Sukses

Tren Kecantikan Lukis Lutut yang Populer Era 1920, Ini Fakta di Baliknya

Fakta lukisan lutut yang populer di era 1920-an sebagai tren kecantikan ternyata tragis.

Liputan6.com, Jakarta Lukisan tangan di lutut merupakan tren kecantikan yang terlupakan. Tren ini populer di tahun 1920-an. Dalam industri kecantikan, riasan lutut ini dimulai dari sebagian lutut saja, namun akhirnya berubah menjadi lukisan lutut penuh.

Fashion selalu menjadi cerminan setiap zaman, tak terkecuali riasan lutut ini. Para “flappers” mengenakan rok yang lebih pendek (hemlines tepat di bawah lutut), kemudian mereka menurunkan stocking di bawah lutut. 

Untuk menarik perhatian, cat untuk melukis diformulakan dengan mencampurkan sejumlah bahan kosmetik seperti perona pipi yang berupa krim, bubuk, dan formula cair. Mereka menggunakannya untuk menambahkan efek "look at me".

Melansir dari Odditycentral, berikut Liputan6.com ulas tren lukisan lutut yang populer pada tahun 1920-an, Senin (5/4/2021).

2 dari 4 halaman

Berkembang Menjadi Bentuk Karya Seni

Pada pertengahan 1920-an, tren riasan lutut telah berkembang menjadi bentuk seni yang membuat wanita memiliki karya seni yang dilukis dengan tangan di atas lutut mereka. Beberapa melakukannya sendiri dengan menggunakan cat air atau cat minyak, sementara beberapa mengandalkan seniman berbakat.

Desain bermula dari huruf sederhana, seperti inisial pacar atau kekasih mereka, hingga motif bunga, lanskap, dan bahkan potret yang detail.

3 dari 4 halaman

Gambar Paling Populer

Dilansir dari Odditycentral, “Beberapa wanita memilih menggambar kekasih mereka yang dilukis di lututnya. Beberapa memiliki pemandangan perairan yang luas dengan kapal-kapal yang berlayar ke pelabuhan yang luas. Sementara itu, ada pula yang menyukai miniatur yang mungil, sangat halus, dan detail yang sempurna. Jika ingin melihatnya, ia harus memakai kaca pembesar.”

4 dari 4 halaman

Fakta di Baliknya Tragis

Selain menjadi tren kecantikan, riasan lukis juga merupakan suatu perbuatan yang buruk. Segala sesuatu tentang riasan lutut dan tren melukis adalah tentang pemberontakan. Kisah di balik itu salah satunya adalah kisah remaja yang dipukul oleh orang tua mereka atau bahkan dikeluarkan dari sekolah karena mengikuti tren tersebut.

Video Terkini