Liputan6.com, Jakarta Sejak pandemi Corona Covid-19 menyebar ke berbagai negara di dunia, hampir semua kegiatan masyarakat terganggu. Tak terkecuali dengan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Semua aktivitas di sekolah beralih menggunakan Google Meet atau Zoom untuk melaksanakan kelas online.Â
Meski beberapa kegiatan berjalan lancar, namun tak bisa dipungkiri pula ada halangan selama menggelar belajar secara online. Perjuangan kelas online rupanya tak hanya di alami oleh para murid tetapi juga para guru. Kegigihan seorang guru saat membuka kelas secara online ini seringkali dipandang enteng oleh sebagian pelajar.
Advertisement
Baca Juga
Mulai dari mematikan kamera hingga bersikap tidak peduli untuk melibatkan diri dalam kelas online. Seperti yang dialami oleh guru satu ini. Bukan satu atau dua murid yang tak hadir, namun semua murid kompak tak hadir di kelas online tersebut.
Momen sedih itu dibagikan oleh seorang pengguna Twitter @skinleas pada Rabu (25/11/2020). Guru tersebut adalah ayahnya yang tampak sendirian di layar kelas online. Memulai kelas pukul 08.30 pagi, hingga pukul 09.00 tak ada satu pun murid bergabung.
Tak Ada Satu Pun Murid yang Hadir
Dilansir oleh Liputan6.com, Jumat (27/11/2020), momen sedih itu dialami oleh seorang ayah dari gadis Malaysia bernama Nuha. Ayahnya adalah seorang guru yang mengajar mata pelajaran untuk ujian akhir tingkat SMA.
Melalui postingan di Twitter, Nuha membagikan pengalaman sang ayah yang hanya bisa menatap layar laptop tapi tidak ada satu pun muridnya yang menghadiri kelas online tersebut.Â
"Kasihan Abi, dia buat kelas (tapi) murid-muridnya tak seorang pun yang masuk. Sampai Abi terpaksa menelepon mereka satu per satu" tulisnya di akun Twitter.Â
Diketahui hampir setengah jam berlalu, kelasnya masih kosong. Ayahnya hanya menatap layar laptop seorang diri sambil menunggu para muridnya.
Advertisement
Temani Sang Ayah
Saat berusaha menelpon satu persatu muridnya, beragam alasan pun diberikan kepada guru asal Malaysia itu. Bahkan ada yang tak merespons hingga mematikan handphone ketika ditelpon.
Lantaran merasa iba, Nuha pun meneteskan air mata dengan situasi yang dihadapi ayahnya. Akhirnya dirinya memutuskan untuk masuk ke kelas online sang ayah. Ia ingin menyenangkan hati ayahnya yang tentunya merasa sedih dengan sikap murid-muridnya yang meremehkan kelas online.
Padahal Nuha menceritakan jika awalnya sang ayah sangat bersemangat meminta bantuannya tentang cara membuat kelas online menggunakan aplikasi Zoom dan Google Meet.
Jadi Viral
Diposting pada Rabu (25/11/2020) thread curhatan Nuha soal ayahnya yang diabaikan murid-murid di kelas online itu pun lansung viral. Cuitannya bahkan meraih 21,8 ribu kali retweeets dan 31,8 ribu likes. Beragam komentar juga memenuhi cuitannya tersebut.
"Aku benar-benar merasa ingin menangis saat melihatnya. Meskipun guru banyak berbicara dan menjelaskan meski kami tidak paham serta tak tahu kalau kelas itu buat mengantuk, saya juga megerti itu. Tolong hormati mereka" tulis komentar @paijaa__.
"Saya mau matikan kamera saja harus berpikir 2 3 kali. Ini bahkan tak bertemu langsung saja sudah begini. Setidaknya berikan usaha sebagai murid dengan bergabung saja" timpal @_hemuprinciple.
"Saya masuk Google Meet telat dua menit saja sudah gelisah. Hmmm semoga adik-adik ini semua bisa tetap bahagia sampai tamat ya" imbuh @thefarihaamin.
"Tolong share link, aku mau bergabung!" komentar @ieydazmn.Â
Advertisement