Sukses

Cara Penulisan Footnote dan Contohnya, Lengkap Format, Gaya, dan Aturan

Kumpulan cara penulisan footnote dengan berbagai sumber rujukan.

Liputan6.com, Jakarta Cara penulisan footnote bisa dilakukan dengan membuat catatan lengkap dan pendek bila merujuk gaya Chicago. Secara umum, cara penulisan footnote adalah memuat nama belakang penulis, judul, dan nomor halaman. Penulisan ini berlaku untuk sumber jurnal, buku, internet, sampai skripsi.

Mengetahui dan memahami cara penulisan footnote yang benar ini penting dalam pembuatan karya ilmiah. Nama lain footnote adalah catatan kaki, letaknya di bagian bawah halaman. Fungsi utama cara penulisan footnote, yakni mengetahui sumber rujukan secara langsung pada suatu halaman tulisan ilmiah.

Cara penulisan footnote bisa dilakukan secara otomatis di Microsoft Word. Buka tab Reference, kemudian pilih Insert Footnote. Cara penulisan footnote ini akan langsung memunculkan angka 1 untuk dilanjutkan diisi informasi sumber rujukan. Selain itu, cara penulisan footnote bisa dengan pintasan Ctrl + Alt + F pada keyboard.

Berikut Liputan6.com ulas cara penulisan footnote dan contohnya dari berbagai sumber, Jumat (30/4/2021).

2 dari 7 halaman

Cara Penulisan Footnote yang Benar

Ada dua jenis cara penulisan footnote dalam gaya Chicago: catatan lengkap dan catatan pendek. Catatan lengkap berisi detail publikasi lengkap dari sumbernya. Mereka hanya digunakan dalam teks tanpa bibliografi . Jika tidak menyertakan bibliografi, kutipan pertama untuk setiap sumber harus berupa catatan lengkap.

Catatan pendek atau cara penulisan footnote hanya berisi nama belakang penulis, judul (dipersingkat jika lebih dari empat kata), dan nomor halaman (jika relevan). Mereka digunakan untuk semua kutipan berikutnya dari sumber yang sama. Jika kamu menyertakan bibliografi, catatan pendek digunakan untuk setiap kutipan.

Cara penulisan footnote berisi nomor kutipan diikuti dengan titik dan kemudian kutipan itu sendiri. Kutipan selalu mencantumkan nama penulis dan judul teks, dan selalu diakhiri dengan titik. Catatan lengkap juga mencakup semua informasi publikasi yang relevan (yang bervariasi menurut jenis sumber).

Jika cara penulisan footnote mengutip sumber atau merujuk pada bagian tertentu, sertakan nomor halaman atau rentang. Namun, jika sumber cara penulisan footnote tidak memiliki nomor halaman, atau jika merujuk ke teks secara keseluruhan, kamu dapat menghilangkan nomor halaman.

3 dari 7 halaman

Cara Penulisan Footnote dan Contohnya

Cara Penulisan Footnote dari Jurnal

1. Nama depan penulis Nama belakang, “Judul Artikel,” Volume Nama Jurnal , Nomor terbitan (Tahun): nomor halaman, DOI atau URL.

2. Nama belakang penulis, “Judul Artikel yang Dipersingkat,” nomor halaman.

Contoh:

Hannes Datta, “The Challenge of Retaining Customers Acquired with Free Trials,” Journal of Marketing Research 52, no. 2 (2015): 220, www.jstor.org/stable/43832354.

Datta, “Challenge of Retaining Customers,” 220.

Mc. Preganent, “Representative of Natural Habits with Prulal Educaton”. Educational Evaluation and Alanytics. Vol. 4 No. 3, Summer 2003, hal. 120.

Gemar Berkarya Hatta, “Rekam Kesehatan dan Medis (Medical Records) dalam Kedudukannya sebagai Penunjang Kesehatan Nasional”, dalam Berita Arsip Nasional, No. 28, Juni 1988 (Surabaya: ANRI, 1988), hal. 7.

Cara Penulisan Footnote dari Internet

1. Nama depan penulis nama belakang, "Judul Halaman," Judul Situs Web, tanggal publikasi, URL.

2. Nama belakang penulis, "Judul Halaman yang Dipersingkat."

Contohnya:

Courtney Gahan, “How to Paraphrase Sources,” Scribbr, April 18, 2018, https://​www.scribbr.com/​citing-sources/​how-to-paraphrase/.

Gahan, “How to Paraphrase Sources.”

4 dari 7 halaman

Cara Penulisan Footnote dan Contohnya

Cara Penulisan Footnote dari Buku

1. Nama depan penulis Nama belakang, Judul Buku, edisi. (Tempat publikasi: Penerbit, tahun), nomor halaman, URL.

2. Nama belakang penulis, Judul Buku yang Dipersingkat, nomor halaman.

Contoh:

Stephen Covey, The 7 Habits of Highly Effective People , edisi ke-3. (New York: Free Press, 1989), 75–89.

Covey, 7 Habits , 75–7.

Cara Penulisan Footnote dari Bab Buku

1. Nama depan penulis nama belakang, “Judul Bab,” dalam Judul Buku , ed. Nama depan editor Nama belakang (Tempat penerbitan: Penerbit, tahun), nomor halaman.

2. Nama belakang penulis, “Judul Bab yang Dipersingkat,” nomor halaman.

Contoh:

Bob Stewart, “Wag of the Tail: Reflecting on Pet Ownership,” dalam Enriching Our Lives with Animals , ed. John Jaimeson (Toronto: Petlove Press, 2007), 87.

Stewart, “Wag of the Tail,” 88.

5 dari 7 halaman

Cara Penulisan Footnote dan Contohnya

Cara Penulisan Footnote dari Skripsi

Muryid Rahman, Skripsi: “Perkembangan Struktur Ekonomi Menengah Kebawah Setelah Mempelajari Kecakapan Teknologi Informasi” (Yogyakarta: UGM, 2005), Hal. 85.

Adnan Syarief, Skripsi: “Sistem Pendaftaran Praktikum Berbasi Laravel” (Yogyakarta: UMY, 2017), Hal 30.

Cara Penulisan Footnote dari Majalah

Muhammad Adnan, “Peran Serta Orang Tua, Guru dan Lingkungan Dalam Mendidik Moral Anak Studi Kasus Babakan, Yogyakarta” (Paper presented at Seminar Lokakarya Pendidikan MIPA se-Indonesia, Mataram, 2003), Hal. 15.

Mochtar Naim,’’Mengapa Orang Minang Merantau?’’ Tempo, 31 Januari 1975, hlm. 36.

Cara Penulisan Footnote dari Jumlah Pengarang

1. Contoh cara penulisan footnote 1 pengarang

¹Chairil Anwar, Deru Campur Debu, (Jakarta: PT GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA, 1992), hlm9.

²Sartono Suryadiningrat, Pendekatan Ilmu-ilmu Agama Dalam Muamalah Masyarakat (Jakarta: Asy-Syariah, 2003), hal. 14.

2. Contoh cara penulisan footnote 2 hingga 3 pengarang

¹Joko Budiman dan Armand Setiadi, Struktur Atom (Jakarta: Bina Sanjaya, 1996), hal. 50-68.

²Patrick Wesell dan Arnold Jonathan, Anatomy of Atom (New Zealand: Light Pen, 1989), hal. 36-40.

3. Contoh cara penulisan footnote lebih dari 3 pengarang

¹Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.

²Mahmud Efendi, dkk. Bahasa dan Sastra Indonesia, (Solo: Citra Aji Pratama, 2008), hal, 47.

6 dari 7 halaman

Format Cara Penulisan Footnote

Cara penulisan footnote pada sebuah karya tulis tak boleh asal-asalan. Ada beberapa aturan yang harus dipenuhi. Pada sebuah karya tulis ilmiah terdapat sistematika tersendiri mengenai cara penulisan footnote atau catatan kaki.

Berikut format cara penulisan footnote yang benar:

1. Empat belas karakter dari margin kiri dan berjarak empat spasi dari teks.

2. Catatan kaki diketik berspasi satu.

3. Diberi nomor.

4. Nomor catatan kaki diketik dengan jarak enam karakter dari margin kiri.

5. Jika catatan kakinya lebih dari satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa (tepat pada margin kiri).

6. Jika catatan kakinya lebih dari satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama dengan jarak spasi teks.

7. Jarak baris terakhir catatan kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.

8. Keterangan yang panjang tidak boleh dilakukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli daripada memotong catatan kaki.

9. Jika keterangan yang sama menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup tuliskan kata ibid daripada mengulang-ulang keterangan catatan kaki.

10. Jika ada keterangan yang sama tetapi tidak berurutan, berikan keterangan op.cit., lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.

11. Jika keterangan seperti opcit tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.

12. Untuk keterangan mengenai referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi nama pengarang tidak dibalik.

Keterangan singkatan dari cara penulisan footnote:

1. Ibid. Singkatan dari Ibidum, yang memiliki arti “sama dengan di atas”. Biasanya ini digunakan untuk catatan kaki yang sumbernya sama dengan catatan kaki yang berada tepat di atasnya. Footnote ini ditulis dengan huruf besar, diberi garis bawah, lalu diberi titik (.) serta koma (,) dan juga nomor halaman.

2. Op.cit. Merupakan singkatan dari opere citato, yang artinya “dalam karya yang telah dikutip”. Biasanya footnote ini digunakan untuk sumber yang pernah dikutip namun sudah disisipi footnote lain dari sumber lainnya. Cara penulisannya, yaitu dimulai dengan nama pengarang, op.cit nomor halaman.

3. Loc.cit. Yaitu singkatan dari loco citato, artinya “tempat yang telah dikutip”. Hampir sama dengan footnote di atas tetapi dari halaman yang sama. Cara menulisnya, dimulai dari nama pengarang loc.cit (tanpa nomor halaman).

7 dari 7 halaman

Cara Penulisan Footnote di Microsoft Word

Cara penulisan footnote di Word yang pertama mudah saja, buka dokumen yang ingin kamu beri footnote di Word. Setelah itu, tempatkan kursor di tempat yang kamu inginkan dimana footnote akan muncul.

Setelah itu buka tab Reference. Tab ini terletak di bagian atas jendela, biasanya antara Page Layout and Mailings. Tab ini memungkinkan kamu menyisipkan berbagai alat referensi, seperti daftar isi, catatan kaki dan catatan akhir, kutipan, keterangan, dan lainnya.

Di sini pilih opsi Insert Footnote. Cara penulisan footnote ini secara otomatis membuat footnote sudah terbentuk pada dokumen dengan angka 1 kecil yang muncul pada tempat kamu meletakkan kursor tadi.

Isi footnote dengan informasi yang ingin kamu sampaikan. Kamu juga bisa menggunakan pintasan dengan menekan Ctrl + Alt + F pada keyboardmu untuk membuat sebuah footnote.

Cara penulisan footnote dengan mengubah penomoran yaitu, klik tombol Menu di sudut kanan bawah bagian Footnotes. Setelah itu akan terbuka jendela Footnote and Endnote. Di bagian Format, gunakan menu Penomoran untuk memilih kapan kamu ingin nomor footnote di reset kembali.

Kamu dapat memasukkan pemisah bagian ke dalam dokumen dengan cara penulisan footnote klik tab Layout Halaman, mengklik tombol Breaks di bagian Page Setup, dan kemudian memilih jenis pemisah yang ingin kamu masukkan. Selain mengubah penomoran footnote, pemisah juga bagus untuk mengubah tata letak ke bagian tertentu dari dokumen.

Video Terkini