Sukses

Penyebab Amandel Meradang, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatannya

Simak apa sebenarnya penyebab amandel meradang berikut ini.

Liputan6.com, Jakarta Kondisi radang amandel atau tonsilitis yaitu suatu kondisi di mana terjadi peradangan yang diakibatkan infeksi pada tonsil. Tonsil atau amandel yang ada di bagian belakang tenggorokan ini adalah sekumpulan kelenjar getah bening yang memiliki fungsi sebagai penyaring untuk menjebak berbagai kuman yang masuk ke dalam saluran napas.

Adanya tonsil atau amandel tersebut juga berguna untuk memproduksi antibodi dalam melawan infeksi. Akan tetapi, sangat disayangkan tonsil itu sendiri juga dapat mengalami infeksi. Penyebab amandel biasanya sering terjadi pada anak-anak dan sangat mudah kambuh. 

Kendati demikian, seiring dengan pertambahan usia, kondisi dari sistem kekebalan tubuh akan semakin kuat, hingga pada wakatunya secara perlahan tugas amandel untuk melindungi tubuh dari infeksi mulai tergantikan. Ketika amandel atau tonsil ini sudah tidak lagi digunakan, maka organ tersebut perlahan akan menyusut.

Namun, ketika amandel mengalami peradangan sering membuat rasa tidak nyaman. Maka dari itu, penting untuk mengetahui apa sebenarnya penyebab amandel tersebut. Untuk mengetahui lebih jauh perihal penyebab amandel, di bawah ini Liputan6.com melansir dari Klikdokter mengenai penyebab amandel, gejala, hingga bagaimana cara pengobatannya, Kamis (7/1/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Penyebab Amandel Meradang

Penyebab amandel meradang bisa dikarenakan adanya infeksi virus atau bakteri. Penyebab amandel meradang yang paling sering bisa dikarenakan bakteri Streptococcus. Lalu, penyebab amandel meradang yang cukup umum lainnya adalah karena adenovirus, virus influenza, virus Epstein-Barr, virus parainfluenza, enterovirus serta virus herpes simpleks.

Sebenarnya, pada umumnya radang amandel bukan sebuah kondisi yang sangat serius dan membahayakan nyawa. Akan tetapi, para penderitanya bisa merasakan sakit kepala, demam, timbul rasa nyeri tenggorokan saat menelan, serta batuk.

3 dari 5 halaman

Gejala Amandel Meradang

Ada beberapa gejala utama dari radang amandel atau tonsilitis, yaitu peradangan serta bengkak dari amandel. Bahkan jika kondisinya sudah parah, pembengkakan amandel bisa menutupi jalan napas serta menyulitkan penderitanya untuk bernapas.

Adapun beberapa gejala amandel meradang tersebut yaitu:

- Nyeri tenggorokan.

- Amandel menjadi kemerahan.

- Terdapat lapisan putih atau kuning pada amandel.

- Penurunan nafsu makan.

- Sakit telinga.

- Kesulitan menelan atau bernapas lewat mulut.

- Pembengkakan kelenjar di daerah leher atau rahang.

- Lecet atau bisul di tenggorokan.

- Sakit kepala.

- Demam atau menggigil.

- Bau mulut.

- Kemudian, pada anak-anak juga dapat terjadi gejala mual, muntah dan sakit perut.

 

Kendati demikian, apabila gejala amandel meradang tersebut tak membaik bahkan sudah mulai menyulitkan anak untuk bernapas, ada baiknya untuk segera menemui dokter agar diberikan pengobatan lebih lanjut.

4 dari 5 halaman

Diagnosis Radang Amandel

Saat bertemu dokter akan dilakukan diagnosis radang amandel melalui gejala serta pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik sendiri tujuannya untuk melihat langsung ke bagian dalam belakang tenggorokan dan akan menilai kelenjar amandel atau tonsil yang mengalami peradangan tersebut.

Tidak jarang, dokter akan mengambil sampel usap tonsil dengan tujuan untuk mengetahui penyebab amandel meradang. Selain itu, dilakukannya pemeriksaan darah di laboratorium akan diperlukan supaya dapat memastikan kondisi lain yang dialami oleh pasien dari peradangan amandel.

5 dari 5 halaman

Langkah Pengobatan Amandel

Setelah mengetahui penyebab amandel merdang serta gejala juga cara diagnosisnya, perlu diketahui pula apa bagaimana langkah pengobatan radang amandel atau tonsilitis yang didasarkan dari penyebabnya. Apabila penyebab amandel meradang akibat infeksi virus, tubuh perlu melawan sendiri infeksi tersebut.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu proses penyembuhan amandel meradang tersebut, antara lain seperti:

- Istirahat yang cukup.

- Minum air hangat atau yang sangat dingin untuk melegakan nyeri tenggorokan.

- Makan makanan yang halus atau lembut.

- Berkumur dengan air garam hangat.

- Menghisap tablet hisap.

- Mengonsumsi obat nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen.

- Menggunakan vaporizer atau humidifier di kamar.

 

Apabila peradangan disebabkan adanya bakteri, sangat dibutuhkan konsumsi antibiotik untuk mengobati radang pada amandel. Meskipun biasanya dalam beberapa hari gejala dari amandel sudah membaik, jadi sangat penting untuk mengonsumsi antibiotik hingga habis, tujuannya yaitu untuk mencegah resistensi. 

Meski sudah dilakukan pengobatan tersebut, langkah pembedahan untuk mengangkat seluruh kelenjar tonsil atau tonsilektomi sangat diperlukan apabila kondisinya tonsilitis sering kambuh, persisten atau tidak sembuh, sudah menutup jalur napas, dan membuat penderita sulit makan

Sebenarnya tonsil atau amandel merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh, maka proses tonsilektomi tidak akan dilakukan apabila tidak ada indikasi. Tonsilektomi bisa dilakukan dengan konvensional, yaitu menggunakan pisau bedah atau laser serta gelombang radio.

Biasanya operasi tonsilektomi dilakukan dengan bius umum dan berlangsung 30-45 menit. Proses penyembuhan bisa berlangsung dalam kurun waktu 10 hari.

Ada beberapa efek samping pasca operasi yang bisa dirasakan pasien, antara lain:

- Nyeri tenggorokan, telinga, rahang dan leher.

- Demam.

- Sedikit perdarahan dari hidung atau air liur.

Maka dari itu, selalu jaga kesehatan agar terhindar dari penyebab amandel meradang di atas, ya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini