Sukses

Viral Kisah Haru Kakek Arifin, Setia Menanti Sang Pujaan Hati hingga Ajal Menjemput

Kakek Arifin telah menunggu kedatangan sang pujaan hati sejak tahun 1970-an.

Liputan6.com, Jakarta Ketika sudah bertemu dengan sosok pujaan hati, kadang kala seseorang rela untuk mengorbankan banyak hal untuk orang tersebut. Mulai dari waktu, tenaga, uang, dan hal-hal lainnya untuk membuktikan kesetiaan cintanya.

Baru-baru ini, tengah viral kisah cinta mendiang Kakek Arifin asal Malang, Jawa Timur. Pria yang akrab disapa Mbah Gombloh ini semasa hidupnya selalu duduk di sebuah emperan toko di tempat yang sama setiap hari. Disebutkan bahwa Kakek Arifin ini telah melakukan hal tersebut sejak tahun 1970-an. 

Ternyata alasan di balik hal yang dilakukan oleh Kakek Arifin ini adalah karena ia tengah menanti kekasihnya. Kendati demikian, hingga ajal menjemputnya di tahun 2017, ia tetap saja tak bertemu dengan perempuan pujaan hatinya tersebut.

Seperti apakah kisah viral kakek Arifin? Berikut ulasan selengkapnya dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Rabu (10/2/2021).

 

2 dari 4 halaman

Terpisah dengan kekasih

Pria yang diketahui bernama Kakek Arifin atau Mbah Gombloh ini semasa hidupnya nampak selalu duduk di emperan sebuah toko di kawasan Kayutangan, Malang. Ia pun berpakaian dengan rapi seolah tengah menanti kehadiran seseorang.

Dilansir dari postingan Muhammad Nur Yusron pada Selasa (9/2/2021), penantian Kakek Arifin di emperan toko ini telah dilakukannya sejak tahun 1970-an namun ada pula yang menyebut tahun 1980-an dan 1990-an, meski demikian memang tak ada yang tahu pasti kapan kakek ini mulai melakukan hal tersebut.

"Menurut cerita, si kakek terpisah dengan kekasihnya pada suatu hari ketika terjadi peristiwa politik di Kota Malang. Menariknya, pasangan ini saling berjanji akan bertemu lagi di tempat yang sama di mana si kakek menanti itu jika situasi kota sudah aman." tulis Muhammad Nur Yusron.

Kakek Arifin selalu berusaha untuk memenuhi janji yang telah ia buat bersama sang pujaan hati tersebut. Namun sayang, perempuan yang dimaksud itu tak kunjung datang. Tak diketahui pula apa alasan perempuan itu tidak datang, Kakek Arifin bahkan tak tahu bagaimana kondisi pujaan hatinya tersebut masih hidup atau sudah tiada.

Satu hal yang ia tahu pasti yakni keyakinannya terhadap janji cinta sejati tak pernah luntur. Maka dari itu, kesetiaannya ini membuatnya selalu bersemangat untuk menempuh perjalanan 46 Kilometer dari kediamannya di Ngantang ke kawasan pertokoan di Kayutangan setiap harinya.

3 dari 4 halaman

Tak bertemu hingga ajal menjemput

Kakek Arifin selalu menunggu di tempat yang sama dengan penuh harapan suatu hari pujaan hatinya akan muncul di tempat tersebut mencari dirinya. Kendati demikian, hingga akhir ajalnya, perempuan tersebut tak juga muncul.

"Awal tahun 2018 menjadi akhir dari penantian Kakek Arifin. Usai ditemukan terkulai lemas di trotoar dengan kelopak mata lebam karena terbentur sesuatu, ia dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar. Namun, kondisinya yang parah membuat nyawanya tak tertolong, kabarnya si kakek menjadi korban tabrak lari orang tidak bertanggung jawab," ungkap Muhammad Nur Yusron.

Meski kisah penantian Kakek Arifin ini selesai tidak dengan akhir yang bahagia, namun kisah kesetiaannya pun terus di kenang oleh orang-orang yang pernah berpapasan dengannya. Harapannya agar kisah ini dapat di dengar oleh khayalak luas dan membuktikan bahwa cinta sejati itu memang benar adanya.

 

4 dari 4 halaman

Respon warganet

Meski sudah tiga tahun sejak meninggalnya Kakek Arifin, namun kisah ini tetap viral di kalangan warganet. Tak sedikit pula orang yang merasa terinspirasi dengan kisah kesetiaan pria berusia lanjut ini.

"Buat pejuang cinta, ttp semangat dimana pun kalian berada, jangan akhiri perjuangan kalian. liat sikakek itu msih menunggu meskipun ada 1001 alasan buat berhenti berjuang." tulis akun @Lim Simamora

"Bapak ini ngingetin gue sama the whole lirik The Man Who Can't be Moved. 'Thinking maybe you'll come back here to the place that we'd meet And you'll see me waiting for you on the corner of the street," tulis akun @Riiyannny

"Dulu pas jaman kuliah, sering nyamperin beliau, ngajak ngmg tp no respon. Beliau duduk diam gitu dgn dua tangan di sebelahnya + selalu pake kemeja. Kadang dia pergi ke arah alun2 masjid dan dia jalannya cepet banget, mungkin pas mau balik ke rumah. Al fatiha buat Mbah Gombloh," tulis akun @skintastisch_

"Gak bisa bayangin rasanya jadi beliau. Nunggu seseorang yang gak akan pernah datang. Tapi beliau masih setia menunggu bertahun tahun sampai beliau meninggal. Bahkan diakhirpun beliau tidak berhasil menemui cintanya. Gak bisa bayangin penantian selama itu berakhir sad," tulis akun @Rizkynovrialdi