Liputan6.com, Jakarta Fungsi multimeter digital ini penting untuk diketahui. Multimeter digital merupakan jenis dari multimeter, yang dimana multimeter digital merupakan salah satu jenisnya. Ada dua jenis multimeter, tentunya setiap multimeter memiliki fungsi yang berbeda salah satunya adalah fungsi multimeter digital.
Baca Juga
Advertisement
Multimeter merupakan alat ukur yang sering digunakan dalam bidang elektronika. Multimeter ini merupakan alat yang sangat populer di kalangan elektronika. Multimeter ini juga didukung dengan akurasi daya yang tinggi. Salah satu jenis multimeter adalah multimeter digital, yang dimana fungsi multimeter digital ini perlu untuk kamu ketahui.
Multimeter merupakan sebuah alat pengukur yang digunakan untuuk mengetahui ukuran tegangan listrik, resistansi, dan arus listrik. Dalam perkembangannya, dapat digunakan untuk mengukur temperatur, frekuensi, dan lainnya.
Setiap jenis multimeter perlu untuk kamu ketahui fungsinya agar tidak salah, salah satunya dalah fungsi multimeter digital ini
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang fungsi multimeter digital hingga pengertiannya yang perlu dipahami, Jumat (13/11/2020).
Pengertian Multimeter
Sebelum menelaah tentang fungsi multimeter dan fungsi multimeter digital, terlebih dahulu penting untuk memahami pengertian dari multimeter tersebut. Secara singkatnya, multimeter dapat diartikan sebagai alat yang digunakan untuk mengukur permasalahan kelistrikan. Alat yang populer di kalangan elektronika ini dapat mengukur tegangan, resistansi dan arus listrik disebuah rangkaian elektronik.
Multimeter atau sering juga disebut dengan istilah multitester merupakan salah satu toolkit penting bagi para praktisi elektronika. Multimeter adalah gabungan dari beberapa alat ukur elektronik yang dikemas dalam satu kemasan.Â
Dengan multimeter maka kita bisa mengetahui apakah aliran listrik yang kita ukur bermasalah atau tidak. Tentunya jika bermasalah akan dapat membuat kita segera untuk memperbaikinya untuk mencegah korsleting listrik bahkan kebakaran.
Advertisement
Jenis Multimeter
satunya. Alat ukur ini terdiri dari dua jenis yakni multimeter analog dan multimeter digital. Secara umum fungsi dari multimeter ini adalah untuk mengetahui ukuran tegangan listrik, resistansi, dan arus listrik. Namun secara khususnya, fungsi multimeter digital dan analog tentunya ada perbedaan walau tidak secara signifikan.
1. Multimeter Analog
Multimeter analog merupakan jenis multimeter yang menggunakan display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk. Sehingga untuk membaca hasil ukur harus dilakukan dengan cara melihat posisi jarum penunjuk pada meter dan melihat posisi saklar selektor pada posisi batas ukur kemudian melakukan perhitungan secara manual untuk mendapatkan hasil ukurnya. Kondisi atau proses pembacaan hasil ukur yang masih manual inilah yang menyebabkan multimeter atau multitester jenis ini dinamakan sebagai multimeter analog.
2. Multimeter Digital
Multimeter digital atau sering juga disebut sebagai digital multitester sama merupakan jenis multimeter yang talah menggunakan display digital sebagai penampil hasil ukurnya. Hasil ukur yang ditampilkan pada multitester digital merupakan hasil yang telah sesuai, sehingga tidak perlu dilakukan lagi perhitungan antara hasil ukur dan batas ukur.
Multimeter Digital lebih sering digunakan karena jauh lebih mudah dan akurat. Hasil pengukurannya dapat dengan mudah dibaca pada layar digital yang tertera. Nama lain dari multitester jenis ini adalah DVOM ( Digital Volt Ohm Meter) atau DMM (Digital Multi Meter). Selain dapat mengukur tegangan, hambatan, serta arus listrik, alat ukur ini juga dapat digunakan untuk pengukuran pada Hfe transistor yang ada pada tipe-tipe tertentu saja.
Fungsi Multimeter Digital dan Analog
Secara umum, fungsi multimeter analog dan fungsi multimeter digital adalah sama. Hal yang membedakan antara multimeter analog dan multimeter digital terletak pada display pada kedua jenis multimeter tersebut yakni multimeter analog dan multimeter digital. Saat melakukan pengukuran menggunakan multimeter analog, perhitungannya harus dilakukan secara manual. Sementara multimeter digital tidak perlu melaukan perhitungan lagi karena hasil perhitungan sudah muncul secara otomatis di display multimeter digital tersebut.
1. Mengukur Arus Listrik
Fungsi multimeter digital dan analog yang pertama yakni adalah berfungsi untuk mengukur arus listrik. Alat ukur ini memiliki dua jenis ampere yakni arus arus DC (Direct Current) dan arus AC (Alternating Current).
Pada fungsi ampere meter ini saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu arus yang akan diukur harus diprediksikan dibawah batas ukur multimeter yang digunakan. Hal ini bertujuan untuk menghindari kerusakan pada multimeter.
2. Mengukur Tegangan Listrik
Fungsi multimeter digital dan analog selanjutnya yakni dapat mengukur tegangan listrik. Umumnya, setiap multimeter memiliki saklar selector berfungsi sebagai penentu batas maksimum pengukuran. Sehingga, dapat diperkirakan dahulu tinggi tegangan dari suatu rangkaian listrik.
3. Mengukur Hambatan Listrik
Fungsi multimeter digital dan analog berikutnya yakni adalah dapat mengukur hambatan listrik. Pada fungsi tersebut, untuk multimeter analog saklar selektor berfungsi sebagai multiplier sedangkan pada fungsi multimeter digital saklar selektor berfungsi sebagai bats ukur maksimum suatu resistansi yang dapat dihitung oleh multimeter tersebut.
4. Fungsi Hfe
Hfe Meter tidak selalu terdapat pada setiap multimeter, fungsi Hfe meter ini digunakan untuk mengetahui nilai faktor penguatan transistor. Pada fungsi ini pada umumnya multimeter yang memiliki fungsi Hfe meter dapat diguanakan untuk mengukur faktor penguatan transistor tipe NPN dan PNP.
5. Mengukur Nilai Kapasitansi
Fungsi multimeter digital dan analog yang berikutnya yakni adalah berfungsi untuk mengukur nilai kapasitansi. Multimeter mampu mengukur nilai kapasitansi pada kapasitor. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan tipe digital maupun analog.
Pada multimeter analog yang telah memiliki fungsi kapasitansi meter saklar selektor berfungsi sebagai multiplier atau faktor pengali dari nilai yang ditunjukan oleh jarum meter. Sedangkan pada multimeter digital dengan fungsi kapasitansi meter maka saklar selektor berfungsi sebagai batas ukur maksimum.
6. Mengukur Frekuensi Sinyal
Fungsi multimeter digital dan analog berikutnya yakni adalah berfungsi untuk memgukur frekuensi sinyal. Frekuensi meter hanya terdapat pada tipe multimeter digital tertentu. Fungsi frekuensi meter ini digunakan untuk mengetahui frekuensi suatu sinyal atau isyarat pada suatu rangkaian elektronika.
Â
Advertisement
Bagian-bagian Multimeter
Setelah menelaah tentang fungsi multimeter digital dan analog, selanjutnya memahami tentang bagian-bagian dari multimeter tersebut. Bagian-bagian multimeter ini perlu untuk dipahami agar lebih mudah memahami saat melakukan pengukuran.
1. Sekrup
Sekrup ini berfungsi untuk mengatur kedudukan jarum jam atau lebih dikenal dengan istilah Zero Adjust Screw.Â
2. Tombol Pengatur Jarum Penunjuk
Tombol ini berfungsi untuk mengatur jarum ukur agar berada pada posisi nol atau zero, khusus untuk satuan ohm.
3. Saklar Selector
Saklar ini berfungsi untuk memilih posisi pengukuran serta batas pengukurannya. Umumnya alat ukur ini memiliki 4 posisi pilihan yaitu pengukuran resistansi (ohm), arus DC (ampere), tegangan DC (volt), serta tegangan AC (volt).
4. Lubang Kutub Positif (+) dan Negatif (-)
Lubang kutub tersebut berfungsi sebagai tempat masuknya test lead positif (+) dengan warna merah dan negatif (–) dengan warna hitam.
5. Saklar Selector Polaritas
Saklar ini berfungsi untuk memilih polaritas arus AC atau DC.
6. Jarum Penunjuk
Jarum ini digunakan untuk menunjukkan hasil pengukuran. Jarum petunjuk ini khusus untuk multimeter analog
7. Skala
Skala ini yang berfungsi untuk membaca hasil akhir dari komponen listrik yang diukur dalam multimeter analog
Â
Cara Menggunakan Multimeter
Fungsi multimeter digital dan analog tidak banyak perbedaan. Cara menggunakan dua jenis multimeter ini juga tidak terlalu berbeda :
1. Perhatikan jarum penunjuk yang memperlihatkan skala pengukuran. Sebelum melakukan pengukuran, pastikan jarum berada pada posisi nol atau zero.
2. Perhatikan juga pengaturan knob atau saklar yang digunakan untuk mengatur pengukuran Ampere, Voltage, ataupun Ohm. Kemudian lakukan setting juga pada skala x1, x10 atau yang lainnya. Pastikan knob berada pada posisi Off saat sudah tidak digunakan lagi.
3. Tentukan lubang yang digunakan untuk memasukkan kabel jack sesuai dengan fungsi yang diinginkan. Ada dua lubang yaitu (+) dan (–) yang akan menunjukkan polaritas dari tegangan atau probe.
4. Periksa kembali apakah baterai telah terpasang dengan baik. Pastikan kondisi baterai tersebut masih bagus.
Â
Â
Â
Advertisement