Liputan6.com, Jakarta Penyebab pencemaran tanah bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Hal ini bisa disebabkan oleh faktor bencana alam hingga ulah manusia. Tentunya kamu harus mengenali penyebab pencemaran tanah ini agar dapat menghindarinya.
Pasalnya, tanah merupakan sumber daya alam yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup. Tanpa adanya tanah, seluruh makhluk hidup tidak bisa bertahan hidup lama. Apabila tanah menjadi rusak atau tercemar, hal ini tentunya akan mengakibatkan rusaknya kondisi lingkungan lainnya yang turut mengambil kebutuhan hidup melalui tanah.
Advertisement
Baca Juga
Penyebab pencemaran tanah harus sebisa mungkin dihindari, terutama yang bisa kamu kendalikan. Setidaknya, dengan mengetahui atau paham tentang penyebab pencemaran tanah, kamu bisa lebih menjaga tanah untuk kelangsungan hidup manusia yang lebih baik.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (17/12/2020) tentang penyebab pencemaran tanah.
Limbah Organik dan Anorganik
Penyebab pencemaran tanah yang pertama adalah limbah organik dan anorganik. Limbah organik sendiri merupakan limbah yang keberadaannya dapat diuraikan dengan segera atau dalam waktu yang cukup singkat. Limbah organik ini ternyata juga kerap dihasilkan atau ditemukan dalam kegiatan rumah tangga maupun industri skala kecil. contoh limbah organik ini seperti sisa nasi, sayuran, dedaunan, dan lain sebagainya.
Limbah ini kerap dianggap lebih baik dan tidak terlalu berbahaya untuk tanah apabila dibandingkan dengan limbah anorganik. Hal ini dikarenakan limbah organik dapat diuraikan dengan cepat. Namun apabila tanah kelebihan kadar limbah organik ini, juga akan mempengaruhi tumbuh kembang tanaman yang ada di sekitarnya.
Sementara itu limbah anorganik adalah kebalikan dari limbah organik. Limbah ini menjadi salah satu penyebab pencemaran tanah yang sulit untuk diuraikan atau bisa diuraikan namun dalam jangka waktu yang sangat lama. Beberapa contoh limbah anorganik ini adalah botol bekas, plastik, kaleng, dan lain sebagainya.
Limbah anorganik tidak hanya menyebabkan pengotoran pada tanah saja, melainkan juga bisa menyebabkan sarang nyamuk karena sifatnya yang dapat menampung air hujan. Limbah ini memang bisa dibasmi dengan segera dengan cara dibakar, namun kebanyakan dari limbah anorganik ini berbentuk limbah padat.
Advertisement
Limbah Cair dan Padat
Limbah cair dan padat merupakan penyebab pencemaran tanah yang kerap dianggap sepele. Limbah merupakan sisa dari produksi barang tertentu. Biasanya limbah dihasilkan oleh industri, baik industri besar maupun kecil, bahkan rumahan.
Limbah cair berarti limbah yang berbentuk cair atau air. Biasanya limbah cair ini dihasilkan oleh pabrik. Namun siapa sangka, ternyata kegiatan rumah tangga juga menghasilkan limbah cair. Beberapa contoh limbah cair yang dihasilkan dari kegiatan rumah tangga misalnya air bekas cucian yang mengandung detergen atau sabun. Limbah cair ini bisa mencemari tanah karena sifatnya yang meresap ke dalam tanah sehingga dapat merusak kandungan zat-zat baik yang ada di tanah.
Begitu juga dengan limbah padat, yang berarti limbah padat dari sisa kegiatan produksi atau konsumsi yang bentuknya padat. Limbah padat banyak dihasilkan oleh pabrik yang berupa bubur atau lumpur, maupun yang disebabkan oleh kegiatan rumah tangga seperti plastik, kertas, daun dan lain sebagainya.
Limbah padat tentu tidak akan pernah lepas dari kehidupan manusia. Limbah padat ini nantinya akan mengotori tanah dan membuatnya terganggu. Selain itu, limbah padat juga dapat memperburuk pemandangan.
Limbah Pertanian, Kebakaran Hutan, dan Bencana Alam
Limbah Pertanian
Kegiatan bertani juga bisa menjadi penyebab pencemaran tanah. Ternyata pertanian menghasilkan banyak limbah. Salah satunya adalah limbah pupuk kimia dan juga pestisida yang dimana keduanya merupakan produk umum yang digunakan.
Pupuk dan pestisida yang mengandung banyak bahan kimia ini akan dapat meresap ke dalam tanah. Hal ini mengakibatkan rusaknya jaringan-jaringan tanah sehingga lama-kelamaan tanah menjadi tidak subur dan tidak produktif lagi jika digunakan untuk bercocok tanam.
Kebakaran Hutan
Selain limbah yang disebabkan oleh aktivitas manusia, kebakaran hutan juga merupakan salah satu penyebab pencemaran tanah. Hutan yang telah terbakar biasanya akan sulit untuk ditanami kembali. Hal ini dikarenakan kandungan zat-zat penting yang ada di dalam tanah telah mati dan rusak oleh api.
Bencana Alam
Penyebab pencemaran tanah ternyata juga bisa dipengaruhi faktor alam, seperti bencana alam. Misalnya saja saat banjir, lapisan unsur hara tanah akan menghilang terbawa arus air sehingga membuat tanah menjadi tercemar.
Begitu juga saat gunung berapi meletus, tanah akan tertutup oleh abu vulkanik, pasir, dan material lainnya yang membuat tanah menjadi kering. Namun, saat kembali ke keadaan normal, tanah yang tertutup tersebut akan menjadi subur kembali seiring berjalannya waktu.
Advertisement
Dampak Pencemaran Tanah
Setelah mengetahui beberapa penyebab pencemaran tanah, kamu tentunya juga perlu mengenali dampak yang bisa terjadi dari pencemaran tanah ini. Berikut beberapa dampak pencemaran tanah:
Menimbulkan Gangguan Kesehatan
Salah satu dampak dari rusak atau tercemarnya tanah adalah bisa mengganggu kesehatan manusia. Kamu dapat terpengaruh oleh polusi tanah dengan cara menghirup gas yang dipancarkan dari tanah yang bergerak ke atas atau bisa juga melalui penghirupan benda yang terangkut oleh angin karena berbagai aktivitas manusia.
Pencemaran tanah ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti sakit kepala, mual, kelelahan, ruam kulit, iritasi mata, dan lain sebagainya. Tanah yang tercemar ini juga berpotensi mengakibatkan kondisi yang lebih serius seperti penyumbatan neuromuscular, kerusakan ginjal, hati, serta berbagai bentuk kanker.
Mengganggu Kehidupan Ekosistem
Dampak dari pencemaran tanah ini juga bisa berdampak pada ekosistem yang telah ada. Hal ini disebabkan karena tanah sangat mudah mendapatkan perubahan kandungan kimiawi dan struktur di dalamnya sekalipun. Perubahan kandungan kimia pada tanah akan mengakibatkan perubahan metabolisme pada organisme yang hidup di dalam tanah. Akibatnya bisa menyebabkan putusnya rantai makanan.