Sukses

Angka Positif COVID-19 Melonjak, Korea Selatan Larang Pesta Akhir Tahun

Pemerintah Korea Selatan kembali perketat aturan pembatasan akibat gelombang ketiga COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta Pihak otoritas Korea Selatan mengumumkan adanya larangan pesta akhir tahun serta beberapa kegiatan pelajaran musik akibat kenaikan jumlah warga yang terkonfirmasi positif COVID-19. Bukan hanya itu saja, sauna umum, serta beberapa kafe juga harus ditutup kambali karena kenaikan angka pasien COVID-19.

Sebelumnya, Korea Selatan disebut-sebut sebagai salah satu negara yang cukup berhasil dalam menekan angka penyebaran virus corona. Akan tetapi dalam beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan yang cukup tinggi di negara dengan tingkat ekonomi terbesar keempat di Asia tersebut.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea juga melaporkan adanya 450 kasus baru yang terjadi pada Minggu (29/11/2020) setelah lebih dari 500 kasus yang tercatat dalam tiga hari berturut-turut. Bahkan, mereka juga menyebut jika lonjakan angka ini sebagai gelombang ketiga dengan penyebaran yang sangat cepat dalam sembilan bulan terakhir.

 

2 dari 2 halaman

Perketat pembatasan

Perdana Menteri Chung Sye Kyun juga mengungkapkan akan memperketat pembatasan dalam sebuah pertemuan yang dianggap rawan adanya penyebaran virus corona, terutama di Ibukota, Seoul dan daerah perkotaan lainnya. Bukan hanya itu saja, acara pesta akhir tahun yang sebelum-sebelumnya selalu berlangsung meriah pun akan dilarang.

"Acara dan pesta akhir tahun yang diselenggarakan oleh hotel, ruang pesta, wisma dan fasilitas akomodasi lainnya akan langsung dilarang," Ujar Chung setelah bertemu dengan pejabat kesehatan.

Meski memperketat adanya kegiatan yang rawan menimbulkan kerumunan massa, Perdana Menteri Korea Selatan ini juga mengungkapkan jika pemerintah tengah mengajukan kembali mengenai bantuan rumah tangga dan bisnis ketiga kalinya di masa pandemi ini.

"Penilaian kami adalah bahwa kami membutuhkan dana dukungan krisis ketiga. Pemerintah akan membuat kesimpulan tentang ini setelah berdiskusi dengan partai yang berkuasa dan oposisi." ujarnya.