Liputan6.com, Jakarta Cara menghitung BEP digunakan untuk menentukan jumlah pendapatan yang dibutuhkan menutupi biaya modal total. Kepanjangan BEP adalah Break Even Point. BEP merupakan titik total biaya modal dan dengan pendapatan akhir sama.
Rumus dari cara menghitung BEP ada dua macam, yakni untuk menghitung BEP per unit dan BEP dalam rupiah. Teknik cara menghitung BEP tidak ada keuntungan dan kerugian. Membagi total biaya tetap dengan produksi dan pendapatan per unit individu dikurangi biaya variabel per unit.
Advertisement
Baca Juga
Cara menghitung BEP memberikan tujuan keuangan yang dapat diteruskan oleh bisnis kepada pemasar sehingga mereka dapat mencoba meningkatkan penjualan. Paling utama adalah membantu bisnis menjadi lebih efektif dan mencapai keuntungan yang lebih tinggi.
Berikut Liputan6.com ulas cara menghitung BEP, rumus, soal, dan penyelesaiannya dari berbagai sumber, Kamis (8/4/2021).
Cara Menghitung BEP
BEP disebut titik impas. BEP adalah keadaan di mana tingkat penjualan atau pendapatan yang diperoleh dan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba berada dalam posisi yang sama. Pada cara menghitung BEP tidak ada keuntungan maupun kerugian.
Dalam akuntansi, cara menghitung BEP ditentukan dengan membagi total biaya tetap yang terkait dengan produksi dan pendapatan per unit individu dikurangi biaya variabel per unit. Biaya tetap mengacu pada biaya yang tidak berubah tergantung pada jumlah unit yang terjual.
Advertisement
Rumus Cara Menghitung BEP
Break even point adalah salah satu alat analisis yang paling sederhana namun paling jarang digunakan. Cara menghitung BEP dengan mengidentifikasi titik impas membantu memberikan pandangan dinamis tentang hubungan antara penjualan, biaya, dan keuntungan.
Berikut rumus cara menghitung BEP:
BEP = Biaya Tetap/(Harga Per Unit/Biaya Variabel Per Unit)
BEP = Biaya Tetap/(Kontribusi Margin Per Unit/Harga Per Unit)
Keterangan:
- Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan output yang bervariasi (misalnya gaji, sewa, mesin bangunan).
- Harga jual per unit adalah harga jual (unit selling price) per unit.
- Biaya variabel per unit adalah biaya variabel yang dikeluarkan untuk membuat unit.
Soal dan Penyelesaian Cara Menghitung BEP
Cara Menghitung BEP Contoh 1
Data perusaahan PT Abadi Terang, sebagai berikut:
- Total Biaya Tetap (TFC) senilai Rp 120 juta
- Total Biaya Variabel (VC) per unit senilai Rp 60 ribu
- Harga jual barang per unit senilai Rp 80 ribu
Penghitungan BEP Unit
BEP Unit = FC/ (P – VC)
BEP Unit = 120.000.000/ (80.000 – 60.000)
BEP Unit = 6000
Penghitungan BEP Rupiah
BEP = FC/ (1 – (VC/P))
BEP = 120.000.000/ (1 – (60.000/80.000))
BEP = Rp 480.000.000
Ditanya:
Berapa keuntungan yang dapat diperoleh (target laba) Buktikan laba yang diperoleh!
Dari analisis inilah perusahaan dapat meramalkan keuntungan yang dapat diperoleh (target laba) berdasarkan berapa target penjualan minimumnya. Adapun rumus untuk menghitung target ini sebagai berikut:
BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)
Mari kita pelajari simulasi untuk menghitung target laba ini. Dengan FC, VC, dan P yang sama dengan contoh sebelumnya, perusahaan ini menargetkan laba sebesar Rp 80 juta per bulan.
BEP – Laba = (FC + Target Laba) / (P – VC)
BEP – Laba = (120.000.000 + 80.000.000) / (80.000 – 60.000)
BEP – Laba = 200.000.000 / 20.000
BEP – Laba = 10.000 unit atau
BEP – Laba = Rp 800 juta (didapat dari 10.000 unit x Rp 80.000)
Membuktikan Laba yang Diperoleh
Untuk membuktikan bahwa dengan menjual 10.000 unit bernilai Rp 800.000.000, perusahaan akan mendapatkan laba Rp 80 juta, mari periksa berikut ini:
Penjualan Rp 800.000.000
FC Rp 120.000.000
Total VC (Rp 60.000 x 10.000 unit) Rp 600.000.000
Total Biaya Rp 600.000.000
Laba Rp 80.000.000 (Dihitung dengan cara: Penjualan –(FC + Total VC))
Cara Menghitung BEP Contoh 2
Seorang akuntan manajer perusahaan PT ABC, yang bertanggung jawab dalam operasional produksi dan persediaan supply ingin mengetahui jumlah sales yang diperlukan untuk menutup biaya operasional sebesar Rp.50.000.000 dan menginginkan keuntungan sebesar Rp.20.000.000, Penyabaran biaya yang dikeluarakan untuk operasinya adalah sebagai berikut:
Total biaya tetap       = 50.000.000
Biaya variabel per unit   = 30.000
Harga jual per unit      = 50.000
Keuntungan yang di inginkan = 20.000.000
Pertanyaan: perusahaan harus menjual berapa unit agar tidak mengalami kerugian?
Jawaban:
Pertama kita harus mencari nilai BEP-nya terlebih dahulu, saat Anda mencari nilai BEP kamu akan mengetahui juga nilai margin kontribusinya
BEP = 50.000.000 : (margin kontribusi)
BEP = 50.000.000 : (50.000 – 30.000)
BEP = 50.000.000 : 20.000
BEP =Â 2500 Unit
Artinya perusahaan harus menjual 2500 Unit agar tidak mengalami kerugian, tetapi jika hanya menjual 250 unit perusahaan ABC juga tidak akan memperoleh keuntungan.
Advertisement
Soal dan Penyelesaian Cara Menghitung BEP
Cara Menghitung BEP Contoh 3
Sebuah perusahaan yang memproduksi Smartphone ingin mengetahui jumlah unit yang harus diproduksinya agar dapat mencapai break even point (BEP) atau titik impasnya. Biaya Tetap Produksinya adalah sebesar Rp. 500 juta sedangkan biaya variabelnya adalah sebesar Rp. 1 juta. Harga jual per unitnya adalah sebesar Rp. 1,5 juta. Berapakah unit yang harus diproduksi agar dapat mencapai Break Even Point atau titik impasnya?
Diketahui :
Biaya Tetap Produksi : Rp. 500.000.000,-
Biaya Variabel per Unit : Rp. 1.000.000,-
Harga Jual per Unit : Rp. 1.500.000,-
Penyelesaian 1 : menghitung BEP dalam Unit :
BEP (dalam Unit) = Biaya Tetap Produksi / (Harga Jual per Unit – Biaya Variabel per Unit)
BEP (dalam Unit) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000)
BEP (dalam Unit) = 500.000.000 / 500.000
BEP (dalam Unit) = 1.000 unit
Jadi Perusahaan ini harus dapat memproduksi Smartphone sebanyak 1.000 unit untuk mencapai Break Even Point atau titik impasnya.
Penyelesaian 2 : menghitung BEP dalam bentuk uang (Rupiah) :
BEP (dalam Rupiah) = Biaya Tetap Produksi / (Harga per Unit – Biaya Variabel per Unit) x Harga per Unit
BEP (dalam Rupiah) = 500.000.000 / (1.500.000 – 1.000.000) x 1.500.000
BEP (dalam Rupiah) = 500.000.000 / 500.000 x 1.500.000
BEP (dalam Rupiah) = 1.500.000.000 (1,5 milliar)
Jadi Perusahaan harus dapat mencapai penjualan sebanyak Rp. 1,5 miliar agar dapat Break Even (tidak untung dan tidak rugi).
Cara Menghitung BEP Contoh 4
Sebuah usaha kerajinan dari miniatur lilin menetapkan harga produk Rp10.000,00 per unit. Biaya tetap Rp10.000.000,00. Biaya tetap Rp5.000,00. Berapa volume produksi pada keadaan titik impas (BEP)? Berapakah harga jual bila ingin mendapatkan keuntungan 5%?
Jawaaban:
Diketahui: Harga produk:Rp10.000,00
Biaya tetap: Rp10.000.000,00
Biaya tidak tetap:Â Rp5.000,00
1. Volume produksi : 10.000.000+(5000x 1000) : 10.000
15 000.000: 10.000= 1500 produk
Volume produksi pada keadaan titik impas (BEP) adalah 1.500 produk
2. Keuntungan: 5/100 x (1500 x 10.000)=5/100 x 15 000 000= Rp750.000,00
(Modal+Keuntungan) : produk
(15 000 000+ 750.000): 1500= Rp10.500,00
Jadi, harga jual bila ingin mendapatkan keuntungan 5% adalah Rp10.500,00
Soal dan Penyelesaian Cara Menghitung BEP
Cara Menghitung BEP Contoh 5
Bu Rudy memiliki modal Rp 1.000.000 ingin membuka bisnis usaha martabak telor. Harga jual per buah ditentukan sebesar Rp 15.000. Lalu besar biaya produksi martabak telor tersebut ialah Rp 10.000. Berapa buah martabak telor yang harus diproduksi dengan harga tersebut mencapai titik BEP?
Jawab:
BEP = 1000.000 / ( 15.000 – 10.000 )
BEP = 1000.000 / 5.000
BEP = 200 buah
Jadi, untuk mencapai titik BEP, martabak yang harus diproduksi ialah sebanyak 200 buah.
Cara Menghitung BEP Contoh 6
Misalnya, Pak Budi memiliki sebuah toko baju dengan ketentuan biaya produksi sebagai berikut:Â
- Biaya tetap: Rp 5.000.000,-
- Biaya variabel: Rp 30.000,-
- Harga jual per unit: Rp 200.000,-
Jawaban:
BEP = Biaya Tetap / (Kontribusi Margin Per Unit / Harga Per Unit)
BEP = 5.000.000 / (Harga Jual – Biaya Variabel Per Unit) / Harga Per Unit BEP = 5.000.000 / (200.000 – 30.000) / 200.000 BEP = 5.000.000 / 0,9 BEP = Rp 5.600.000
Artinya, Pak Budi bisa mencapai BEP apabila angka penjualan mencapai Rp 5.600.000. Jika penjualan sudah melewati angka tersebut maka Pak Budi dikatakan sudah untung dan balik modal.Â
Advertisement
Tujuan Cara Menghitung BEP
Tujuan utama dari analisis cara menghitung BEP adalah untuk menentukan output minimum yang harus dilampaui agar bisnis mendapatkan keuntungan. Ini juga merupakan indikator kasar dari dampak pendapatan dari suatu aktivitas pemasaran.
Sebuah perusahaan dapat menganalisis tingkat output yang ideal agar memiliki pengetahuan tentang jumlah penjualan dan pendapatan yang akan memenuhi dan melampaui break even point. Jika bisnis tidak memenuhi level ini, seringkali sulit untuk melanjutkan operasinya.
Dapat memberikan data yang dapat berguna bagi departemen pemasaran bisnis. Ini karena cara menghitung BEP memberikan tujuan keuangan yang dapat diteruskan oleh bisnis kepada pemasar sehingga mereka dapat mencoba meningkatkan penjualan.
Analisis break even point cara menghitung BEP dapat membantu bisnis melihat di mana mereka dapat menyusun ulang atau memotong biaya untuk hasil yang optimal. Ini dapat membantu bisnis menjadi lebih efektif dan mencapai keuntungan yang lebih tinggi. Dalam banyak kasus, jika sebuah usaha kewirausahaan berusaha.
Â