Liputan6.com, Jakarta Membaca Al-Qur’an tidak cukup hanya dengan memahami huruf hijaiyah dan harakatnya saja. Macam-macam hukum tajwid dalam Al-Qur’an juga harus dipelajari betul, agar makna ayat suci yang dibaca tidak berubah. Hal inilah yang menjadikan tajwid penting dipelajari sebelum lancar membaca Al-Qur’an.
Baca Juga
Advertisement
Macam-macam hukum tajwid ada empat, yakni mad, mim mati, tanwin, dan idgham. Hukum tajwid membuat pembacaan Al-Qur’an menjadi lebih indah, istilahnya tahsiin. Maksud mengindahkan adalah panjang, pendek, dengung, jelas, dan samarnya benar-benar bisa pas.
Sebagian besar ulama mengatakan bahwa macam-macam hukum tajwid difokuskan pada kata dan kalimat dalam Al-Qur’an saja. Mengucapkan sesuai haq (sifat asli) dan mustahaq (sifat sesuai kondisi). Untuk bisa lebih memahaminya, simak penjelasan lengkapnya.
Berikut Liputan6.com ulas macam-macam hukum tajwid dari berbagai sumber, Senin (4/1/2021).
Mengenal Tajwid
Kata tajwid berasal dari bahasa Arab yang artinya tahsiin atau membaguskan. Menurut Aliyullah bin Ali Abu Al Wafa, Al Qoul As Sadid fii Ilmi At Tajwid, tajwid adalah mengucapkan huruf hijaiyyah dari tempat keluarnya dengan benar dan memberikan haqnya huruf serta mustahaqnya.
Dari istilah tersebut dapat dipahami bahwa tajwid adalah membaca dengan sifat asli yang benar, sesuai harakatnya yakni fathah, kasrah, dhammah, dan sukun. Lalu disesuaikan pula dengan sifat sesuai kondisi tertentu seperti idzhar (jelas), idgham (masuk), iqlab (membalik), ikhfa’ (samar), tarqiq (tipis), tahfkhim (tebal), dan masih banyak lagi.
Mempelajari tajwid menurut sebagian besar ulama, fokusnya ada pada kata dan kalimat dalam Al-Qur’an. Tujuan utamanya, agar pembacaan ayat suci Al-Qur’an sesuai dengan cara Nabi Muhammad SAW dan tidak merubah makna ketika dibacakan. Panjang, pendek, dengung, jelas, dan samarnya bisa diketahui dengan pasti.
Advertisement
Macam-Macam Hukum Tajwid Mad
Hukum bacaan Mad berarti melanjutkan. Secara istilah Ulama tajwid dan ahli bacaan Alquran mengartikan Mad sebagai pemanjangan suara. Ada dua jenis Mad dalam Alquran yakni Mad Thabi'i atau Mad asli dan Mad Far'i. Sedangkan huruf Mad ada tiga yakni Alif, Wau, dan Ya'.
Untuk menjadi bacaan Mad maka huruf-huruf tersebut harus berbaris mati atau yang disebut dengan istilah saktah. Untuk mengukur panjang pendeknya suatu Mad adalah menggunakan istilah harakat, seperti dua harakat, tiga harakat, empat harakat dan seterusnya.
Mad Thabi’i
Mad Thabi’i(mas asli) merupakan macam-macam mad yang terjadi apabila ada alif yang terletak sesudah fathah, atau ya’ sukun terletak sedudah kasrah atau juga huruf wau yang terletak sesudah dhammah maka ini dihukumi sebagai bacaan mad thabi’i. Dimana Mad berarti panjang dan Thabi’i yang artinya biasa.
Cara membacanya harus sepanjang dua harakat atau disebut satu alif, contohnya:
كتَا بٌ - يَقُوْلُ - سمِيْعٌ
Mad Far'i
Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang disebabkan oleh hamzah atau sukun.
Nah, Mad Far'i ini terbagi menjadi beberapa macam, diantaranya sebagai berikut: Mad Wajib Muttasil, Mad Jaiz Munfashil, Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi, Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi, Mad Layyin, Mad ‘Arid Lisuukun, Mad Shilah Qashirah, Mad Shilah Thawilah, Mad ‘Iwad, Mad Badal, Mad Lazim Harfi Musyabba’, Mad Lazim Harfi Mukhaffaf, Mad Tamkien, dan Mad Farq.
Macam-Macam Hukum Tajwid Mim Mati
Hukum bacaan mim mati adalah hukum yang didasarkan pada pertemuan mim mati dengan huruf tertentu di antaranya adalah sebagai berikut.
Ikhfa Syafawi
Ikhfa syafawi dibaca dengan cara samar-samar pada bibir dan juga dengan didengungkan. Ikhfa syafawi berbeda dengan ikhfa haqiqi. Perbedaannya adalah ikhfa syafawi bukan nun mati yang bertemu dengan huruf ikhfa melainkan huruf mim mati yang bertemu dengan huruf ba'.
Idgham Mimi
Idgham mimi atau idgham mutamasilain ini sangat mudah diingat yakni ketika huruf mim mati bertemu dengan huruf mim dan cara melafalkan bacaannya tersebut adalah membaca huruf mim rangkap secara mendengung.
Izhar Syafawi
Hukum bacaan ini berlaku apabila huruf mim mati bertemu salah satu huruf hijaiyyah selain huruf mim dan huruf ba'. Izhar Syafawi harus dilafalkan dengan jelas pada bibir sambil menutup mulut.
Advertisement
Macam-Macam Hukum Tajwid Nun Mati atau Tanwin
Hukum bacaan tanwin adalah hukum bacaan nun mati bertemu dengan salah satu huruf yang sudah dibagi dalam beberapa kategori seperti di bawah ini:
Izhar Halqi
Izhar halqi adalah hukum bacaan apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf izhar halqi. Izhar secara bahasa artinya jelas dan halqi sendiri berarti tenggorokan. Cara mengucapkan izhar halqi harus jelas. Adapun huruf-huruf yang dimaksud yaitu Alif atau Hamzah, Kha','Ain, Ha', Ghain, Ha'.
Idgham Bighunnah
Idgham bighunnah adalah hukum bacaan yang melebur dan disertai dengungan atau yang berarti memasukkan salah satu huruf nun mati atau tanwin ke dalam huruf sesudahnya dan lafal dari idgham bighunnah tersebut haruslah mendengung jika bertemu empat huruf yaitu Nun, Mim, Wau, Ya'.
Idgham Bilaghunnah
Idgham Bilaghunnah artinya melebur tanpa dengung atau maksudnya memasukkan huruf nun mati atau tanwin ke dalam huruf sesudahnya tanpa disertai suara yang mendengung. Hukum bacaan tersebut berlaku jika nun atau tanwin bertemu huruf Lam dan Ra'. Meskipun demikian hukum ini tidak berlaku apabila nun mati atau tanwin serta huruf tersebut tidak ada dalam satu kata.
Iqlab
Iqlab adalah suatu hukum bacaan Alquran yang terjadi apabila nun mati atau tanwin bertemu dengan satu huruf saja yaitu huruf Ba'. Di dalam bacaan ini, bacaan nun mati atau tanwin tidak lagi dibaca sebagai nun atau tanwin berubah menjadi bunyi huruf mim.
Ikhfa Haqiqi
Ikhfa berarti menyamarkan, hukum bacaan ini berlaku apabila huruf nun mati atau tanwin bertemu dgn huruf-huruf ikhfa yaitu Ta', Tha', Jim, Dal, Dzal, Zay, Sin, Syin, Sod, Dhod, Fa', Qof, Kaf. Jika bertemu dengan huruf-huruf tersebut maka nun mati atau tanwin tersebut harus dibaca samar atau antara bacaan Izhar dan bacaan Idgham.
Macam-Macam Hukum Tajwid Idgham
Selain Idgham Bigunnah dan Idgham Bilagunnah, ada pula tiga jenis hukum bacaan Idgham yang lainnya yaitu sebagai berikut.
Idgham Mutamathilain
Idgham mutamathilain adalah hukum bacaan yang terjadi apabila suatu huruf bertemu dengan huruf yang sama misalnya huruf Dal bertemu dengan huruf Dal.
Idgham Mutaqaribain
Idgham Mutaqaribain adalah bertemunya dua huruf yang makhraj dan sifatnya hampir sama, seperti huruf Mim bertemu Ba', huruf Kaf bertemu Qaf.
Idgham Mutajanisain
Idgham Mutajanisain adalah hukum bacaan ketika dua huruf dengan makhraj yang sama tetapi tidak sama sifatnya bertemu seperti huruf Ta' bertemu Tha, Lam bertemu Ra' serta Dzal dan huruf Zha.
Advertisement
Tips Sempurna Membaca Al-Qur’an
Memahami Tajwid
Ilmu tajwid Al-Qur’an ini adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui bagaimana membunyikan huruf Alquran secara baik dan benar. Seperti dibacakan secara mendengung, samar-samar atau jelas.
Memahami Tanda Baca (Harakat)
Mempelajari huruf hijaiyah ialah harus mengenal dan mempelajari tanda baca atau harakat di dalam Al-Qur’an. Tanda baca (harakat) ini berfungsi untuk menentukan bagaimana pengucapan huruf hijaiyah di dalam Al-Qur’an.
Mengenal Huruf Hijaiyah
Huruf hijaiyah sendiri ialah huruf ejaan bahasa Arab sebagai bahasa asli Al-Qur’an. Bisa dikatakan bahwa huruf hijaiyah seperti huruf abjad (A B C D E) di dalam Bahasa Indonesia, sehingga jika kamu ingin lancar dalam membaca Al-Qur’an, harus belajar dan mengerti akan huruf hijaiyah dan ejaannya.