakan.
Â