Liputan6.com, Jakarta Manusia berperan besar untuk menjaga kelestarian bumi terhadap global warming. Penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia inilah yang harus menjadi perhatian utama.
Aktivitas manusia yang terlihat biasa dan sudah menjadi kebiasaan seperti, sering berbelanja, menggunakan pendingin ruangan, berkendara, menggunakan tisu, dan menyalakan listrik setiap hari, ternyata adalah penyebab pemanasan global.Â
Baca Juga
Advertisement
Global warming bukan perkara yang boleh disepelekan, karena dampaknya cukup signifikan dan membahayakan manusia itu sendiri. Contoh mudahnya, membuat gletser mencair dan mengakibatkan tanah yang tadinya daratan kini menjadi laut karena volume air meningkat.
Maka dari itu kenali penyebab pemanasan global agar bisa mulai membatasinya. Berikut ini Liputan6.com ulas penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia dari berbagai sumber, Selasa (9/3/2021).
Penyebab Pemanasan Global Akibat Aktivitas Manusia
Gas Industri
Gas dari industri pun termasuk penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia. Meski begitu, masih banyak industri yang mengabaikan. Pemerintah pun tak tegas menanggapi dan memberikan sanksi agar jera.
Gas dari industri akan menyebabkan pencemaran udara. Terutama karena asap pabriknya yang berlebihan dan tak ditampung dengan benar. Ada gas karbondioksida, karbon monoksida, gas metana, dan lain sebagainya.
Kadar karbon yang dihasilkan akibat kegiatan industry yaitu sebesar 412 bagian per juta dalam 150 tahun terakhir. Karbon dioksida, metana dan nitrogen oksida yang telah menyebabkan peningkatan suhu bumi selama 50 tahun terakhir.
International Energy Agency melaporkan antara tahun 2000-2016 negara yang menyumbang emisi karbon dioksida terbesar yang pertama yaitu Republik Rakyat China. Sedangkan Indonesia berada di urutan ke-6 setelah Rusia dengan nilai 2,053 miliar ton.
Penggunaan Tisu Berlebihan
Penggunaan tisu secara berlebihan merupakan penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia. Tidak bisa dipungkiri bahwa tisu adalah benda yang tidak bisa dipisahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Namun, penggunaannya yang berlebihan ternyata menjadi penyumbang meningkatnya pemanasan global. Hal ini karena tisu terbuat dari serat kayu yang berasal dari pohon yang diolah menggunakan teknologi canggih.
Semakin banyak tisu yang digunakan manusia, maka makin banyak pula serat kayu yang digunakan. Semakin sedikit persediaan pohon di bumi, maka akan semakin berkurang oksigen dan berakibat penipisan lapisan ozon. Hal ini juga akan menjadikan kualitas udara memburuk dan akan merugikan manusia.
Penggundulan Hutan
Penggundulan hutan merupakan salah satu penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia. Mulanya hutan mencakup sepertiga dari luas daratan bumi dan menjaga kesehatan lingkungan kita. Hutan berfungsi menyerap dan memerangkap karbon dioksida yang akhirnya mencegahnya untuk terperangkap di atmosfer.
Selain itu hutan juga berfungsi sebagai pengatur siklus air dan mengurangi risiko banjir dan tanah longsor. Menurut Bank Dunia dunia masih kehilangan sekitar 14,5 juta hektar hutan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai aktivitas manusia yang illegal dan legal.
Pembukaan lahan dengan cara pembakaran untuk area industry dan tempat tinggal juga menyebabkan efek rumah kaca dan berkurangnya sejumlah pohon yang seharusnya bisa menyerap karbon dioksida.
Advertisement
Penyebab Pemanasan Global Akibat Aktivitas Manusia
Bahan Bakar Bensin
Penggunaan bahan bakar bensin secara cuma-cuma juga termasuk penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia. Bahan bakar bensin yang digunakan pada mobil dan motor misalnya.
Saat bensin digunakan sebagai bahan bakar, maka akan timbulkan gas karbondioksida. Bahayanya, gas ini akan sangat berpengaruh pada pemanasan global.
Gas karbondioksida ini pada akhirnya akan menangkap cahaya panas. Namun sayangnya, cahaya panas ini tidak bisa disalurkan ke luar angkasa. Pada akhirnya, cahaya panas hanya akan kembali ke bumi. Hingga berdampak buruk bagi polusi udara di bumi.
Gas Karbon Monoksida
Gas karbon monoksida bisa menjadi penyebab pemanasan global. Gas ini amat berkaitan erat dengan aktivitas manusia.
Apalagi jika aktivitas manusia ini berkaitan dengan penggunaan kendarakan bermotor. Gas karbon monoksida inilah yang akan dikeluarkan oleh kendarakan bermotor dan sebabkan polusi.
Membatasi penggunaan kendarakan bermotor bisa dijadikan solusinya. Misal lebih banyak berjalan kaki dan menggunakan kendarakan umum. Meski tak sepenuhnya mengatasi, setidaknya polusi bisa dikurangi.
Penyebab Pemanasan Global Akibat Aktivitas Manusia
Penggunaan Pendingin Ruang
Penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia selanjutnya adalah penggunaan air conditioner atau AC yang digunakan di semua tempat secara berlebihan. Alat ini memang sangat membantu untuk mendinginkan ruangan dengan pengatur otomatis yang dapat kita sesuaikan sesuai kehendak kita.
Namun, di balik dinginnya AC di dalam ruangan, alat ini juga mengeluarkan suhu panas di luar ruangan, menjadi penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia
Jika hal ini terus dilakukan, makan akan menyebabkan lapisan ozon di atmosfer juga akan semakin menipis. Hal tersebut dikarenakan terjadinya reaksi penguraian ozon yang tidak diikuti dengan reaksi pembentukannya. Hal tersebut adalah faktor yang memicu terjadinya pemanasan global di bumi yang terjadi akhir-akhir ini.
Boros Listrik
Boros listrik pun merupakan penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia yang harus diwaspadai. Ada penguapan pada listrik yang terlalu sering digunakan.
Upaya yang bisa dilakukan adalah lebih efisien menggunakan. Disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak asal-asalan.
Hal ini tetap harus diterapkan meskipun pembayaran pajak listrik sudah dibayarkan. Bukan semata-mata masalah uang, tetapi masalah kesehatan lingkungan.
Pengaruh buruknya bisa menambah gas karbondioksida ke bumi. Hingga sebabkan pemanasan global. Tak hanya boros pengeluaran, tetapi juga merusak lingkungan.
Advertisement
Penyebab Pemanasan Global Akibat Aktivitas Manusia
Hidup Konsumtif
Sifat yang berlebihan dalam mengonsumsi suatu barang termasuk penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia. Dilansir dari reusethisbag produk-produk yang digunakan manusia berkontribusi 60% penghasil gas rumah kaca.
Hal itu dikarenakan penggunaan energi untuk memproduksi produk tersebut dan menjaganya untuk tetap bisa digunakan membutuhkan jumlah energi yang sangat banyak. Di mana energi tersebut meliputi penggunaan listrik dan batu bara.
Dikutip dari Eco Watch, PBB mengungkapkan perkiraan konsumen yang membeli pakaian 60 persen lebih banyak dari 15 tahun belakangan. Namun pakaian yang terbeli hanya disimpan dan tidak dikenakan. Hal ini juga terjadi pada produk-produk elektronik namun penggunaannya sebenarnya amat jarang.
Sampah Plastik
Ada tumpukan sampah plastik yang tak terkendali sehingga menyebabkan pencemaran lingkungan. Hal ini pun termasuk penyebab pemanasan global akibat aktivitas manusia.
Menurut penelitian, plastik mengeluatkan gas metana dan etilena ketika terkena sinar matahari dan berakibat rusak. Gas metana alami atau buatan dikatakan sebagai penyebab utama perubahan iklim. Tentu saja hal ini akan berhubungan dengan peningkatan pemanasan global.
Produksi Ternak
Meski jarang dikampanyekan, peternakan juga turut berkontribusi dalam meningkatkan pemanasan global dengan beragam cara. Merawat hewan ternak dengan jumlah besar seperti peternakan, menghasilkan limbah yang amat besar di mana limbah tersebut menghasilkan metana.
Metana termasuk gas rumah kaca. Di mana ia dapat memerangkap panas dalam atmosfer. Metana dipancarkan selama kegiatan produksi batu bara, gas alam, dan minyak. Pembusukan sampah organik di berbagai tempat juga menyumbang jumlah metana yang besar.
Hal ini tidak terlepas dari konsumsi produk daging dan susu yang akan terus tumbuh berkali-kali lipat hingga tahun 2050. Sisa makanan manusia yang terbuang dan menjadi sampah pun akan menghasilkan metana. Indonesia termasuk negara nomor dua terbesar di dunia penghasil sampah makanan.
Dampak Buruk Pemanasan Global
Naiknya Suhu Bumi
Dampak pemanasan global yang pertama adalah naiknya suhu bumi. Berdasarkan hasil pengamatan, 2015 dikatakan sebagai tahun terpanas dalam sepanjang sejarah.
Naiknya gelombang panas bumi ini pun diperkirakan akan terus terjadi di tahun-tahun berikutnya. Bahkan naiknya suhu bumi dapat diprediksi mencapai angka 54 derajat Celcius.
Naiknya Permukaan Air Laut
Selain suhu bumi yang semakin panas, kondisi global warming juga berdampak pada naiknya permukaan air laut. Dalam hal ini, meningkatnya suhu bumi mengakibatkan gletser dan lapisan es di seluruh dunia mencair.
Mencarinya gletser dan lapisan es ini tentu akan meningkatkan volume air laut. Kondisi ini tentu akan mengancam pulau-pulau yang ada di dataran rendah serta kota-kota yang berdekatan dengan pesisir pantai.
Cuaca Ekstrem
Dampak pemanasan global juga berpengaruh pada kondisi cuaca yang semakin tidak terkendali. Berbagai peristiwa akibat cuaca ekstrem pun semakin sering terjadi. Mulai dari kebakaran hutan, kekeringan, hingga banjir yang melanda kota-kota besar di seluruh dunia. Beberapa kondisi ini pun sudah terjadi dalam beberapa tahun terakhir.
Meningkatnya Suhu dan Keasaman Air Laut
Dampak pemanasan global yang terakhir adalah meningkatnya suhu dan keasaman air laut. Dalam hal ini, lautan menyerap sebagian besar panas yang disebabkan oleh gas karbon dioksida. Hal inilah yang mengakibatkan laut menjadi lebih hangat dan lebih asam.
Suhu dan tingkat keasaman air laut yang semakin meningkat tentu memberikan berbagai dampak bagi lingkungan dan biota laut. Mulai dari terumbu karang yang memutih, memicu gelombang dan badai yang lebih kuat, hingga mengancam kehidupan kerang serta merusak rantai makanan biota laut.
Jika kondisi pemanasan global tidak segera ditangani bisa merusak dan menghancurkan kehidupan manusia dan berbagai makhluk bumi lainnya.
Advertisement
Cara Mencegah Pemanasan Global
Jadi Pembeli Bijak
Berbelanja lebih cerdas dengan pembelian yang bijaksana untuk meminimalkan pemborosan. Gunakan produk-produk ramah lingkungan dari produsen yang juga mendukung keberlanjutan pelestarian lingkungan.
Hindari penggunaan plastik terlalu sering. Pertimbangkan juga memberi barang-barang bekas layak pakai yang juga bisa mendukung siklus ekonomi melingkar.
Kurangi Penggunaan Motor Pribadi
Mengurangi berkendara dengan kendaraan pribadi berarti lebih sedikit emisi. Selain menghemat bensin, berjalan kaki dan bersepeda adalah bentuk olahraga yang menyehatkan.
Kamu juga bisa memanfaatkan angkutan umum atau menggunakan kendaraan bersama-sama. Jika terpaksa mengemudi, pastikan mobil atau motor berjalan efisien. Misalnya, menjaga agar ban terus mengembang dengan baik dapat meningkatkan jarak tempuh hingga lebih dari 3 persen.
Beli Barang Hemat Energi
Peralatan rumah sekarang hadir dalam berbagai model hemat energi. Sebut saja lampu LED yang dirancang untuk memberikan cahaya yang tampak lebih alami dengan menggunakan energi yang jauh lebih sedikit daripada bola lampu standar.
Beberapa produk elektronik seperti AC, dan mesin cuci juga banyak tersedia dalam bentuk hemat energi. Hindari produk yang dikemas dengan kemasan berlebih, terutama plastik dan kemasan yang tidak dapat didaur ulang.
Reduce, Reuse, dan Recycle
Reduce, Reuse, Recycle adalah langkah sederhana mengurangi pemanasan global. Reduce adalah kegiatan menggunakan produk kemasan, terutama plastik seminimal mungkin.
Langkah ini juga akan membantu mengurangi pemborosan. Reduce juga bisa dilakukan dengan membeli produk yang dapat digunakan kembali alih-alih yang sekali pakai.
Reuse adalah langkah menggunakan kembali benda-benda bekas seperti kantong plastik atau botol plastik. Sementara recycle adalah kegiatan mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai menjadi berguna lagi, Kamu bisa mendaur ulang kertas, plastik, koran, kaleng kaca dan limbah lainnya menjadi sesuatu yang bermanfaat.