Liputan6.com, Jakarta Ketika menjalankan ibadah puasa merupakan kewajiban bagi umat muslim namun jika ditengah puasa mengalami masuk angin. Pasalnya, kondisi tubuh saat puasa memang rentan untuk terkena masuk angin. Hal ini karena asupan makanan ke dalam tubuh sangat terbatas.
Bahkan tak hanya itu saja pasalnya masuk angin juga bisa di sebebkan karena kondisi perut kosong selama puasa tersebut yang akhirnya membuat tubuh rentan terserang masuk angin. Belum lagi jika ditambah dengan gaya hidup yang kurang sehat, tentu meningkatkan risiko tersebut.Â
Baca Juga
Advertisement
Sebenarnya cara mengatasi masuk angin saat puasa ini sangatlah mudah, namun tidak banyak yang menyadarinya. Tidak hanya bergantung pada obat-obatan, cara mengatasi masuk angin saat puasa ini berdasarkan perubahan pola gaya hidup.
Namun tak hanya itu saja bahkan dengan gaya hidup yang lebih sehat sebenarnya sudah cukup menjadi salah satu cara mengatasi masuk angin saat puasa. Penambahan bantuan obat-obatan tertentu juga mampu mengatasi masuk angin saat puasa tersebut semakin efektif. Mengingat sangat terbatasnya waktu konsumsi obat dan makanan ke tubuh.
Berikut cara mengatasi masuk angin saat puasa tanpa membatalkan puasa Ramadan yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jum'at (23/4/2021).
Olesi Minyak Kayu Putih dan Kerokan
1. Olesi Minyak Kayu Putih
Cara ini merupakan cara tradisional yang memang terbukti ampuh untuk mengatasi masuk angin. Karena kayu putih memang merupakan jenis obat oles yang menimbulkan rasa hangat jika terkena tubuh. Anda bisa menggunakan minyak kayu putih jika memang sudah merasa adanya gejala masuk angin. Untuk mengatasi masuk angin dengan minyak kayu putih, Anda bisa dengan mengoleskannya ke bagian tubuh seperti perut dan punggung. Apabila sedikit merasa mual, Anda bisa menghirup aroma minyak kayu putih untuk meredakan mual tersebut.
2. Kerokan
Kerokan atau kerikan menjadi pengobatan tradisional yang banyak dipilih untuk mengatasi masuk angin. Biasanya, orang membalur bagian punggung penderita masuk angin dengan balsam, minyak angin, atau minyak kelapa. Setelah itu, tubuh dikerik dengan koin, sendok, atau alat kerok khusus.
Advertisement
Banyak Istirahat dan Perhatikan Lingkungan Sekitar
3. Banyak Istirahat
Mungkin terdengar sepele, namun dengan tidur yang cukup merupakan cara mengatasi masuk angin saat puasa yang cukup ampuh. Karena saat bulan puasa memang jam tidur akan sedikit berubah dan membuat tidur berkurang, mengingat aktivitas pekerjaan biasanya tetap berjalan seperti biasanya.
Usahakan untuk mencuri-curi waktu tidur walau sebentar, agar tubuh tidak terlalu kelelahan dimana kondisi lelah merupakan salah satu penyebab tubuh rentan untuk terkena masuk angin. Sebisa mungkin, setelah salat tarawih Anda tidur malam lebih cepat, tujuannya agar tidur malam tercukupi selama 6 jam minimal.
4. Perhatikan Lingkungan Sekitar
Hal ini tidak dapat dipungkiri sangat berpengaruh terhadap risiko rentannya terkena masuk angin. Karena, terkadang gaya hidup yang berlama-lama di dalam ruangan ber AC atau ruangan yang memiliki suhu dingin juga sangat berpengaruh bagi tubuh terkena masuk angin.
Untuk mencegahnya, Anda bisa mencoba mengatur suhu ruangan agar tidak terlalu dingin atau jika memungkinkan untuk mematikan AC. Jangan gunakan kipas angin, karena justru semakin meningkatkan risiko terkena masuk angin.
Lebih baik jika Anda mencari ruangan atau lokasi untuk bekerja misalnya, yang memiliki sirkulasi udara yang baik sehingga membuat tubuh terasa sejuk. Selain itu, usahakan tubuh juga terkena hangatnya sinar matahari pagi.
Usahakan Makan Sahur dan Jangan Telat Berbuka
5. Usahakan Makan Sahur
Cara mengatasi masuk angin saat puasa yang pertama yaitu dengan makan sahur. Cara ini bukan tanpa dasar tentunya, karena momen makan sahur adalah momen untuk tubuh menyiapkan energi agar perut tetap terisi selama puasa 13 jam.
Namun, terkadang banyak orang yang cukup malas untuk bangun sahur karena alasan masih mengantuk. Inilah mengapa tubuh akan sangat rentan terkena masuk angin. Kebiasaan tidak sahur tersebut dapat memicu perut kosong. Perut yang kosong juga sangat berisiko naiknya asam lambung yang justru akan memperparah keadaan kesehatan Anda selama berpuasa.
Oleh sebab itu, usahakan Anda untuk makan sahur, dan jumlah konsumsi makanan sahur ini pun juga harus dalam porsi yang cukup. Jangan terlalu sedikit dalam makan sahur, dan jangan terlalu banyak karena justru akan membuat perut kekenyangan. Jangan lupa untuk selalu memilih jenis makanan sehat dan hindari minum air dingin saat sahur.
6. Jangan Telat Berbuka
Cara mengatasi masuk angin saat puasa selanjutnya adalah dengan mencoba untuk tidak telat makan saat berbuka. Hal ini akan sangat berpengaruh dengan kondisi kesehatan Anda. Ketika badan sudah mulai menunjukkan gejala masuk angin, saat berbuka hendaknya untuk sesegera mungkin mengonsumsi minuman dan makanan ringan terlebih dahulu. Hal tersebut agar pencernaan dapat menyesuaikan keadaan setelah berpuasa 13 jam.
Setelah itu usahakan makan-makanan hangat seperti sup. Hal tersebut akan sangat membantu dalam mengatasi masuk angin. Terakhir, jangan minum air dingin saat berbuka, karena air dingin dapat menambah risiko kembung yang berujung rasa tidak nyaman hingga mual.
Advertisement
Konsumsi Minuman Hangat dan Konsumsi Suplemen Kesehatan saat Sahur
7. Konsumsi Minuman Hangat
Seperti yang sempat disinggung di beberapa poin sebelumnya, saat berbuka jika memang tubuh sudah terlanjur terserang masuk angin, ada baiknya untuk menghindari mengonsumsi minuman dingin. Karena hal ini bisa memperparah kondisi dari masuk angin yang Anda alami.
Sebagai gantinya, akan lebih baik jika Anda mengonsumsi minuman hangat seperti teh hangat atau wedang jahe. Hal tersebut selain menyehatkan tubuh, juga dapat membuat tubuh terasa lebih hangat. Biasanya jenis rempah seperti jahe juga dijadikan obat yang manjur untuk mengatasi masalah seperti masuk angin.
8. Konsumsi Suplemen Kesehatan saat Sahur
Cara mengatasi masuk angin selanjutnya adalah mengonsumsi suplemen kesehatan saat sahur. Terdapat banyak pilihan suplemen yang dijual bebas, namun pilihlah suplemen yang mengandung bahan alami tanpa pengawet. Bacalah kandungan yang tertulis pada kemasan suplemen tersebut.