Liputan6.com, Jakarta Ada macam-macam model pembelajaran yang menarik untuk dibahas. Penerapan satu maupun lebih macam-macam model pembelajaran ini, akan membuat transfer ilmu dapat lebih efektif dan efisien. Selain itu, mempraktikkan macam-macam model pembelajaran yang bervariasi, bisa mengurangi kebosanan peserta didik.
Sebenarnya, memahami macam-macam model pembelajaran ini, akan memudahkan pendidik dalam menyampaikan ilmu. Mengingat, daya tangkap peserta didik terhadap sebuah materi tidak bisa disama ratakan.Â
Baca Juga
Advertisement
Untuk mengulas lebih jauh mengenai macam-macam model pembelajaran, berikut ini Liputan6.com telah merangkum dari berbagai sumber, memgenai macam-macam model pembelajaran yang bisa diterapkan di sekolah, Kamis (25/2/2021).
1. Model Pembelajaran Langsung
Pembelajaran langsung adalah salah satu macam-macam model pembelajaran. Model ini bisa didefinisikan sebagai model pembelajaran di mana guru mentransformasikan informasi atau keterampilan secara langsung pada peserta didik.
Menurut Killen pembelajaran langsung merujuk pada teknik pembelajaran ekspositori (pemindahan pengetahuan dari guru kepada murid secara langsung, seperti lewat ceramah, demonstrasi, dan tanya jawab) yang melibatkan seluruh kelas.
Advertisement
2. Model Pembelaran Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI)
Pendidikan Matematika Realistik Indonesia merupakan salah satu dari sekian banyak macam-macam model pembelajaran, yang menitik beratkan suatu pendekatan pembelajaran matematika yang mengungkapkan pengalaman dan kejadian dekat dengan siswa sebagai sarana untuk memahamkan persoalan matematika.
PMRI adalah salah satu pendekatan pembelajaran matematika yang mencoba menggunakan pengalaman dan lingkungan siswa sebagai alat bantu mengajar primer.
Selain itu, PMRI adalah teori pembelajaran yang telah dikembangkan khusus untuk matematika. Konsep matematika realistik tersebut sejalan dengan kebutuhan untuk memperbaiki pendidikan matematika di Indonesia yang didominasi oleh persoalan bagaimana meningkatkan pemahaman siswa tentang matematika serta mengembangkan daya nalar.
Sebenarnya bisa disimpulkan dari pendapat di atas. Bahwa Pendekatan PMRI adalah suatu pendekatan pembelajaran matematika yang dekat dengan kehidupan nyata siswa sebagai sarana untuk meningkatkan pemahaman serta daya nalar mereka.
3. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM)
Model pengajaran berdasar masalah merupakan pendekatan yang efektif untuk proses berpikir tingkat tinggi. Pembelajaran ini membantu siswa memproses informasi yang sudah ada dalam benaknya, dan menyusun pengetahuan mereka sendiri tentang dunia sosial serta sekitarnya.
Advertisement
4. Model Pembelajaran Index Card Match (Mencari Pasangan)
Selanjutnya, satu dari macam-macam model pembelajaran ini juga penting dipahami. Model pembelajaran Index Card Match (mencari pasangan) adalah model pembelajaran yang cukup menyenangkan. Bahkan, model ini sering digunakan untuk mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya.
Materi baru pun juga masih bisa diajarkan. Tapi dengan catatan, peserta didik diberi tugas mempelajari topik yang akan diajarkan terlebih dahulu sehingga peserta didik saat masuk ruangan kelas telah memiliki bekal pengetahuan.
Jika menggunakan model pembelajaran Index Card Macth, peserta didik bisa belajar aktif serta memiliki jiawa yang mandiri. Kendati dilakukan dengan cara bermain, model pembelajaran Index Card Macth dipercaya ampuh untuk merangsang peserta didik dalam melakukan aktivitas belajar secara bertanggung jawab serta disiplin. Hingga pada akhirnya, tujuan pembelajaran bisa dengan mudah tercapai dan berdampak pada prestasi belajar yang makin meningkat.
5. Model Pembelajaran Kontekstual
Selanjutnya, model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) atau CTL adalah salah satu konsep macam-macam model pembelajaran yang menekankan pada keterkaitan antara materi pembelajaran dengan dunia kehidupan siswa secara nyata. Hingga pada akhirnya, para siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi dalam kehidupan sehari-hari.
Kemudian, bisa dikatakan juga jika CTL merupakan salah satu konsep pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh agar dapat menemukan materi yang dipelajari, serta mampu menghubungkannya dengan situasi di kehidupan nyata.
CTL juga merupakan sebuah proses pendidikan yang memiliki tujuan untuk membantu siswa melihat makna maupun arti dalam bahan pelajaran yang mereka pelajari, tentunya dengan cara menghubungkan dengan konteks kehidupan sehari-hari, yaitu menggunakan konteks lingkungan pribadi, sosial, serta budaya yang dianutnya.
Advertisement
6. Model Pembelajaran Kooperatif
Selanjutnya, salah satu macam-macam model pembelajaran ini juga tidak kalah penting dipahami. Model pembelajaran kooperatif dalam pengertian bahasa asing adalah cooperative learning.
Sebenarnya, jika dilihat secara hakekatnya, metode pembelajaran kooperatif adalah sebuah metode atau strategi pembelajaran gotong-royong yang konsepnya hampir tidak jauh beda dengan metode pembelajaran kelompok.
Salah satu yang pembeda model pembelajaran kooperatif dengan metode pembelajaran kelompok, ada pada unsur dasar pembelajaran kooperatif yang membedakan dengan pembelajaran kelompok yang dilakukan asal-asalan.
Pelaksanaan prinsip dasar pokok sistem yang dilakukan dalam model pembelajaran kooperatif dengan benar, maka sangat memungkinkan guru dapat dengan mudah mengelola kelas agar lebih efektif. Dalam model pembelajaran kooperatif, sebenarnya proses pembelajaran tidak harus belajar dari guru kepada siswa.
Dengan memahami macam-macam model pembelajaran di atas, setidaknya akan meningkatkan efektivitas proses transfer ilmu yang kerap kali mengalami masalah karena kemampuan peserta didik yang tidak semuanya sama.