Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian orang, barang-barang jaman dahulu dinilai sebagai barang rongsokan dan tak memiliki daya tarik. Namun, bagi sebagian orang lagi, barang tersebut bisa menjadi harta karun antik yang bernilai tinggi. Terlebih lagi bagi para kolektor.
Hal inilah yang menjadi latar belakang Alex Archbold, seorang pemilik toko barang antik di Kanada yang telah melakukan hal ini sejak usianya 9 tahun. Semakin unik dan langka barang tersebut, maka akan semakin mahal nilai bendanya terlebih lagi apabila barang yang bersangkutan memiliki nilai sejarah.Â
Baca Juga
Advertisement
"Kadang kala aku memburu barang satu-persatu, namun ada kalanya juga aku memborong semuanya," ungkap Alex dilansir dari boredpanda pada Kamis (4/2/2021), saat ia menceritakan kembali kisah ketika ia memborong isi satu rumah penuh dengan barang rongsokan, namun ternyata yang ia dapati malah harta karun senilai dengan $400.000 atau Rp 5,6 Miliar.
Seperti apakah kisahnya? Berikut ulasan selengkapnya dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Kamis (4/2/2021).
Â
Â
Memborong barang usang
Ketika seseorang meninggal, barang-barang peninggalannya seperti isi rumah dan perabotan terkadang dirasa tak berguna oleh para ahli waris. Terlebih lagi jika isi rumah tersebut ditinggalkan dalam keadaan seperti kapal pecah yang sangat berantakan. Tak sedikit orang-orang yang tak mau ambil pusing untuk mengurus barang tersebut dan menemui para pemburu barang antik.
Kondisi ini tentu saja menguntungkan bagi para pemburu barang antik seperti Alex Archbold dan istrinya. Untuk menambah koleksi tokonya, Alex pun memborong seluruh isi rumah berupa perabotan dan barang-barang yang dinilai telah usang.
"Semasa kecil, aku mengalami kesulitan ekonomi, kemudian ketika mulai menemukan barang antik untuk dijual kembali ternyata mendatangkan uang yang cukup menjanjikan, selain itu aku juga dapat memenuhi keinginanku untuk belajar tentang sejarah," turut Alex.
Kali ini, Alex membeli isi rumah penuh dengan barang usang milik mendiang wanita bernama Bette-Joan Rac. Semasa hidupnya, wanita yang akrap disapa Madam Rac ini merupakan seorang guru les piano.
Â
Advertisement
Rumah bak kapal pecah
Alex Archbold mengenal mendiang Madam Rac semasa hidupnya sebagai seorang wanita yang sangat stylish. Keduanya pertama kali bertemu beberapa tahun lalu saat Alex membeli mobil Cadillac milik wanita tersebut. Saat itu, mantan guru les piano ini tengah mengalami kesulitan keuangan sehingga ia menjual mobilnya.
"Saat melakukan transaksi mobil waktu itu, aku tak masuk ke dalam rumahnya karena ia mengatakan bahwa ia harus membereskannya terlebih dahulu, sehingga tanda tangan untuk berkas di halaman. Selanjutnya aku pun menjalin hubungan baik dengannya dan saling bertegur sapa saat bertemu di kafe," kenang Alex menceritakan Madam Rac.
Setelah Madam Rac meninggal, ia membayar seluruh isi rumahnya (perabotan dan barang peninggalan lainnya) seharga $10.000 atau senilai dengan Rp 14 Juta. Alex dan istri pun tak berharap banyak dari pembelian ini karena ia mengetahui  bahwa pemasukan Madam Rac sebagai seorang guru les piano tak berjumlah banyak.
"Aku cukup terkejut ketika mengetaui isi rumahnya. Semasa hidupnya ia selalu tampil stylish dan rapi, aku tak menyangka apabila ia merupakan seorang penimbun barang sehingga rumahnya ia tinggalkan dalam keadaan sangat berantakan. Banyak sekali barang rongsokan yang ia timbun hingga seperti bukit," jelas Alex.
Â
Â
Â
Â
Temukan banyak harta karun
Ketika memasuki rumah tersebut, Alex tak berharap banyak namun setidaknya ia akan mendapatkan sebuah piano yang sangat antik dan bagus. Ternyata, di sela-sela rongsokan, ia pun menemukan banyak harta harun.
Di hari pertama ia beserta istrinya menjelajahi rumah tersebut, sulit untuk mengatakan bahwa mereka menemukan harta karun karena ada banyak tumpukan sampah dan rongsokan hingga berbentuk bukit. Akhirnya, ia pun mulai menyisir tempat dan membersihkan pamflet, majalah, koran, dan sepatu yang ada di ruang tamu, tiba-tiba saja ia menemukan dompet penuh uang, sebatang perak seberat 100 ons, beserta tas yang berisikan emas dan cincin berlian.
"Tak kusangka ternyata mendiang guru les piano nyentrik yang kukenal ini merupakan seorang jutawan," ungkap Alex.
Setelah selesai menyisir seluruh tempat tersebut, kemudian Alex dan timnya memulai lelang pertama dan menghasilkan uang senilai dengan $250.000 atau senilai dengan Rp 3,5 Miliar. "Kami hanya membeli seluruh barang dengan harga Rp 14 Juta, namun setelahnya kami dapat menjual seluruh barang dengan nilai Rp 5,6 Miliar setelah melakukan acara lelang sebanyak 3 kali. Benar-benar pembelian terbaik yang pernah aku lakukan," pungkas Alex.
Advertisement