Liputan6.com, Jakarta Sosok Aprilia Manganang beberapa waktu lalu menjadi perbincangan publik. Mantan pemain timnas bola voli putri itu secara resmi dinyatakan sebagai pria usai oleh kesatuan TNI Angkatan Darat. Hal itu juga telah dipastikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Andika Perkasa.
Perubahan identitas Aprilia Manganang ternyata mengidap hipospadia sejak lahir. Namun karena kurangnya pengetahuan, sehingga dari lahir ia dianggap perempuan. Rupanya hal itu tak hanya dialami oleh Aprilia Manganang saja.
Advertisement
Baca Juga
Seorang wanita di China ini juga merasakan hal yang serupa. Hidup sebagai wanita selama 25 tahun, ia dibuat tak percaya usai dinyatakan sebagai pria oleh dokter yang merawatnya.
Wanita yang diketahui disebut sebagai Pingping ini menerima hasil pemeriksaannya dari pihak medis. Dari hasil pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa tulangnya tidak berkembang sejak masa pubertas. Lebih mengherankan lagi, struktur tulangnya tidak seperti wanita.
Tak Punya Testis dan Tak Punya Rahim
Dilansir dari Globaltimes oleh Liputan6.com, Rabu (17/3/2021) seorang wanita bernama Pingping, bukan nama sebenarnya, yang kini berusia 25 tahun, baru menyadari jika dirinya terlahir sebagai pria. Semua berawal ketika Pingping yang tinggal di China itu pergi ke dokter untuk memeriksakan kakinya yang sakit.
Namun saat jalani pemeriksaan tulang pada kakinya, dokter ungkap jika tulangnya tak seperti tulang wanita pada umumnya. Dokter kemudian melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan menemukan bahwa Pingping adalah seorang laki-laki. Pengujian genetik menunjukkan bahwa kariotipe (proses pengambilan foto kromosom) pada diri Pingping menunjukkan kode 46, XY -- kode yang umum ditemukan pada laki-laki.
Kondisi alat kelamin Pingping pun tidak berkembang dengan jelas apakah laki-laki atau perempuan. Pemeriksaan diperkuat dengan bukti dan pengakuan Pingping yang mengatakan dirinya tidak memiliki rahim dan ovarium. Tetapi alat kelamin laki-lakinya juga tidak berkembang sepenuhnya dan tak miliki testis.
Advertisement
Gangguan Perkembangan Seksual
Selain didapati Pingping tak memiliki rahim dan juga testis, hasil lainnya juga menunjukkan jika Pingping memiliki tekanan darah tinggi dan kadar kalium yang sangat rendah di tubuhnya.
Gejala ini umum terjadi pada kebanyakan kasus hiperplasia adrenal kongenital, suatu kondisi yang menyebabkan gangguan pada perkembangan seksual. Pingping juga diketahui tak mengalami menstruasi seperti gadis remaja lainnya.
Sebelum dinyatakan sebagai seorang pria, Pingping rupanya pernah dibawa periksa oleh orang tuanya. Namun saat itu dokter yang memeriksanya ungkap tak terdapat masalah apapun pada dirinya. Lantaran malu dengan kondisi tubuhnya, Pingping kemudian tak lagi mau memeriksakan kondisinya hingga kini dirinya sudah menikah.
Kondisi Pingping yang unik ini dikenal sebagai interseks. Istilah ini dapat diartikan sebagai Sex Development Disorder (DSD) atau seseorang yang terlahir dengan berbagai ciri seksual yang tidak sesuai dengan definisi laki-laki atau perempuan.