Liputan6.com, Jakarta Telah resmi bercerai sejak tahun 2017, namun kisruh perebutan hak asuh anak antara Tsania Marwa dan Atalarik Syach hingga kini masih memanas. Pihak Tsania Marwa mengaku bahwa sejak keduanya bercerai, ia terus mengalami kesulitan untuk bertemu dengan kedua buah hatinya.
Padahal berdasarkan keputusan dari Pengadian Tinggi Agama Jawa Barat, artis berusia 30 tahun ini memenangkan hak asuh untuk kedua anaknya. Namun Tsania mengalami kesulitan ketika menjemput anak-anaknya dari kediaman mantan suaminya tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan keterangan Tsania, ada orang yang telah memprovokasi anak-anaknya sehingga merasa ketakutan untuk pulang bersama Tsania.
"Karena mereka udah terlalu ditakutkan ya maksudnya mereka udah pikirannya mereka itu eksekusi, diambil paksa gitu, diculik gitu loh. Jadi dibayangan mereka itu kayaknya menyeramkan gitu lah makanya mereka takut," kata Tsania Marwa pada Kamis (29/4/2021).
Berikut merupakan perjuangan Tsania Marwa dalam mendapatkan hak asuh anak-anaknya, dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Jumat (30/4/2021).
Sudah dapatkan hak asuh sejak tahun 2020
Sejak Tsania Marwa dan Atalarik bercerai, polemik terkait perebutan hak asuh anak dan harta gono-gini seolah tak kunjung mereda. Namun, pada awal tahun 2020, dikabarkan bahwa Pengadian Tinggi Agama Jawa Barat telah memutuskan bahwa hak asuh anak jatuh pada Tsania.
Kendati demikian, Tsania tidak kunjung dapat bertemu anaknya dengan alasan adanya pandemi Corona Covid-19. "Sebelum ada pandemi, saya memang masih bisa bertemu anak anak HANYA di sekolah dengan jam yang sangat terbatas, tetapi karena sekarang sekolah online, sudah lebih dari satu tahun saya TIDAK BISA BERTEMU ANAK ANAK," tulisnya di Instagram pada Rabu, 7 April 2021.
Bahkan kini, di tahun 2021, eksekusi pengalihan hak asuh pun masih berjalan alot. Sedangkan untuk perebutan harta gono-gini, pihak Tsania mengaku mengalah karena telah mendapatkan hak asuh anak.
Advertisement
Jemput anak
Selama ini, Tsania Marwa mengaku menanti iktikad baik dari Atalarik Syach untuk menyerahkan dua buah hatinya kepadanya. Kendati demikian, sudah selama satu tahun menunggu, pihak Atalarik Syach masih keras hati untuk menyerahkan anak-anak kepada ibunya.
Lantas, pada Kamis (29/4/2021), Tsania Marwa pun mendatangi kediaman Atalarik bersama tim Pengadilan Agama Cibinong untuk melakukan eksekusi penyerahan hak asuh anak. Namun, hasilnya pun masih nihil.
Sudah sempat suapi makan
Ketika di kediaman Atalarik, Tsania sempat bertemu sebentar dengan kedua anaknya. Berdasarkan keterangan pihak Tsania, anak-anak pun nampak antusias menyambut pertemuan mereka setelah sekian lama tak bertemu. Ia bahkan sempat menyuapi anak-anaknya makanan.
Namun, momen hangat tersebut hanya berlangsung sesaat saja. Tiba-tiba saja, kedua anaknya kembali masuk kamar dan mengunci diri dari luar. "Iya, bukan dikunciin dia mengunci sendiri. Karena dia ketakutan mau dipaksa ambil," ujar Tsania Marwa.
Â
 Â
Advertisement
Anak-anak takut diculik
Bintang sinetron Istri Kedua ini menjelaskan bahwa pikiran anak-anaknya terkait proses eksekusi ini adalah mereka akan diculik. Maka dari itu, kedua anaknya merasa ketakutan.
"Karena mereka udah terlalu ditakutkan ya maksudnya mereka udah pikirannya mereka itu eksekusi, diambil paksa gitu, diculik gitu loh. Jadi dibayangan mereka itu kayaknya menyeramkan gitu lah makanya mereka takut," kata Tsania Marwa sedih.
Sembari terisak tangis, Tsania juga menjelaskan kepada anak-anaknya bahwa ia tak ada maksud jahat melainkan hanya rindu saja. "Ya saya bilang nggak lah, nggak mungkin, nggak kok Umi cuma kangen doang pengin ketemu, pengin cium, saya bilang gitu kan," pungkasnya sambil menangis.
Atalarik Syach Murka
Selama proses eksekusi pengalihan hak asuh anak tersebut terjadi adu mulut antara Tsania Marwa dengan ibunda Atalarik dan juga pengacara Atalarik Syach, Djunaedi terjadi di depan kamar tempat anak-anaknya berada. Akibat hal tersebut, Atalarik pun murka karena tak rela anaknya menyaksikan keributan tersebut.
"Saya nggak ikhlas banget ini terjadi, kejadian sampai ramai-ramai kayak gini," kesal Atalarik Syah.
"Dampaknya kan membuat anak saya stres, katanya untuk kepentingan anak. Tapi, bapak-bapak yang hadir dari majelis, KPAD siapapun yang hadir, semua bikin anak saya stres," tegasnya.
Advertisement