Liputan6.com, Jakarta Ada sekitar delapan unsur-unsur seni rupa yang bisa dipahami untuk pedoman membuat karya seni. Seni rupa adalah bagian dari ekspresi jiwa manusia yang bisa dinikmati melalui alat indra penglihatan dan peraba.
Keberadaan unsur-unsur seni rupa inilah yang membuat seorang seniman bisa mengolah karya yang bisa dinikmati keindahan dan nilai-nilainya. Unsur-unsur seni rupa yang dimaksud adalah garis, bentuk, tekstur, titik, warna, gelap terang, bidang, dan ruang.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Aristoteles, seni rupa merupakan hasil karya berdasarkan peniruan alam dengan sifat yang ideal. Berikut Liputan6.com ulas unsur-unsur seni rupa dan penjelasannya dari berbagai sumber, Rabu (10/2/2021).
Unsur-Unsur Seni Rupa
Unsur-Unsur Seni Rupa Garis
Garis merupakan unsur-unsur seni rupa berupa jarak antara satu titik dan titik lainnya, bisa lurus atau melengkung. Garis adalah unsur-unsur seni rupa goresan dari suatu benda, bidang, ruang, tekstur, warna dan lain sebagainya.
Garis dapat digunakan untuk membuat bentuk dan bidang, serta termasuk unsur seni rupa yang memberi kesan kedalaman dan struktur. Berdasarkan jenisnya, garis dibedakan menjadi garis lurus, garis melengkung, garis panjang, garis pendek, garis horizontal, garis vertical, garis diagonal, garis putus-putus dan lain-lain.
Baik dua dimensi atau tiga dimensi, tidak dapat disangkal bahwa garis memiliki pengaruh besar pada elemen seni lainnya. Garis bisa menjadi sebuah fondasi dari gambar atau lukisan.
Unsur-Unsur Seni Rupa Bentuk
Bentuk ada di mana-mana dan semua benda memiliki bentuk karena termasuk unsur-unsur seni rupa. Saat melukis atau menggambar, seniman membuat bentuk dalam dua dimensi: panjang dan lebar. Bentuk merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.
Bentuk merupakan unsur-unsur seni rupa yang dapat digunakan untuk mengontrol cara seniman memandang komposisi. Misalnya, segitiga dapat membantu menarik mata ke titik tertentu, sedangkan lingkaran mewakili kontinuitas.
Bentuk geometris seperti lingkaran dan kotak bersifat matematis dan tepat, sedangkan bentuk organik dalam unsur-unsur seni rupa mengambil isyarat dari alam dan cenderung melengkung dan abstrak. Batasan suatu bentuk ditentukan oleh unsur seni rupa lain seperti garis, nilai, warna, dan tekstur.
Advertisement
Unsur-Unsur Seni Rupa Tekstur
Tekstur adalah unsur-unsur seni rupa yang bisa memengaruhi indra peraba. Tekstur didefinisikan sebagai deskripsi tentang bagaimana sesuatu terasa atau terlihat. Pada dasarnya, unsur-unsur seni rupa tekstur didefinisikan sebagai kualitas sentuhan permukaan suatu objek.
Tekstur digunakan untuk mendeskripsikan bagaimana sebenarnya unsur seni rupa menjadi karya tiga dimensi terasa ketika disentuh. Dalam karya dua dimensi, seperti lukisan, ini mungkin merujuk pada "rasa" visual sebuah karya.
Seniman menggunakan pengetahuan unsur-unsur seni rupa ini untuk mendapatkan respons emosional dari orang-orang yang melihat karyanya. Tekstur dijelaskan oleh berbagai macam kata sifat. Kasar dan halus adalah dua yang paling umum, tetapi keduanya dapat didefinisikan lebih jauh.
Unsur-Unsur Seni Rupa Titik
Unsur-unsur seni rupa yang tak kalah penting dari garis adalah titik. Titik pada dasarnya adalah awal dari "sesuatu" dalam "ketiadaan". Unsur-unsur seni rupa titik memaksa pikiran untuk memikirkan posisinya dan memberikan sesuatu untuk dibangun di atas imajinasi dan ruang.
Elemen titik dalam unsur-unsur seni rupa biasanya digunakan pada bagian-bagian yang terkecil dalam suatu karya seni rupa. Teknik lukisan yang menggunakan kombinasi berbagai variasi ukuran dan warna titik dikenal dengan sebutan Pointilisme.
Advertisement
Unsur-Unsur Seni Rupa Warna
Warna adalah unsur-unsur seni rupa yang dihasilkan ketika cahaya yang mengenai suatu objek dipantulkan kembali ke mata. Warna dikelompokkan menjadi warna primer, warna sekunder, warna tertier, analogus dan komplementer.
Pemahaman mendalam tentang teori warna dalam unsur-unsur seni rupa membantu setiap seniman memanfaatkan warna yang mereka miliki dengan lebih baik. Unsur-unsur seni rupa warna dapat digunakan secara simbolis atau untuk membuat pola. Ini dapat dipilih untuk kontras atau untuk mengatur suasana hati tertentu.
Unsur-Unsur Seni Rupa Gelap Terang
Terkait dengan warna, gelap terang adalah unsur-unsur seni rupa dari terang dan gelapnya suatu warna. Gelap terang atau value yang paling terang adalah putih dan nilai paling gelap adalah hitam, dengan perbedaan di antara keduanya ditetapkan sebagai kontras.
Bermain dengan value tidak hanya mengubah bentuk tertentu, tetapi juga mempengaruhi mood karya seni. Tenik gelap terang dalam unsur-unsur seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu chiaroscuro yang merupakan peralihan bertahap atau gradasi dan silhouette yakni bayangan tanpa peralihan bertahap atau gradasi.
Advertisement
Unsur-Unsur Seni Rupa
Unsur-Unsur Seni Rupa Bidang
Ketika suatu bentuk memperoleh kedalaman dan menjadi tiga dimensi, maka ia bisa disebut dengan unsur-unsur seni rupa bidang. Dalam hasil karya seni rupa dua dimensi, bidang terbentuk karena pertautan garis yang membatasi suatu bentuk.
Unsur-unsur seni rupa bidang sendiri memiliki dimensi panjang dan lebar atau biasa disebut dengan pipih. Jika dilihat dari bentuknya, bidang teridiri dari bidang biomorfosis (organis), bidang geometris, bidang tak beraturan serta bidang bersudut.
Dalam unsur-unsur seni rupa, terdapat bidang dasar yakni bidang segiempat, segitiga, lingkaran, trapezium dan sebagainya. Silinder, piramida, dan bola adalah beberapa bentuk bidang 3 dimensi yang lebih umum.
Sebagai sebuah unsur-unsur seni rupa, bidang berkonotasi dengan sesuatu yang tiga dimensi dan melingkupi volume, memiliki panjang, lebar, dan tinggi, versus bentuk, yang dua dimensi, atau datar.
Unsur-Unsur Seni Rupa Ruang
Unsur-unsur seni rupa ini dapat dimanipulasi berdasarkan bagaimana seorang seniman menempatkan garis, bentuk, bidang, dan warna. Ruang mengacu pada jarak atau area di sekitar, di antara, dan di dalam komponen sebuah karya.
Ruang bisa positif atau negatif, terbuka atau tertutup, dangkal atau dalam, dan dua dimensi atau tiga dimensi. Terkadang ruang tidak disajikan secara eksplisit dalam sebuah karya, tetapi ilusi darinya. Ruang dalam unsur-unsur seni rupa memberikan referensi kepada penonton untuk menafsirkan sebuah karya seni.