Sukses

Viral TKI Dapat Hadiah Rumah dari Orang Arab, Rajin Salat Subuh di Masjid

Orang Arab ini kagum terhadapTKI tersebut karena rajin datang ke masjid dan beribadah.

Liputan6.com, Jakarta Setiap perbuatan buruk tentu akan mendapat ganjarannya cepat atau lambat. Begitu juga sebaliknya, orang yang senantiasa berbuat baik tentu akan mendapat balasan yang baik pula. Entah kebaikan berupa materi maupun bentuk lainnya. Seperti kisah viral Alman Mulyana, seorang tenaga kerja Indonesia (TKI) di Jeddah Arab Saudi ini. 

Berkat hal baik yang dilakukannya, ia mendapat sebuah hadiah dari seorang warga Arab. Tak tanggung-tanggung pria ini mendapat sebuah rumah mewah yang di dalamnya sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan dan perabotannya. Kisah TKI dapat hadiah dari orang Arab ini pun viral.

Melalui video YouTube Muhammad Sofi AW Alman mengungkapkan alasan di balik pemberian harta kepada dirinya yang sebenarnya bukan siapa-siapa dalam keluarga tersebut. Ia juga menegaskan bahwa rumah yang diberikan kepadanya itu bukanlah warisan, melainkan hibah. Sebab, warisan itu diberikan kepada hak waris, seperti anak-anak atau keturunan.

“Jadi guys, mohon maaf. Jadi bukan warisan, tetapi lebih tepatnya itu hibah. Kalau warisan itu hak waris, buat anak. Ini rumah hibah, jadi ini kebaikan si kakek sama saya,” kata Alman Mulyana seperti dikutip oleh Liputan6.com dari YouTube Muhammad Sofi AW, Minggu (15/11/2020).

"Ini kakek nih," sambung Alman sembari menunjuk, pigura foto sang kakek yang memberinya rumah .

2 dari 3 halaman

Awal Pertemuan

Alman kemudian menceritakan kisah viral awal mula dirinya bertemu dengan sang kakek. Rupanya pertemuannya dan sang kakek berawal dari aktivitas rutin Alman yang ternyata menyita perhatian beliau.

"Jadi ceritanya, ketemunya sama kakek itu luar biasa waktu saya kerja jadi sopir pribadi. Saya salat subuh itu sebelum adzan, saya sudah di Masjid. Dan kakek itu perhatiin saya terus, 'Ini anak sebelum adzan kok sudah ada terus' gitu. Dan saking lamanya bertahun-tahun, mungkin ada jarak setahun setengah si kakek baru nyapa. Kan dilihat dari luar itu kaya sombong loh kakek tuh, pertamanya," ungkap Alman.

Alman dan sang kakek akhirnya mulai bercakap-cakap. Alman menceritakan tentang dimana dirinya tinggal kepada kakek tersebut. Sejak saat itu, keduanya sering mengobrol saat bertemu. Namun hal yang tak terduga pun terjadi dari obrolan tersebut. Sang kakek tiba-tiba menawarkan sebuah rumah kepada Alman.

"Saya baru ini di salam duluan sama orang Arab. Saya bilang kontrakan saya jauh dan ke masjid saya jalan kaki. 'MashaAllah' (kata kakek), sudah segitu. Terus setiap hari salat subuh ngobrol sampai jam setengah enam kadang ya. Dan ujung-ujungnya kakek itu menawarkan diri ke saya. Menawarkan jasa gitu katanya gini, 'Kamu jangan utang (sewa) rumah. Kamu tinggal saja di rumah saya'. Saya tolak langsung mentah-mentah, saya enggak sangka di kasih rumah segede gini. Kirain tuh kamar sepetak, kamar sopir. Dan ternyata saya dikasih ini tuh sebenarnya panjang ke sana," papar Alman.

3 dari 3 halaman

Kagum Pada Alman karena Selalu Beribadah di Masjid

Alman mengaku sempat ditawari untuk tinggal pada salah satu rumah sang kakek. Namun tanpa bermaksud sombong, pria ini dengan tegas menolak tawaran tersebut. Seiring berjalannya waktu, hubungan Alman dengan sang kakek semakin dekat. Alman kemudian bersedia menerima kebaikan sang kakek. Namun ia hanya mau ngontrak di rumah tersebut.

“Dan akhirnya saya tolak mentah-mentah, ‘Kenapa kamu tolak pemberian saya?’ katanya. Saya bilang, saya bukan menolak rezeki tetapi saya sama kamu itu belum kenal lama. Tetapi kamu tuh tiba-tiba percaya kasih tempat tinggal ke saya. Dan akhirnya ‘ya sudah gini saja, saya kontrakkan enggak apa-apa. Kamu kontrak di rumah saya’. Saya pikir lagi, enggak langsung datang, itu prosesnya lumayan lama. Saya orang lama juga di sini dari tahun 2004, jadi enggak mudah dekat sama orang Arab. Lama semakin lama, dia tuh makin dekat ke saya,” tutur Alman Mulyana.

Kemudian, sang kakek hendak menunjukkan rumah yang rencananya akan dikontrak Alman. Alangkah terkejutnya Alman ketika tiba dan melihat rumah tersebut. Rumah itu sangat besar dan Alman merasa tak sanggup untuk mengontraknya. Akhirnya sang kakek mengatakan kepada Alman untuk membayar semampunya saja.

"Akhirnya pulang dari masjid itu sarapan, 'Habis pulang sarapan kita lihat rumah yang saya kontrakan ke kamu'. Akhirnya saya dilihatin rumah ini, saya bilang 'Wuh enggak mau saya, saya enggak kuat bayar kontrakan'. 'Kamu kuat  berapa bayar kontrakan? (kata si kakek), 1000 saja sudah kemahalan saya bilang. 'Ya sudah se punya nya saja', akhirnya saya kontrak 800 rumah ini. Segede gini 800, sudah tinggal pakai fasilitas," kata Alman.

Sang kakek mengatakan bahwa ia menyukai Alman seperti anaknya sendiri. Ia kagum terhadap Alman karena rajin datang ke masjid dan beribadah.

"'Iya ini buat kamu. Saya suka sama kamu tuh seperti ke anak saya. MashaAllah kamu setiap subuh sudah ada, sebelum adzan subuh sudah ada di Masjid. Dan saya enggak punya anak'. Dan akhirnya saya dengan segala kerendahan hati menghargai niat baik sang kakek," ungkap Alman.