Liputan6.com, Jakarta Setelah lahirnya seorang anak ke dunia, setiap adat dan kepercayaan memiliki tradisinya masing-masing. Tentu saja, tradisi ini mengandung makna filosofis yang mendalam agar si anak tersebut kelak dapat meraih hidup yang sukses di masa depan.
Salah satu upacara adat yang hingga saat ini masih sering dilakukan oleh masyarakat suku Jawa yakni Tedak Siten. Tradisi ini digelar saat pertama kali seorang anak belajar menginjakkan kaki ke tanah di usianya yang berkisar antara 7-8 bulan.
Advertisement
Baca Juga
Baru-baru ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim menyelenggarakan tradisi tedak siten untuk anak pertamanya. Tanpa menyewa jasa Event Organizer (EO), Nadiem menyiapkan segala persiapan acara ini hanya bersama keluarganya.
Berikut kisah selengkapnya tentang tradisi tedak siten yang digelar oleh Nadiem Makarim, dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Selasa (2/2/2021).
Gelar tradisi tedak siten
Di era modern ini, setiap kali hendak menggelar tradisi adat, banyak keluarga yang mengandalkan jasa EO profesional. Namun, karena tidak ingin acaranya terlalu ramai, Nadiem Makarim pun memilih untuk menyiapkannya sendiri bersama keluarga.
"Tedhak Siten kali ini sedikit berbeda karena dihadiri keluarga inti dan eyang saja, dan persiapan semua dikerjakan sendiri. Tapi jadi lebih intim malah rasanya. Semoga anak kami senantiasa diberikan kekuatan dan bekal kebahagiaan di dalam hidupnya," tulis pria berusia 36 tahun ini di akun Instagramnya pada Minggu (31/1/2021).
Tradisi tedak siten ini tidak hanya sebagai upaya syukur karena sang anak sudah mulai bisa berjalan. Namun berdasarkan kepercayaan leluhur, tradisi ini juga dapat memprediksi karier anak di masa depan.
Advertisement
Banjir ucapan apresiasi dan doa
Banyak warganet yang memberikan apresiasi terhadap Nadiem Makarim karena telah turut memberikan contoh untuk masyarakat Indonesia agar tetap melestarikan budaya. Hal ini pun menuai banyak respon positif serta doa dari warganet.
"Ini merupakan tradisi jawa. Lama di Harvard tapi tetap berbudaya Indonesia," tulis @fikrinurirawan.
"Bahagia selalu pak dan sehat selalu untuk keluarganya," tulis @ernaemerydanil.
"smg bahagia selalu mas mentri ...salam utk istri trcintany,"Â tulis @rire_66.
"Nguri-uri budaya dan tradisi. Ini yg patut dicontoh." tulis @stelladewir.
"Amin Pak Menteri semoga anak Bapak sehat selalu juga." tulis @alfinalennytampubolon.