60 Kata-Kata Sindiran Buat Teman, Cocok untuk Orang Toxic

1. “Cahaya bergerak lebih cepat daripada suara. Inilah sebabnya beberapa orang tampak cerdas sampai mereka berbicara.”

2. “Aku tidak mendengarkan, tapi teruslah bicara. Aku menikmati cara suaramu memekakkan telinga.”

3. “Aku bertepuk tangan karena sudah selesai, bukan karena aku menyukainya.”

4. “Orang bijak akan merasa malu jika kata-katanya lebih baik daripada tindakannya.”

5. “Seorang pecundang tak tahu apa yang akan dilakukannya jika kalah, tetapi sesumbar tentang apa yang akan dilakukannya jika menang.”

6. “Lebih mudah membohongi seseorang daripada meyakinkannya kalau ia sudah dibohongi.” - Mark Twain

7. “Kebohongan yang diceritakan terlalu sering lama-lama akan terasa seperti kebenaran.” – Vladimir Lenin

8. “Ketulusan membuat seseorang yang tak bisa melakukan apa-apa jadi lebih bernilai daripada orang munafik yang sangat berbakat.” - Charles Spurgeon

9. “Membicarakan dosa orang lain tak akan membuatmu menjadi orang suci.” - Hussein Nishah

10. “Seseorang yang terlalu banyak tersenyum bersamamu terkadang akan sering merengut saat berada di belakangmu.” - Michael Bassey Johnson

11. “Lebih baik musuh yang jujur daripada teman palsu.” - Anonim

12. “Kalau mau makan teman, pakai nasi sekalian biar kenyang.” - Anonim

13. “Beberapa orang tidak setia denganmu, mereka setia pada kebutuhan mereka yang tergantung denganmu. Ketika kebutuhan mereka berubah, begitu pula kesetiaannya.” - Anonim

14. “Jangan pernah berdebat dengan seseorang yang percaya dengan kebohongannya sendiri.” - Anonim

15. “Nasehat yang paling tak nyaman di hati, sering kali adalah yang paling kita perlukan.” - Anonim

16. “Jangan harapkan orang menyeberangi samudera untukmu kalau kamu saja tidak mau melompati kubangan untuk mereka.” - Anonim

17. “Aku tidak kehilangan seorang teman pun. Aku hanya baru sadar kalau tak pernah memilikinya.” – Anonim

18. “Niat untuk menginspirasi dan pamer kadang memang beda tipis.” - Anonim

19. “Beberapa orang tidak akan pernah berubah, dan kamu hanya bisa menerimanya.” - Anonim

20. “Teman datang dan pergi. Tapi aku tidak menyangka kamu juga.” - Anonim

21. “Terkadang kamu harus ingat bahwa tidak semua orang tumbuh sepertimu.” – Anonim

22. “Berteman saja masih pilih-pilih. Memangnya, ada orang yang mau berteman sama orang yang pekerjaannya hanya memanfaatkan orang saja?”

23. “Sekali-kali boleh kan menjadi orang yang jahat? Habisnya, kalau jadi orang baik terus malah dimanfaatin sama teman sendiri.”

24. “Teman yang datang saat dia butuh itu biasa. Teman yang datang saat kamu butuh, itu yang layak diperjuangkan.”

25. “Aku tidak kehilangan teman. Aku baru tersadar kalau tidak pernah punya satu teman pun.”

26. “Orang yang paling lemah adalah orang yang tidak mampu mencari teman. Namun, orang yang lemah adalah orang yang mendapatkan banyak teman tapi menyia-nyiakannya.”

27. “Berhati-hatilah pada siapa kamu berbagi masalah. Ingat, tidak setiap teman yang tersenyum padamu adalah teman terbaikmu.”

28. “Lebih baik dipukul seorang musuh ketimbang dicium seorang teman.”

29. “Menjadi jujur mungkin tidak membuatmu mendapatkan banyak teman, tapi akan selalu membuatmu mendapatkan teman yang sebenarnya.”

30. “Yang namanya teman memang harus sering berbagi, tapi bukan berbagi pacar juga dong.”

31. "Kadang antara teman dan musuh itu beda tipis. Ada kalanya dia mendukung semua yang kau lakukan, namun ada kalanya dia justru menusukmu dari belakang."

32. "Apabila dalam cinta engkau memainkan drama, maka suatu saat engkau harus siap untuk menjadi seorang pemeran utama untuk suatu karma."

33. "Sekali-kali bolehlah menjadi orang yang jahat karena menjadi orang baik terus malah dimanfaatin sama teman sendiri."

34. "Engkau laksana hujan yang turun dan reda dengan sangat tidak beraturan. Sementara aku sendiri adalah tanaman yang senantiasa dalam kesetiaan menunggu engkau turun."

35. "Untuk orang yang ngerasa sok benar. Kamu gak keren kok, kamu cuma kelihatan penuh omong kosong yang gak bisa kamu buktikan kebenarannya."

36. "Jangan sembarangan menceritakan masalahmu kepada seseorang karena tidak semua masalah mesti diceritakan dan tidak semua teman dekat bisa dipercaya."

37. "Jangan berharap orang akan menyeberangi samudera untukmu jika kamu saja tidak mau melompati sebuah kubangan untuk mereka."

38. "Omongannya penuh kata-kata yang bijak dan benar, tapi kelakuannya belum sesuai dengan apa yang dikatakan sendiri."

39. "Percuma kau sembunyi karena sembunyi tidak akan bisa mengatasi masalahmu. Di mana pun kau berada, masalahmu akan muncul lagi. Maka dari itu, hadapilah masalahmu dan tuntaskan masalah itu."

40. "Kamu itu sama seperti uang receh, ya? Sudah bermuka dua, banyak orang yang tidak menganggap berharga."

41. "Jangan bangga apa yang diberikan orang tua, tapi banggalah apa yang telah kamu berikan pada orang tua."

42. "Jangan sembarangan cerita masalahmu pada teman karena teman juga punya teman bukan?"

43. "Ini yang katanya tulus? Tulus apanya, tulus kok perhitungan."

44. "Pengen nabung untuk beli beras buat keluargaku, sisanya untuk beli mulut mereka yang menghinaku."

45. "Boleh saja Anda menghinaku, tapi pikirkanlah diri Anda. Apakah lebih baik dari saya?"

46. "Orang yang memandang rendah orang lain, tidak akan pernah membuatnya menjadi tinggi. Yang ada justru membuatnya makin terhina."

47. "Omonganmu kayak balon warna-warni, tapi sayang, isinya angin doang."

48. "Baik atau buruk perbuatan kamu, pasti akan ada balesannya. Mungkin bukan besok, tapi nanti di lain waktu."

49. "Jadilah orang kecil yang berpikir besar. Jangan jadi orang besar yang selalu berpikir kecil dan sempit."

50. "Bekerjalah seperti tuyul, gak harus kelihatan, gak butuh pujian, gak gila jabatan, gak usah cari perhatian, tapi hasilnya jelas."

51. "Karma tak pernah berjalan sendiri, ia selalu berjalan di belakangmu, menunggu waktu yang tepat untuk menyadarkanmu."

52. "Aku mungkin terlihat tenang. Tapi di dalam pikiranku, aku sudah membunuhmu tiga kali."

53. "Terimakasih atas waktu luang yang kamu berikan untuk melihat-lihat kehidupan saya."

54. "Teman datang dan pergi. Tapi aku tidak menyangka kamu juga."

55. "Hanya orang bodoh yang melupakan teman lamanya karena adanya teman baru."

56. "Aku memutuskan untuk berusaha menghubungimu sebanyak usahamu menghubungiku. Itu sebabnya kita tidak pernah mengobrol lagi."

57. "Segala masalah di dunia ini akan hilang jika kita saling bicara, bukannya saling membicarakan satu sama lain."

58. "Teman yang tidak tulus lebih ditakuti daripada binatang buas."

59. "Aku penasaran bagaimana caramu menyisir rambut sehingga tandukmu tidak terlihat."

60. "Mungkin sebenarnya kamu tidak berubah, tapi topengmu saja yang akhirnya terbuka."