Liputan6.com, Jakarta Legenda adalah salah satu jenis cerita rakyat. Legenda adalah bagian dari kisah-kisah yang berkembang di masyarakat dan menjadi populer di dalamnya. Hampir tiap darerah memiliki legendanya sendiri.
Legenda adalah cerita yang banyak diceritakan di sekolah, di rumah, atau di berbagai lingkungan masyarakat. Biasanya legenda adalah kisah yang menceritakan tentang suatu tempat atau seseorang yang ada di masa lampau. Legenda juga biasanya mengandung pesan moral dan nilai kehidupan.
Advertisement
Baca Juga
Legenda adalah bentuk narasi yang diturunkan dari masa lalu. Terkadang, legenda kerap disamakan dengan dongeng dan mite. Padahal, legenda adalah kisah yang berbeda dari mite maupun dongeng. Dari sisi budaya, legenda adalah salah satu bentuk kekayaan budaya yang dimiliki sebuah daerah.
Berikut pengertian tentang legenda, jenis, dan bedanya dengan mite dan dongeng, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (8/1/2021).
Pengertian legenda
Legenda adalah narasi yang sering kali diturunkan dari masa lalu. Legenda digunakan untuk menjelaskan suatu peristiwa, menyampaikan pelajaran, atau sekadar menghibur penonton. Menurut KBBI, legenda adalah cerita rakyat pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah.
Istilah legenda berasal dari bahasa Inggris, "legend." Menurut Cambridge Dictonary, legend adalah cerita yang sangat tua atau kumpulan cerita dari zaman kuno, atau cerita, yang tidak selalu benar, yang diceritakan orang tentang peristiwa atau orang terkenal.
Menurut Hasanuddin WS, egenda adalah cerita rakyat yang berisikan tentang tokoh, peristiwa, atau tempat tertentu yang mencampurkan fakta historis dengan mitos. Menurut Emeis (dalam Djamaris, 1990:98), legenda merupakan bagian dari cerita rakyat yang dianggap pernah terjadi, yang mana ceritanya masih kuno dan setengahnya berdasarkan sejarah dan setengahnya lagi angan-angan.
Advertisement
Hubungan legenda dengan sejarah
Legenda biasanya menceritakan suatu tempat atau seseorang dengan mencampurkan fakta historis dengan mitos. Oleh karena itu, legenda sering kali dianggap sebagai "Sejarah" kolektif (folk history). Tak sedikit legenda yang berkembang dari mulut ke mulut atau tidak tertulis.
Kisah yang tidak diketahui sumbernya ini membuat banyak legenda telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Oleh karena itu, jika legenda hendak dipergunakan sebagai bahan untuk merekonstruksi sejarah, maka legenda harus dibersihkan terlebih dahulu bagian-bagiannya dari yang mengandung sifat-sifat folklornya.
Jenis-jenis legenda
Menurut Jan Halord Brunvard, legenda dapat digolongkan menjadi empat yaitu:
Legenda keagamaan
Legenda keagamaan merupakan legenda yang menceritakan tentang orang-orang suci. Umumnya legenda keagamaan terjadi pada masa lampau yang lebih kental dengan nilai religius. Terdapat panutan atau suri tauladan yang baik dalam bidang keagamaan yang dapat memengaruhi pola kehidupan masyarakat zaman dahulu yang belum mengetahui nilai agama. Salah satu contoh legenda keagamaan adalah Kisah para Walisongo.
Legenda alam gaib
Legenda alam gaib biasanya berbentuk kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan dialami oleh seseorang. Fungsi dari legenda ini adalah meneguhkan kebenaran takhayul atau kepercayaan rakyat.
Advertisement
Jenis-jenis legenda
Legenda perseorangan
Legenda perseorangan adalah legenda yang berkaitan dengan cerita mengenai tokoh-tokoh tertentu, yang dianggap oleh yang empunya cerita benar-benar terjadi. Salah satu legenda perseorangan yang cukup terkenal adalah legenda Malin Kundang dan legenda Roro Jonggrang.
Legenda setempat
Legenda setempat adalah legenda yang berhubungan dengan suatu tempat, nama tempat, dan bentuk topografi. Legenda ini biasanya menceritakan bagaimana terbentuknya suatu daerah atau permukaan tertentu. Salah satu contoh legenda setempat yang paling terkenal adalah legenda Danau Toba dan legenda gunung Tangkuban Perahu.
Beda legenda dengan mite dan dongeng
Istilah mite, legenda, dan dongeng sering digunakan secara bergantian. Ini kerap mengarah pada kesalahpahaman bahwa ketiganya memiliki arti yang sama. Padahal mite, dongeng, dan legenda adalah jenis kisah yang berbeda.
Meskipun benar bahwa istilah-istilah ini mungkin merujuk pada badan tulisan yang menjawab beberapa pertanyaan dasar kehidupan atau memberikan komentar tentang moralitas, masing-masing jenis menyajikan pengalaman pembaca yang berbeda.
Advertisement
Beda legenda dengan mite
Mite atau mitos adalah cerita tradisional yang biasanya digunakan untu kuntuk menjelaskan misteri, peristiwa supernatural, dan tradisi budaya. Mite biasanya bersifat suci atau sakral dan kerap melibatkan dewa atau makhluk lain.
Mite menyajikan realitas dengan cara yang dramatis. Mite merupakan kisah yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap sakral. Sementara legenda juga merupakan kisah yang dianggap benar terjadi namun tidak dianggap sakral.
Beda legenda dengan dongeng
Dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita. Sebuah dongeng mungkin melibatkan peri, raksasa, naga, elf, goblin, kurcaci, dan kekuatan fantastis dan magis lainnya. Dongeng biasanya diceritakan terutama untuk hiburan.
Beda legenda dengan dongeng adalah kebenaran dari ceritanya. Jika legenda dianggap benar-benar terjadi, dongeng justru sebalinya. Dongeng berisi kisah yang tidak dianggap benar terjadi atau bersifat fiksi. Dongeng juga termasuk cerita rakyat yang berkembang dari satu generasi ke generasi dan mengalami berbagai macam bentuk restorasi.
Advertisement