Liputan6.com, Jakarta Bencana alam merupakan musibah yang sering kali tak diketahui kapan datangnya. Maka dari itu, seringkali orang-orang berada dalam kondisi tidak siap dan mengalami banyak kerugian karenanya.
Hal ini pula yang tengah terjadi di Malaysia. Beberapa waktu ini, banjir bandang tengah menerjang beberapa daerah di Malaysia seperti Pahang, Trengganu, Kelantan, hingga Johor. Dalam menghadapi hal ini, tentu merupakan situasi yang sulit bagi siapapun.
Advertisement
Baca Juga
Meski demikian, salah seorang warganet asal Malaysia bernama Muhammad Faris Sulaiman, mengubah bencana ini menjadi hal yang jenaka melalui aksinya. Hal ini ia lakukan untuk menghibur dirinya beserta teman-temannya yang menjadi korban banjir.
Seperti apakah kisahnya? Berikut ulasan selengkapnya dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Rabu (13/1/2021).
Video tidur terapung di atas kasur viral
Â
Akibat merasa sedih sekaligus kesal setelah rumahnya diterjang oleh banjir bandang, akhirnya pria yang akrab disapa Faris ini pun mencoba untuk mengubah tragedi menjadi komedi.
"Kasur itu sedang saya jemur, tapi tiba-tiba air naik dan kasurnya pun terapung. Secara spontan, saya pun menaiki kasur tersebut dan ibu saya merekam semua kejadiannya," ujar Faris dilansir dari MStar pada Rabu (13/1/2021).
Sontak video yang dibuat oleh Faris ini pun viral di kalangan warganet. Banyak yang merasa bahwa aksi yang dilakukan oleh pria asal Malaysia ini sangatlah kocak.
Advertisement
Lakukan aksi WFH di tengah banjir
Tak berhenti disitu saja, ternyata Faris melanjutkan aksi jenakanya. Kali ini, ia pun mengusung tema berupa Work From Home di tengah banjir bandang.
"Bosan sekali work from home di rumah saja, otak jadi gila dan tak berkembang. Saya cari angin di luar sebentar ya?" tulis Faris di bagian caption postingannya.
Sontak, ia pun kembali viral. Di postingan barunya ini, meski ia berpose dengan alat elektronik yang mati total, namun ia mendapatkan banyak likes dan retweet.
Dalam kesempatan ini, Faris juga meminta doa kepada warganet agar bencana yang menimpa keluarganya ini segera berakhir. Kawasan rumah milik Faris memang dikenal kerap didatangi oleh banjir. Sehingga sudah banyak warga yang pindah dari pemukiman tersebut. Sedangkan Faris dan keluarganya masih belum pindah karena terkendala biaya.
Namun, kini ia dan keluarganya sudah berada di pusat penampungan. Untuk sementara waktu, meski rumahnya terendam banjir, namun ia aman dan mendapatkan akomodasi yang baik.