Sukses

Begini Sambutan 6 Pesepeda Wanita Berdedikasi Ekstra Saat Tiba di Denpasar

Sebagai wujud apresiasi, keenam perempuan ini tak hanya mendapat kalungan bunga dari sang wali kota saja, tapi juga piala dan medali atas upaya sosialisasi mereka, mengajak para masyarakat Indonesia untuk terus mendukung pariwisata di Bali.

Liputan6.com, Jakarta Cuaca dingin di pagi hari sampai teriknya matahari yang menghantam kulit, tak menjadi halangan enam perempuan ini mengayuh sepeda sejauh 1000 km dari Jakarta-Denpasar.  Pada hari Sabtu, sekitar jam empat sore, mereka akhirnya tiba di tujuan dengan penuh kegembiraan. 

"Kami sudah sampai di Denpasar dengan jarak tempuh 1.281 kilometer. Kami dijemput bu wali dan komunitas Barong, Gaspol, Gajah Merapi, Terapung, Papuan Ride, semua komunitas mendukung kami, tanpa undangan, tanpa permintaan, semua mendukung kami," kata Ketua Woman Cycling Community (WCC) Bali Trilara Prasetya Rina yang juga salah satu pesepeda saat mengaspal di tanah Denpasar, Sabtu (14/11). 

Ya, wajah bahagia tergambar jelas di wajah Trilara yang akrab disapa Lara, (49) beserta lima orang lainnya, Kasih (39), Ocha (39), Gita (30), Mahayanthi (30), dan Riris Sihite (29).

Kegembiraan makin terpicu karena keenam perempuan berdedikasi ekstra ini dijemput dan gowes bareng istri Wali Kota Denpasar, Selly Dharmawijaya Mantra dari Kabupaten Badung menuju Denpasar. 

Dengan kawalan puluhan pesepeda, keenam orang anggota WCC Bali itu akhirnya tiba di pelataran kediaman Wali Kota Denpasar. Kehadiran mereka sudah ditunggu-tunggu oleh awak media dan Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra. 

Bangga! Kira-kira begitulah reaksi para pesepeda dan Selly ketika melihat aksi WCC Bali bersepeda Jakarta-Denpasar, dengan membawa kampanye Bali Pulih. 

Sebagai wujud apresiasi, keenam perempuan ini tak hanya mendapat kalungan bunga dari sang wali kota saja, tapi juga piala dan medali atas upaya sosialisasi mereka, mengajak para masyarakat Indonesia untuk terus mendukung pariwisata di Bali. 

So, mission complete! Semua keberhasilan ini diakui Lara tak akan terwujud berkat dukungan dari berbagai pihak. Fisiknya selama mengaspal tak akan mampu bertahan, jika tidak didukung dengan latihan dan asupan bernutrisi. 

Selama perjalanan, keenam pesepeda ini pasti berhenti untuk rileks sejenak, sambil mengumpulkan energi yang terbakar selama perjalanan. 

Ya, duduk sejenak sambil minum susu ditambah bercengkrama dengan pesepeda lain, jadi aktivitas rutin yang dilakukan enam orang perempuan ini, selama perjalanan menuju Bali. 

Kenapa susu? Lara mengatakan bahwa susu adalah asupan gizi yang tepat dan penunjang kesehatan para pesepeda.

Susu, kata Lara, membantu tubuh lebih rileks setelah aktivitas ekstra yang dilakukan selama bersepeda.

"Paling pas itu kalau menurut saya, susu cokelat karena kalorinya banyak dan lumayan untuk menahan lapar dalam satu jam ke depan. Saya sudah buktikan, minum Milklife selama perjalanan ini, saya bisa menahan lapar sampai satu atau dua jam ke depan, karena kandungan kalori yang tinggi," jelas Lara.

Sejalan dengan hal tersebut, Milklife sebagai merek susu bernutrisi lengkap dan dibuat dari sapi Frisian Holstein pilihan yang dirawat dengan baik dan ditangani oleh ahli gizi profesional, memberikan dukungan penuh atas kegiatan bersepeda jarak jauh 1000 KM Jakarta-Denpasar. 

Milklife percaya bahwa para perempuan yang #BerdedikasiEkstra memiliki kekuatan untuk menghadapi gelombang besar perubahan di era kenormalan baru ini. Itu karena perempuan akan selalu 'bekerja' ekstra untuk orang-orang yang dicintainya. 

Perempuan memainkan peran ekstra untuk melindungi keluarganya. Misalnya memberikan nutrisi ekstra dengan memberikan susu setiap hari, untuk menjaga sistem kekebalan tubuhnya. 

Untuk diketahui Milklife memiliki pabrik ramah lingkungan pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi Jepang. Upaya ekstra yang dilakukan Milklife mulai dari menjaga sapi tetap sehat dan bahagia dengan perawatan spesial, hingga penggunaan sumber bahan baku berkelanjutan, dan kemasan yang dapat didaur ulang. 

Mau tahu lebih lanjut tentang Milklife? Klik di sini.

 

(*)