Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu terakhir, kudeta yang terjadi di Myanmar menjadi sorotan di dunia. Kudeta yang dilakukan oleh militer Myanmar sejak 1 Februari 2021 lalu hingga saat ini terus mendapat pertenyangan dari masyarakat. Rakyat yang menentang kudeta tersebut beramai-ramai untuk melakukan demonstrasi.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan salah satu selebriti tampan asal Myanmar yang bernama Paing Takhon ikut turun ke jalanan. Lewat unggahan di akun Instagramnya, Paing Takhon membagikan potret dirinya saat lakukan aksi unjuk rasa. Aktor yang sempat jadi salah satu pria tertampan 2020 ini saat lakukan aksi demo pun viral di berbagai media sosial
Kini karena aksinya itu, pihak aparat keamanan melakukan pencarian terhadap aktor Paing Takhon. Kabar mengenai pria yang dijuluki biksu tampan ini tengah diburu milter Myanmar ini beredar luas di media sosial. Aktor tersebut meminta bantuan pada semua pemimpin dari setiap pemerintahan di seluruh dunia lewat tulisan di Facebooknya, Kamis (5/3/2021).
"Saya dengan tulus meminta ini kepada semua PBB, tolong menghukum ini. Harap bertindak sebagai tanggapan atas peristiwa tragis ini. Tolong minta mereka untuk segera melepaskan orang-orang segera," tulis Paing Takhon di Facebooknya.
Berikut 7 potret Paing Takhon saat ikut aksi tolak kudeta Myanmar, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (5/3/2021).
1. Diketahui, aktor tampan asal Mynmar ini aktif mengikuti aksi unjuk rasa sejak Februari lalu.
Advertisement
2. Pria yang viral dijuluki sebagai biksu tampan itu kini tengah dicari oleh aparat keamanan.
3. Ikut menentang kudeta, Paing Takhon pun diburu oleh Militer Myanmar.
Advertisement
4. Bersama para aktivis lainnya, pria yang masuk nominasi pria tertampan dunia versi TC Candler ini tampak berani mengikuti aksi demo.
5. Aktor sekaligus model asal Myanmar ini juga mengecam aksi kudeta militer Myanmar.
Advertisement
6. Tak hanya itu, Paing Takhon juga meminta bantuan pada pimpinan dari setiap pemerintahan di seluruh dunia.
7. Saat ini Paing Takhon masih terus diburu oleh parat keamanan Myanmar. Hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Advertisement