60 Kata-Kata Bijak Joker, Maknanya Mendalam dan Fenomenal

1. "Keinginan menjadi menyerah. Menyerah menjadi kekuatan".

2. "Aku bukan seseorang yang dicintai. Aku adalah ide. Sebuah kondisi pikiran".

3. "Orang jahat adalah orang baik yang tersakiti.”

4. "Bagian terburuk dari memiliki gangguan mental adalah orang-orang mengharapkan kamu untuk bertingkah seolah kamu tidak memiliki gangguan mental".

5. "Aku sudah tidak bisa lagi merasa kehilangan karena aku sudah tidak memiliki apa-apa. Tidak ada yang bisa melukai aku lagi".

6. "Aku hanya tidak ingin merasa begitu buruk lagi".

7. "Aku tidak politis. Aku hanya mencoba membuat orang tertawa".

8. "Kau hanya ingin mengolok-olokku. Kamu sama seperti yang lainnya".

9. "Aku berharap kematianku lebih berharga daripada hidupku".

10. "Anda mendapatkan apa yang pantas Anda dapatkan!"

11. "Jika seseorang membencimu tanpa alasan, beri mereka sebuah alasan".

12. "Anda bagus dalam pekerjaan Anda, Lex. Tapi, aku? Aku mencintai pekerjaanku!"

13. "Anda adalah seorang fotografer. Anda memiliki segala yang dapat anda lihat di. dalam kamera, namun masih tertutup oleh lensa. Anda kehilangan fokus. Anda tak dapat melihat gambar yang besar".

14. "Seperti yang selalu dikatakan dokter bedah plastik saya. Jika kamu harus pergi, pergi dengan tersenyum".

15. "Seorang pria tanpa memiliki ketakutan adalah seseorang yang tidak memiliki cinta. Jika tidak mencintai, tentu kamu tidak akan kehilangan apa pun".

16. "Aku seperti anjing yang mengejar mobil, Aku tidak akan pernah tahu apa yang harus dilakukan untuk mendapatkannya, aku hanya bertindak".

17. "Senyuman di wajah adalah seharga satu juta miliar".

18. "Mari taruh senyuman pada wajah itu. Mengapa begitu serius?"

19. "Burung sudah terpanggang. Okay, Sayang. Hanya ada aku dan kamu".

20. "Ayo buat senyum di wajah tersebut!"

21. "Kamu tidak akan bisa mengandalkan orang lain, kamu harus melakukannya sendiri bukan? Tidak masalah, aku datang bersiap, itulah dunia lucu yang kita tinggali".

22. "Dengan bergantung pada kenyataan, kamu menolak fakta yang ada dalam situasi".

23. "Perpisahan adalah kesedihan yang begitu manis, tersayang. Namun, Anda tidak dapat mengatakan kami tidak menunjukkan waktu yang baik kepada Anda. Nikmati diri Anda di luar sana. Di rumah sakit jiwa. Jangan lupa. Jika ini menjadi terlalu sulit. Selalu ada tempat untuk Anda di sini".

24."Kegilaan bagaikan pintu darurat. Anda dapat melangkah keluar dan menutup pintu terhadap segala ketakutan yang pernah terjadi. Anda dapat menguncinya di sana selamanya".

25. "Sesungguhnya pena adalah lebih runcing daripada pedang".

26. "Apakah hanya aku, atau memang di luar sana semakin gila?"

27. "Dulu aku berpikir bahwa hidupku adalah sebuah tragedi. Tapi, sekarang aku sadar, ternyata hidupku hanya komedi".

28. "Ia (ibu) selalu memberitahuku untuk tersenyum dan memasang wajah bahagia. Ia berkata aku ada untuk menyebarkan kebahagiaan dan tawa".

29. "Sepanjang hidupku, aku tidak tahu apakah aku benar-benar ada. Tapi, aku tahu dan orang-orang mulai memperhatikan!"

30. "Maksudku, bukankah kamu harus menjadi lucu agar bisa menjadi komedian?"

31. "Kegilaan, seperti yang kamu tahu, sama seperti gravitasi. Yang dibutuhkan hanya sedikit dorongan".

32. "Pernahkah kamu mendengar tentang kekuatan penyembuhan dari tertawa?"

33. "Tersenyumlah, karena itu dapat membingungkan orang. Tersenyumlah, karena itu jauh lebih mudah daripada menjelaskan apa yang membuatmu gusar".

34. “Terkadang kamu harus memainkan peran sebagai orang bodoh untuk membodohi orang bodoh yang berpikir mereka membodohimu.”

35. “Berikan seorang pria topeng dan dia akan menjadi dirinya yang sebenarnya.”

36. “Tapi, seperti yang selalu dikatakan oleh ahli bedah plastik saya: jika kamu harus pergi, pergi lah sambil tersenyum.”

 37. “Ketika mereka memperlakukanmu seperti lelucon, biarkan mereka merasa itu lucu.”

38. “Tersenyumlah, karena membingungkan orang. Tersenyumlah, karena lebih mudah daripada menjelaskan apa yang membunuhmu di dalam.”

39. “Kita berhenti memeriksa monster di bawah tempat tidur, ketika menyadari monster itu ada di dalam diri kita.”

40. “Kamu tidak bisa menjual mimpi kepada seseorang yang telah melewati mimpi buruk.”

41. “Laki-laki yang tidak merasa takut adalah laki-laki yang tidak peduli dengan cinta.”

42. “Aku hanya tertawa di luar. Senyumku hanya sedalam kulit. Jika kamu bisa melihat ke dalam, aku benar-benar menangis. Kamu mungkin bergabung denganku selama satu minggu.”

43. “Mereka menertawakanku karena aku berbeda. Aku menertawakan mereka karena mereka semua sama.”

44. “Lihatlah sahabatku, kita tak dapat membiarkan orang lain mengutuk satu sama lainnya di tempat terbuka. Secara sederhana tidaklah sopan.”

45. “Dengan bergantung pada kenyataan, kamu menolak fakta yang ada dalam situasi.”

46. “Pena itu, benar-benar lebih kuat dari pada pedang!”

47. “Perpisahan adalah kesedihan yang begitu manis, tersayang. Namun, Anda tidak dapat mengatakan kami tidak menunjukkan waktu yang baik kepada Anda. Nikmati diri Anda di luar sana, di rumah sakit jiwa. Jangan lupa–jika ini menjadi terlalu sulit, selalu ada tempat untuk Anda di sini.”

48. “Lelucon sesungguhnya adalah keyakinan Anda yang keras kepala dan dalam-dalam bahwa entah bagaimana, di suatu tempat, semua ini masuk akal! Itulah yang membuatku jengkel setiap kali!”

49. “Tersenyumlah, karena itu dapat membingungkan orang. Tersenyumlah, karena itu jauh lebih mudah daripada menjelaskan apa yang membuatmu gusar.”

50. “Kalian bisa lihat, di saat momen terakhir, orang-orang menunjukkan siapa diri mereka sebenarnya.”

51. “Bagian terburuk dari sakit mental adalah, orang-orang mengharapkanmu untuk bersikap tidak seperti itu.”

52. "Sesungguhnya pena adalah lebih runcing daripada pedang."

53. "Apakah hanya aku, atau memang di luar sana semakin gila?"

54. "Dulu aku berpikir bahwa hidupku adalah sebuah tragedi. Tapi, sekarang aku sadar, ternyata hidupku hanya komedi."

55. "Ia (ibu) selalu memberitahuku untuk tersenyum dan memasang wajah bahagia. Ia berkata aku ada untuk menyebarkan kebahagiaan dan tawa."

56. "Sepanjang hidupku, aku tidak tahu apakah aku benar-benar ada. Tapi, aku tahu dan orang-orang mulai memperhatikan!"

57. "Keinginan menjadi menyerah. Menyerah menjadi kekuatan."

58. "Aku bukan seseorang yang dicintai. Aku adalah ide. Sebuah kondisi pikiran."

59. "Apakah pernah kamu mendengar tentang kekuatan penyembuhan dari tertawa?"

60. "Aku sudah tidak bisa lagi merasa kehilangan karena aku sudah tidak memiliki apa-apa. Tidak ada yang bisa melukai aku lagi."