Liputan6.com, Jakarta Ilmuwan di seluruh dunia sedang berusaha mencari pengobatan potensial dan vaksin untuk COVID-19. Beberapa perusahaan di sejumlah negara sedang mengerjakan vaksin yang dapat digunakan sebagai tindakan pencegahan terhadap penyakit ini.
Hingga kini muncul beberapa kandidat vaksin yang potensinya menjanjikan untuk mengatasi pandemi COVID-19 ini. Beberapa vaksin sudah atau sedang melalui tahap tiga uji klinis sebelum dinyatakan layak digunakan masyarakat.
Advertisement
Baca Juga
WHO sendiri sudah mendaftar beberapa vaksin yang sudah memasuki tahap 3 uji klinis. Apa saja vaksin-vaksin tersebut? Berikut 10 kandidat vaksin COVID-19 yang sudah masuk tahap 3 uji klinis menurut data WHO yang berhasil Liputan6.com rangkum Rabu (25/11/2020).
Kandidat Vaksin COVID-19 yang Sudah Masuk Tahap 3 Uji Klinis
Sinovac
Vaksin Sinovac atau Sinovac CoronaVac dikembangkan oleh Sinovac Biotech yang berbasis di Beijing Tiongkok. Sinovac sudah menyelesaikan uji klinik fase tiga di beberapa negara seperti Brasil dan Tiongkok.
Tiongkok bahkan telah menyetujui vaksin ini untuk penggunaan darurat. Sekitar 90% karyawan Sinovac dan keluarganya telah menggunakan vaksin eksperimental di bawah penggunaan darurat Tiongkok.
Sinopharm
Ada dua jenis vaksin Sinopharm yang sedang dikembangkan yaitu vaksin yang dibuat oleh Wuhan Institute of Biological Products dan Beijing Institute of Biological Products.
Sinopharm sudah menyelesaikan uji klinik fase tiga di beberapa tempat, termasuk uji klinik yang dilaksanakan di Tiongkok, Uni Emirat Arab (UEA), dan Turki. Di Tiongkok, Sinopharm disuntikkan untuk tenaga kesehatan.
Advertisement
Kandidat Vaksin COVID-19 yang Sudah Masuk Tahap 3 Uji Klinis
Covaxin-Bharat Biotech
Covaxin merupakan vaksin yang dikembangkan oleh Bharat Biotech berkolaborasi dengan Dewan Penelitian Medis India (ICMR). Uji klinis tahap 3 dilakukan pada November dan dijadwalkan akan selesai dalam satu atau dua bulan ke depan.
Pada uji klinis terakhir, vaksin ini diklaim sudah mencapai setidaknya 60 persen efektivitas.
ChAdOx1 nCoV-19 - AstraZeneca/University of Oxford
Vaksin ChAdOx1 nCoV-19 atau yang lebih dikenal dengan vaksin AstraZeneca/Oxford merupakan vaksin yang dikembangkan oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca. Vaksin ini sudah melalui uji klinis tahap 3 di AS, Inggris, Brasil dan beberapa negara lain.
Â
Kandidat Vaksin COVID-19 yang Sudah Masuk Tahap 3 Uji Klinis
Ad5-nCoV-CanSino Biologics
Vaksin CanSino merupakan vaksin yang dikembangkan atas kerjasama CanSino Biologics dengan Institut Bioteknologi Beijing.
Vaksin CanSino sudah selesai uji klinik fase tiga di Tiongkok, Kanada, Arab Saudi, dan di beberapa negara yang lain. CanSino juga sudah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari pemerintah Tiongkok.
Sputnik V-Gamaleya Research Institute
Sputnik V menjadi vaksin Covid-19 pertama yang terdaftar secara resmi buatan Rusia. Vaksin ini dikembangkan oleh Institut Penelitian Sains Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, yang kini telah memasukin tahap tiga uji klinis yang melibatkan 2.000 sukarelawan. Rusia mengklaim vaksin buatannya yang dinamai Sputnik V memiliki keefektivan mencapai 95 persen.
Advertisement
Kandidat Vaksin COVID-19 yang Sudah Masuk Tahap 3 Uji Klinis
Ad26COVS1-Janssen Pharmaceutical Companies
Vaksin Ad26COVS1 atau vaksin Johnson & Johnson merupakan vaksin yang dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies dari Johnson & Johnson. Johnson & Johnson memulai uji coba fase 3 di AS pada 23 September.
Uji klinis sempat dihentikan pada awal Oktober karena ditemukan adanya efek medis serius. Namun, penelitian mulai dilanjutkan kembali di bulan November.
Novavax
Novavax atau NVX-CoV2373 merupakan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan pengembangan vaksin yang berbasis di AS yakni Novavax. Uji klinis akhir vaksin ini mulai dilakukan pada September 2020.
Kandidat Vaksin COVID-19 yang Sudah Masuk Tahap 3 Uji Klinis
Moderna/NIAID
Vaksin mRNA-1273 atau lebih dikenal sebagai vaksin Moderna merupakan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh perusahaan biotek AS Moderna dan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID).
Vaksin Moderna mengandalkan teknologi yang belum pernah digunakan pada vaksin-vaksin lain saat ini, yakni menggunakan materi genetik yang disebut messenger RNA (mRNA). Uji klinis Moderna diklaim hampir 95 persen efektif.
LNP-mRNAs-BioNTech/Pfizer
Vaksin BioNTech/Pfizer merupakan vaksin yang dikembangkan atas kerjasama Pfizer dan perusahaan bioteknologi Jerman BioNTech. Vaksin ini telah dilakukan uji coba terakhir yang menunjukkan tingkat keberhasilan mencapai 95 persen. Selain itu, dalam pengujian vaksin ini diketahui tidak ada efek samping yang serius untuk kedepannya.
Sebelumnya, dari 170 sukarelawan yang telah terular COVID-19 dan mengikuti uji coba vaksin Pfizer, 162 orang telah menerima plasebo dan bukan vaksin. Dimana artinya vaksin Pfizer 95 persen efektif.
Advertisement