Liputan6.com, Jakarta Obligasi adalah bagian dari jenis-jenis finansial dalam bisnis. Obligasi bahkan bisa menjadi bahan investasi. Kini banyak pihak yang menawarkan obligasi sebagai lahan untuk berinvestasi.
Obligasi adalah jenis kewajiban keuangan yang harus dipenuhi sesuai kontrak. Bagi kamu yang tertarik berinvestasi, obligasi adalah produk yang patut dipertimbangkan Keuntungan berinvestasi obligasi adalah selisih yang besar, dijamin UU yang berlaku, bunga lebih tinggi, mudah diperdagangkan dalam Bursa Efek, hingga bisa menjadi agunan.
Advertisement
Baca Juga
Sebelum memilih memiliki obligasi, pemahaman obligasi adalah bagian penting yang harus dimiliki. Pengertian dan jenis obligasi adalah dasar untuk mengetahui apa sebenarnya obligasi.
Berikut pengertian obligasi dan jenis-jenisnya yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (24/12/2020).
Pengertian obligasi
Obligasi menurut KBBI
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, obligasi adalah surat utang berjangka (waktu) lebih dari satu tahun dan bersuku bunga tertentu, dikeluarkan oleh perusahaan untuk menarik dana dari masyarakat guna menutup pembiayaan perusahaan.
Obligasi menurut OJK
Menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), obligasi adalah surat utang jangka menengah maupun jangka panjang yang dapat diperjualbelikan. Obligasi berisi janji dari pihak yang menerbitkan Efek untuk membayar imbalan berupa bunga (kupon) pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada akhir waktu yang telah ditentukan, kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Obligasi adalah salah satu investasi Efek berpendapatan tetap yang bertujuan untuk memberikan tingkat pertumbuhan nilai investasi yang relatif stabil dengan risiko yang relatif lebih stabil juga, dibandingkan dengan saham.
Obligasi menurut Bursa Efek Indonesia
Obligasi merupakan surat utang jangka menengah – panjang yang dapat dipindah tangankan yang berisi janji dari pihak yang menerbitkan untuk membayar imbalan berupa bunga pada periode tertentu dan melunasi pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi tersebut.
Advertisement
Pengertian obligasi
Obligasi Menurut Irham Fahmi
Obligasi merupakan surat berharga yang dijual kepada publik, dimana disana dicantumkan berbagai ketentuan yang menjelaskan berbagai hal seperti nilai nominal, tingkat suku bunga, jangka waktu, nama penerbit dan beberapa ketentuan lainnya yang terjelaskan dalam undang – undang yang disahkan oleh lembaga yang terkait.
Obligasi menurut Rudianto
Obligasi adalah surat utang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan berupa janji untuk membayar sejumlah utang (seperti yang tercantum dalam nominal obligasi) di kemudian hari beserta pembayaran bunganya secara berkala.
Obligasi menurut Brigham dan Houston
Obligasi adalah kontrak jangka panjang dimana peminjam dana setuju untuk membayar bunga dan pokok pinjaman pada tanggal tertentu kepada pemegang obligasi tersebut.
Obligasi menurut James M. Reeve, dkk
Obligasi adalah bentuk surat utang yang dikenakan bunga. Obligasi mengharuskan pembayaran bunga dilakukan secara berkala, dan nilai nominal harus dibayarkan kembali pada tanggal jatuh tempo.
Pengertian obligasi
Obligasi menurut Adler, Desmon, Wilson
Obligasi merupakan salah satu sumber pendanaan (financing) bagi pemerintah dan perusahaan, yang dapat diperoleh dari pasar modal. Secara sederhana, obligasi merupakan suatu surat berharga yang dikeluarkan oleh penerbit (issuer) kepada investor (bondholder), dimana penerbit akan memberikan suatu imbal hasil (return) berupa kupon yang dibayarkan secara berkala dan nilai pokok (principal) ketika obligasi tersebut mengalami jatuh tempo.
Obligasi menurut Gitman
Obligasi adalah instrumen hutang jangka panjang yang mengindikasikan bahwa sebuah perusahaan telah meminjam sejumlah uang tertentu dan berjanji untuk membayarnya di masa depan dengan syarat-syarat yang sudah ditentukan. Syarat yang ditentukan sebelumnya adalah waktu jatuh tempo, coupon interest rate, dan periode pembayaran bunga.
Obligasi menurut Bodie, Kane, dan Marcus
Obligasi sering disebut sebagai fixed-income securities, karena obligasi menawarkan aliran pendapatan kas yang tetap atau aliran pendapatan kas dengan formula yang sudah ditentukan sebelumnya. Obligasi relatif mudah dimengerti karena besarnya pembayaran sudah ditentukan dari awal dan risiko yang ditanggung dapat menjadi relatif kecil selama penerbit obligasi dapat dipercaya kemampuannya untuk membayar hutangnya.
Â
Advertisement
Jenis-jenis obligasi
Menurut OJK, ada 3 jenis obligasi secara umum. Ini meliputi:
1. Obligasi Pemerintah, yaitu obligasi dalam bentuk Surat Utang Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah RI. Pemerintah menerbitkan obligasi dengan kupon tetap (seri FR- Fixed Rate), obligasi dengan kupon variable (seri VR –Variable Rate) dan obligasi dengan prinsip syariah/ Sukuk Negara.
2. Obligasi Korporasi, yaitu obligasi berupa surat utang yang diterbitkan oleh Korporasi Indonesia baik BUMN maupun korporasi lainnya. Sama seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi terbagi atas obligasi dengan kupon tetap, obligasi dengan kupon variabel dan obligasi dengan prinsip syariah. Ada Obligasi Korporasi yang telah diperingkat atau ada yang tidak diperingkat.
3. Obligasi Ritel, yang diterbitkan oleh Pemerintah yang dijual kepada individu atau perseorangan melalui agen penjual yang ditunjuk oleh Pemerintah. Biasanya ada beberapa jenis yaitu ORI atau Sukuk Ritel.
Kelebihan dan kelemahan obligasi
Menurut Maharti (2011), obligasi memiliki kelebihan dan kelemahannya sendiri.
Kelebihan obligasi
- Bunga: Bunga dibayar secara reguler sampai jatuh tempo dan ditetapkan dalam persentase dari nilai nominal.
- Capital Gain: Sebelum jatuh tempo biasanya obligasi diperdagangkan dipasar sekunder, sehingga investor mempunyai kesempatan untuk memperoleh capital gain. Capital gain juga dapat diperoleh jika investor membeli obligasi dengan diskon yaitu dengan nilai lebih rendah dari nilai nominalnya, kemudian pada saat jatuh tempo ia akan memperoleh pembayaran senilai dengan harga nominal.
- Hak Klaim pertama: jika emiten mengalami kebangkrutan atau dilikuidasi, pemegang obligasi sebagai kreditur memilki hak klaim pertama atas aktiva perusahaan.
- Jika memiliki obligasi konversi, investor dapat mengkonversikan obligasi menjadi saham pada harga yang telah ditetapkan, dan kemudian berhak untuk memperoleh manfaat atas saham.
Kelemahan obligasi
- Risiko default: Risiko default merupakan risiko yang ditanggung investor atas ketidakmampuan emiten melunasi obligasi pada waktu yang telah ditetapkan dalam kontrak obligasi. Risiko default dapat dinilai dari gagal bayar kupon dan pokok obligasi. Dampak yang ditimbulkan dari risiko default adalah harga obligasi perusahaan menurun tajam. Selain itu perusahaan yang mengalami gagal bayar kurang diminati investor karena risiko yang ditanggung investor terlalu besar.
- Callability lebih rendah: Pada investasi obligasi, emiten memiliki hak untuk membeli kembali obligasi dari investor sebelum waktu jatuh tempo. Emiten yang membeli kembali obligasi biasanya terjadi apabila tingkat suku bunga deposito menurun sehingga harga obligasi akan naik. Investor yang ditarik obligasinya oleh emiten akan merugi karena tidak sepenuhnya mendapatkan hasil obligasi secara maksimum.
- Risiko nilai tukar mata uang: Risiko ini dapat terjadi pada obligasi yang dibeli dalam satuan mata uang neraca lain, contoh: dolar AS. Jika investor membeli obligasi pada satuan dolar AS maka kupon yang diterima juga dalam bentuk dolar AS. Apabila kondisi ekonomi semakin mengautkan nilai rupiah maka kupon yang akan diterima akan semakin kecil dalam bentuk rupiah.
Advertisement